Daisies and a Memory of You: Epilog

31 7 0
                                    

Ashton tersenyum sambil membalikkan halaman demi halaman dari album foto dengan tangan kanannya. Tertulis 'Journey of Us' di sampul bagian depan album foto itu.

Tangan kirinya digunakan untuk memegang secangkir kopi hangat yang sudah diminum setengah olehnya.

"Kau tahu, Ann," ucap Ashton, setelah selesai melihat lembar terakhir dari album foto itu dan meletakkannya di meja tepat disebelah sofa yang sedang didudukinya.

Annelisse yang sedang merebahkan dirinya diatas sofa yang sama, membenarkan posisi kepalanya yang berada di pangkuan Ashton lalu mendongak, "Tahu apa?"

Ashton menyingkirkan helaian rambut brunette Annelisse yang menutupi wajahnya, menyelipkannya kebelakang telinga Annelisse dan mengusap lembut pipi gadis yang sekarang sudah benar-benar bersamanya itu, dalam ikatan pernikahan tentunya.

"Aku tidak pernah menyesal pernah dengan tidak sengaja bertemu denganmu di kedai es krim itu dan mengajakmu ke taman malam itu."

Annelisse tersenyum. "Dan kau tahu, Ash? Aku lebih tidak pernah menyesal."

"Aku tahu." Ashton tersenyum tipis.

"Tidak. Kau tidak akan pernah tau, Ashton." Annelisse terdiam, mengambil nafas cukup panjang sebelum membuangnya, lalu melanjutkan lagi kata-kata yang sudah ia susun beberapa detik lalu di otaknya. "Kalau saja Jane sedang tidak disibukkan dengan kardus-kardus di gudang, kalau saja aku semalas itu untuk mengejarmu keluar kedai, kalau saja aku tidak menawarkan seporsi french fries gratis pada orang yang sama sekali tidak kukenal, kalau saja kau tetap menolak dan memilih untuk berjalan pergi meninggalkanku,"

Annelisse bangkit dari posisi semulanya dan memilih untuk duduk.

"Walaupun pada awalnya aku menyesalinya. Saat itu, rasanya aku ingin mengutuk diriku saja. Kau bayangkan, $7 hanya untuk satu porsi kentang goreng yang tidak akan membuat perutmu kenyang, bahkan untuk mengganjal perut saja rasanya tidak akan pernah cukup." jelas Annelisse panjang lebar.

"But look at us now," Annelisse tersenyum bahagia mengingat kenangan 4 tahun lalu yang masih terekam dengan sangat jelas di memorinya, matanya berusaha mencari mata Ashton yang masih fokus dengan cangkir kopinya.

Ashton meneguk tetes-tetes terakhir dari kopi hangatnya dan meletakan cangkir itu diatas meja tempat menaruh album foto tadi.

Ashton mengangguk yakin dan mengambil kedua tangan Annelisse yang hangat karena mereka berdua duduk tepat didepan perapian yang ada didalam rumah ini, rumah yang mereka beli bersama tahun lalu.

Ashton lalu menatap kedua mata Annelisse dalam-dalam. Mata yang sejak saat itu menjadi salah satu hal di dunia ini yang ia favorite-kan, dan selamanya akan tetap seperti itu. "Look at us now."

Daisies and a Memory of You [one shoot] • a.iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang