empat

58 1 0
                                    

saat ini yang sedang angel pikirkan adalah kebingungan yang luar biasa,mengapa tidak?secara ibunya melarangnya untuk berdekatan dengan steven memang kenapa sih dirinya tak boleh berteman dengan steven?ha?emang steven salah apa?

"mah,angel mau tanyak kenapa angel tidak boleh lagi berteman dengan steven?steven punya salah apa mah?jawab angel"

saat ini dirinya sedang berada di kamar milik ibunya dan mencoba bertanya

"kamu anak mamah kan?nurut sama mamah!mamah tidak suka kamu berteman dengan steven"

"ya kenapa mah?"

"kamu tidak perlu tau!"

sialan!bagaimana tidak?dirinya sudah memaksa ibunya untuk memberikan alasan namun nihil!ibunya sama sekali tak mau menjawab pertanyaannya

'hai,aku mengganggumu?'

dirinya saat ini sedang berkomunikasi dengan steven ya lewat telepon

'hai juga,enggak kok ehmmm pasti lagi bantu mamah ya kamu?'

'iya,sudah tau rupanya ya?'

'iyalah btw kalau memang lagi bantu mamah ya udah bantu mamah dulu aja ehmmm aku takut mengganggu pekerjaanmu'

sebenarnya bukan itu maksudnya namun ia hanya takut jika ibunya mendengar percakapan dengan steven melalui telepon

'tentu tidak gel,karena...karena aku sedang rindu akan suara indahmu'

'astaga!gombal!'

'hehehe memang serius aku,ehmmm aku hampir lupa besok aku jemput gimana?'

sangat terkejut dirinya!mengapa tidak?steven ingin menjemputnya besok tidak...tidak boleh terjadi kalau ibunya tau bagaimana?gawat kan?

'eh tidak perlu,aku bisa kok sendiri ehmmm gini aja kita bertemu di perpustakaan,gimana?setuju?'

'boleh juga,baiklah sampai bertemu besok pagi di perpustakaan see u angel'

'see u too ' balas angel

skip

rupanya rasa cintanya terhadap angel begitu besar,sampai-sampai ia sudah berada di perpustakaan kampus,padahal dirinya sendiri tak tau apa angel sudah siap atau tidak?

"steven..."

"angel?kupikir kamu lupa akan janji yang kaubuat semalam"

"aku tidak sepikun itu steven"ucap angel sambil tersenyum lebar

"jadi apa maksudmu mengajakku ke perpustakaan?"

"aku ingin kau menemaniku mencari buku"

"oo buku apa?"

"kau akan tau sendiri"

setelah mendapatkan buku yang dicarinya,kini angel mengajak steven untuk sarapan di kantin

"aku pesen dulu ya"ucap angel

steven hanya menganggukan kepalanya

"jadi mana nih pajak jadiannya?"

astaga!cindy!ya cindy adalah kawan steven sejak mereka duduk dibangku smp dan ya sampai saat ini di perguruan tinggi sekalipun mereka tetap bersama

"cindy?pajak jadian apaan?"

"alah ga usah bohong,aku tau kau sudah taken kan dengan angel?"

"sembarangan kau!"

ya memang ia mengharapkan seperti itu

"terus kalau enggak taken apa arti nya selama ini?"

"hahaha kamu tidak pernah berubah!ya sama lah cuma temenan"

"ehmmm kau mungkin bisa membohongi orang lain stev,tapi tidak denganku!kau cinta kan dengan angel?ha?ya kan?"

"memang sih,tapi tunggu ... hanya kau yang tau"

"beres deh"

"tapi...aku gugup untuk menyatakan persaanku padanya"

"gimana sih?cowok apa banci?"ucap cindy sambil memukul pundak steven

steven hanya menggelengkan kepalanya

"eh aku beritau ya,sebelum diambil orang lho"

"kau bantu aku aja deh"

"beres kok,gue juga bisa lihat dari tatapan dan tingkah laku angel di depan lo kalau dia menyimpan persaan ke lo"

"terserah deh,pokoknya kau atur cin"

"eh...cindy?"

yap!angel telah datang bersama pesanannya

"eh hai ngel,ehmmm ya udah deh aku permisi"

"lho?kenapa buru-buru?gabung aja gapapa"

"iya,gabung aja"balas steven ikut-ikutan

"makasih deh stev,ngel tapi temen-temen gue udah chat gue kalo dosen gue udah di kelas gue permisi ya bye see u"

dengan cepat cindy pergi meninggalkan mereka berdua

"eh ini pesananmu,btw selamat makan stev"

"makasih ngel ehmmm selamat makan juga dan jangan lupa berdoa"ucap steven

setelah habis,mereka pun menuju ke kelas

Cinta Pandangan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang