[10] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.2)

6.8K 738 106
                                    

Previously

Tak berapa lama terdengar dentingan dari arah pintu, menandakan seseorang telah memasuki pintu bar.

"Selamat da.....tang....." ucap (y/n) setengah terpotong setelah mengetahui bahwa orang yang baru memasuki bar adalah orang yang sangat dikenalnya.

----------

"Erwin-san...Mike-san...?" ucap (y/n) diakhiri dengan senyuman.

Erwin dan Mike membalas senyuman (y/n) diikuti dengan teriakan histeris Hanji.

"Wowwww! Erwin! Mike! Tumben sekali kalian datang jam segini...ngomong-ngomong dimana shorty?" tanya Hanji sambil celingukan kearah pintu bar, mencari keberadaan mantan teman kuliahnya yang pendek itu.

(y/n) sedikit terkejut saat Hanji menyebutkan nama panggilan kekasihnya yang terkenal itu. (y/n) menoleh kearah belakang Erwin dan Mike tapi dia tidak bisa menemukan batang hidung orang yang dicintainya itu.

Erwin menepuk pundak Hanji.

"Dia tidak ikut.. dia bilang dia ingin cepat kembali ke apartemen, dia terlalu lelah hari ini" ucap Erwin. Hanji menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan diikuti helaan nafas lega dari (y/n).

(y/n) hanya terbengong di tempat dan tak menyadari bahwa Mike sudah berdiri disampingnya dan menepuk pundaknya.

"Bisa tunjukkan kami tempat yang enak untuk minum, (y/n)?" ucap Mike.

"(y/n), Honey~ bisa kau tunjukkan tempat duduk terbaik untuk 2 teman baikku ini~?" ucap Hanji kearah (y/n) sambil memegang pundak kedua mantan teman kuliahnya tersebut.

"Te-tentu saja Hanji-san! Ayo Erwin-san, Mike-san..aku tunjukkan tempat terbaik yang ada di bar ini" ucap (y/n) sambil mengesturkan tangan kanannya untuk mempersilahkan Erwin dan Mike berjalan mengikutinya.

--timeSkip-

LEVI POV

Aku tiba di apartemen lebih malam daripada biasanya. Kulihat jam hampir menunjukkan tengah malam.

(y/n) pasti sudah berangkat daritadi.

Aku menghela napasku.

Beberapa hari belakangan hawa apartemenku menjadi sama seperti dulu sebelum (y/n) tinggal bersamaku.

Sepi dan hampa.

Setelah aku selesai membersihkan tubuhku, aku segera naik ke tempat tidur dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Aku meletakkan kedua tanganku dibelakang kepalaku, pandanganku sekarang tertuju pada langit-langit kamar.

Sial.

Entah mengapa aku sangat merindukan (y/n). Aku merindukan senyumannya, tatapan matanya, kehangatannya dan gembungan pipinya yang selalu ia tunjukkan ketika dia sedang ngambek.

Biasanya saat dia libur, jam segini dia sudah berada disampingku, bercerita tentang kegiatan kuliahnya hari itu bahkan kadang saking panjang cerita yang dia ceritakan, dia sampai lelah sendiri dan tertidur diatas dadaku. Disaat seperti itu aku hanya bisa tersenyum dan mengusap punggungnya perlahan sampai aku ikut tertidur.

Aku meraih handphoneku dan mengetikkan beberapa kode angka untuk membuka layar handphoneku.

Sesaat kemudian terlihatlah wallpaper (y/n) yang sedang mencium pipiku, disitu wajahku terlihat sangat kesal. Foto ini diambilnya saat dia sedang mencoba merayuku untuk membawanya pergi ke pameran anime di pusat kota Tokyo beberapa bulan lalu.

Aku merasakan lengkungan senyum di bibirku sesaat mengingat kejadian itu.

Dammit.

Aku benar-benar menyayangi wanita ini...

READER POV

"Hanji-san?" teriakku ke arah Hanji yang berjalan melewatiku yang sedang menyenderkan tubuhku di pinggir konter bar.

"Ya? ada apa sayang?"

Dia langsung menoleh dan berdiri di hadapanku.

"Hmm....boleh aku lembur hari ini?" ucapku penuh harap.

