Daisies and a Memory of You

45 8 0
                                    

"Ann, pekerjaanmu harus selesai sebelum pukul 4 sore ini, ya!" perintah Jane—wanita muda pemilik kedai es krim bernama Icey Dovey, tempat Annelisse bekerja paruh waktu sejak beberapa hari yang lalu.

Annelisse menganggukkan kepalanya tanda mengerti, mengurungkan niatannya untuk bertanya mengapa Jane mempersingkat jam kerjanya yang sebenarnya akan selalu berakhir tepat pukul 7 setiap malam. Annelisse lalu melanjutkan pekerjaannya di kasir.

Hari ini kedai tidak begitu ramai, entah kenapa tidak seramai hari-hari biasanya.

"Ann? Apa kau lihat di depan kedai kita sepertinya ada pelanggan yang kelihatannya sedang kebingungan melihat menu di papan depan. Bisakah kau membantunya, untukku?" pinta Jane yang terlihat sedang sibuk dengan kardus-kardus yang ia keluarkan dari gudang tempat penyimpanan barang.

"Baiklah, Jane!" seru Annelisse. Annelisse segera memasukkan uang-uang yang tadinya sedang ia bereskan dan menutup mesin kasir.

Ia lalu mengedarkan pandangannya kesekitar area kedai dan menemukan orang kebingungan yang mungkin dimaksud Jane tadi. Ia lalu menghampirinya.

"Permisi? Apa kau ingin memesan sesuatu? Masuklah ke kedai kami." sambut Annelisse yang sebisa mungkin mencoba untuk bersikap ramah pada pelanggan ini.

Annelisse mempersihlahkan pelanggan yang wajahya tertutup oleh topi dari hoodie yang dikenakannya itu untuk masuk kedalam toko.

Annelisse tiba di meja kasir diikuti dengan si pelanggan tadi. "Jadi, kau ingin pesan apa?" tanya Annelisse.

Dan untuk beberapa detik kedepan, terjadi keheningan diantara mereka berdua.

"Sebenarnya, aku hanya ingin menenangkan diri sebentar disini." kata pelanggan yang ternyata adalah seorang laki-laki itu. Ya, dari suaranya, sudah bisa tertebak kalau dia laki-laki.

"Maaf, tapi kau harus memesan sesuatu untuk bisa duduk didalam kedai kami. Begitu peraturaannya. Tidak ada peraturan tertulis sih, tapi-,"

Tidak ingin mendengar ocehan tidak penting dari gadis satu ini, si pelanggan dengan cepat memotong ocehannya, "Baiklah, aku akan pesan kalau kau mau menemaniku duduk. Aku butuh teman untuk diajak bicara."

Annelisse melirik ke jam dinding yang berada disebelah kanannya.

3:20.
Yang berarti jam kerjanya hari ini akan berakhir dalam 40 menit kedepan.

Annelisse ingat dengan pekerjaannya merapihkan uang-uang yang ada didalam mesin kasir.

Dengan perasaan sedikit menyesal, Annelisse menolak permintaan pelanggan tadi. "Maaf, aku tidak bisa, ada beberapa hal yang harus kukerjakan sore ini."

"Baiklah kalau begitu aku tidak jadi pesan." dan dengan itu, pelanggan tadi pergi meninggalkan kedai.

Jane yang melihat pelanggannya pergi begitu saja tanpa memesan apapun langsung menegur Annelise. "Ann? Ada apa dengannya? Apa kau baru saja mengusir satu pelanggan kita?"

Annelisse sedikit tercengang, takut gaji mingguannya akan terancam hanya karena satu pelanggan yang dianggapnya aneh tadi.

"Ti-dak. Tadi dia tidak jadi memesan karena aku tidak mau menemaninya memakan es krim," ujar Annelisse yang diliputi dengan rasa menyesal dan takut.

"Ah, Annelisse. Kenapa begitu?"

"Aku- aku masih punya pekerjaan yang harus kuselesaikan sebelum-,"

"Tidak, tidak, lupakan dulu itu. Sepertinya pelanggan itu kesini tanpa kendaraan, pasti masih ada disekitar blok ini. Carilah dia dan tanya apa dia ingin kembali. Pastikan kau melakukan apapun untuk membuatnya kembali, ya!" perintah Jane.

Daisies and a Memory of You [one shoot] • a.iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang