"Hachiii" Ini sudah kesekian kalinya Wendy bersin. Sejak kejadian kemarin, hidungnya langsung memerah, dia juga demam.
Tentu ia tidak menyesal. Mengingat momen yang kemarin ia lewati dapat membuatnya tersenyum-senyum. Ini kali pertama ia bermain hujan setelah statusnya bukan lagi anak-anak.
Hari ini Wendy tidak masuk sekolah. Bahkan mungkin selama tiga hari kedepan. Ia benar-benar merasa tidak enak badan. Memang sepertinya pertahanan imunnya sedang tidak baik, ditambah pergantian musim, ditambah lagi bermain hujan. Lengkap sudah alasan ia terserang penyakit.
"Wen kok bisa sakit sih? Kemarin hujan-hujanan ya? Gak bawa payung lagi?" Rentetan pertanyaan dari sang eomma tersayang telah menyerbunya.
Wendy hanya dapat menghela napas panjang. Kepalanya sedang pusing sekarang. Ia benar-benar tak ingin ada perdebatan ataupun tambahan cabang dari berbagai pertanyaan yang telah dilontarkan eomma-nya tadi, "Iya eomma, payungnya udah Wen siapin tapi karena buru-buru jadi ketinggalan" Bohongnya.
"Tuh kan, makanya payung tuh jangan dikeluar-keluarin. Udah taruh di tas aja. Beratan juga buku kamu kan daripada payung?" Jelas eommanya panjang kali lebar.
Seandainya saja ia sedang sehat, mungkin rentetan pertanyaan eomma-nya tadi sudah disangkalnya dengan alasan-alasan yang berujung dengan keputusannya sendiri. Gak bawa payung. Tapi kali ini ia sedang tidak ingin berdebat.
"Iya eomma, mianhae" Pekiknya. Akhirnya ocehan eommanya pun terhenti.
"Eomma berangkat ya, ada bibi Shin dibawah. Kalau ada apa-apa bilang lho jangan maksa" Pinta eommanya. Wendy hanya mengangguk pelan tanda mengerti.
Appanya? Sudah berangkat tiga puluh menit yang lalu.
Di sisi lain...
Suga bersemangat menghampiri toko tempat biasa ia berteduh, ceritanya mau menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan Wendy?
Sudah hampir satu jam tapi ternyata yang ditunggu tak kunjung datang. Akhirnya Suga memutuskan untuk menghampiri rumah Wendy memastikan Wendy sudah benar-benar pulang.
Sesampainya di rumah Wendy. Kebetulan ada seorang wanita parubaya sedang menyiram bunga dipekarangan rumah tersebut. Suga segera menghampirinya, "Permisi ahjumma apa Wendy hari ini bersekolah?" Tanyanya sopan.
Wanita itu tentu segera menolehkan kepalanya kearah sumber suara, "Eoh? Nona Wendy di rumah, sakit. Mau masuk dulu tuan?" Balasnya dengan ramah.
Suga yang mendengarnya terkesiap. Sebenarnya ia ingin sekali menjenguk gadis itu. Tapi ia tak membawa buah tangan sama sekali. Akhirnya ia urungkan niatnya itu dan menggeleng pelan, "Nggak usah ahjumma, bilang aja tadi temannya, Suga kemari" Suga tersenyum lebar. Wanita itu membalasnya dengan senyuman tipis.
Suga akhirnya berjalan kembali menuju toko tadi. Ia kini menunggu sebuah mobil van berwarna hitam menjemputnya. Tentu saja itu mobil hyung-nya, Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You & Rain
FanfictionDia. Yang datang bersama hujan.. dan pergi bersama hujan. [ Suga x Wendy ]