Tiba-tiba Hanji menarik tanganku dan membawaku masuk ke ruang ganti karyawan, dia kemudian memegang kedua pundakku dan menatap mataku dengan tajam.

"Jangan bilang ini karena masalahmu dengan shorty? Kau tidak ingin bertemu dengannya kan? Jadi kau meminta lembur?"

"Hmm...ya...sebenarnya...itu sih alasan utamanya..." ucapku jujur.

Ya kuakui, aku memang tipikal orang yang tidak pandai berbohong.

Hanji menghela napas sesaat.. lalu dia menepuk kedua pundakku bersamaan.

"Bukannya aku gak mau ngasih lembur... tapi aku mau kau dan shorty cepat menyelesaikan masalah kalian.. dan kalau boleh memberi saran, bukankah terlalu egois kalau kau marah hanya karena jawaban 'itu'? Ya, aku tau kau pasti kesal dengan mantan pacarnya si shorty itu karena dia sudah mengambil ciuman pertama kekasihmu. Tapi coba pikir lagi deh, kalo aja waktu itu pertanyaan itu jatuh di kamu sayang? Gimana coba? Intinya.... masa lalu ya udah lah gausah dipikirin lagi, yang penting itu sekarang. Dan sekarang wanita yang sangat dicintai shorty itu kamu sayang~"

Selesai berceramah panjang lebar, Hanji hanya tersenyum kearahku dan keluar dari ruang ganti. Meninggalkanku termenung sesaat didalam..

Kalau di pikir-pikir.. benar juga.. aku egois banget ya?

2nd Person POV

Levi melihatmu sedang duduk di salah satu sofa di bar Hanji. Dia melihatmu sedang mengobrol dengan seseorang. Wajahmu terlihat sangat senang dan itu membuat Levi penasaran, siapa sebenarnya orang yang sedang kau ajak bicara ini.

Perlahan Levi berjalan mendekat ke arahmu tanpa kau sadari. Lalu pandangan Levi tertuju ke seseorang yang duduk disebelahmu. Anehnya wajah orang itu tidak kelihatan di mata Levi, yang Levi lihat sekarang lengan orang itu merangkul pundakmu dan tawamu terhenti seketika, wajahmu memerah dan kau menatap orang disebelahmu itu dengan tatapan yang biasanya hanya kau tunjukkan di hadapan Levi.

Levi merasakan rasa cemburu mulai mengisi dadanya, ia kemudian berlari kearahmu dan menjauhkan lelaki itu darimu lalu meninju wajahnya dengan sangat kencang.

"L-Levi!!" teriakmu terkejut.

"Levi-san! Apa yang kau lakukan!" ucap lelaki berambut coklat dan bermata emerald itu.

Mata Levi membesar saat dia mengetahui bahwa lelaki itu adalah Eren.

"Eren? Tch. Brat. Apa yang sedang kau lakukan dengan kekasihku! Bukankah sudah kukatakan untuk menjauh darinya?!" ucap Levi sambil memberikan death-glarenya ke arah Eren.

"Dan (y/n)? Kenapa kau membiarkan Eren menyentuhmu seperti itu?" ucap Levi sambil memegang lenganmu dan menatap matamu tajam.

Kau hanya menatap Levi dengan tatapan bingung dan kemudian...

PLAK

Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi Levi.

"A-apa pedulimu Levi?! Sejak kapan aku jadi kekasihmu?! Eren itu kekasihku! Dan kau tidak punya hak melarangku seperti itu!" ucapmu sambil melepas genggaman Levi di lenganmu. Kau segera menghampiri Eren dan melihat seberapa parah luka Eren, tak berapa lama kau memapah Eren dan meninggalkan Levi terpatung di bar Hanji dengan rasa sakit di pipi dan juga hatinya..

"(y-y/n)? A-apa yang terjadi denganmu............."

----------

~ Halo semua... selamat hari Senin! Semangat yah! ^^ Maaf baru sempet post hari ini.. kemaren Authornya tepar XD

~ Oh iya maaf juga chapter ini agak sedikit pendek daripada chapter-chapter lain *nunduk* Tapi tenang aja chapter ini bakal ada bagian ketiganya kok!^^

~ Ditunggu vommentnya ya semua!^^

~ See ya di next chapter :D

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang