[35] Penyesalan Levi

6K 538 177
                                    

[Halo~ Author kembali update ^^ pada seneng gak nih? hehe~ gak banyak-banyak kok Author notenya kali ini.. cuma mau ngasih tau.. paragraf terakhir yang berlatar di apartemen Levi itu cocok banget bacanya sambil dengerin lagu Denting-nya Melly Goeslaw~ *apabangetsihlothor!* oke itu aja..//plak xD Jangan lupa vommentnya yah semua^^

Happy reading!^^]

----------

..

..

Kedua mata Petra segera tertuju ke Levi, ia berharap akan mendapatkan sorot lembut mata Levi yang pernah ia dapatkan dahulu. Tapi semua sirna saat Levi meneriakinya.

"Oi, cepat jawab pertanyaan Farlan! Aku tidak punya banyak waktu!" teriak Levi sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku mengatakan kepada Farlan bahwa (y/n) baru saja kehilangan kekasihnya dan membutuhkan pendamping baru...aku ingin Farlan seolah merebut (y/n) darimu Levi...dan (y/n) terlihat seperti sedang bermain api dibelakangmu...."

"...........A-aku melakukan ini semua.. karena aku ingin kau kembali padaku Levi.." sambung Petra terbata, sambil menundukkan kepalanya dan meremas pegangan tas tangannya yang sedang ia genggam dengan tangan kanannya.

Farlan yang berdiri disebelahnya hanya bisa memijit pangkal hidungnya sambil memejamkan mata dan berusaha mengatur emosinya untuk tidak meninju Petra tepat di wajahnya saat itu juga.

"Beraninya kau..! Kau sudah memanfaatkan Farlan dan-" ucapan Levi terhenti, ia memandang ke telapak tangannya yang tadi ia gunakan untuk menampar pipi (y/n). "-kau membuatku menyakiti wanita yang paling aku cintai! Aku semakin bersyukur telah meninggalkanmu, Petra! Kau itu iblis berwujud manusia, kau tega memanfaatkan temanmu sendiri demi mencapai ambisimu? Tch. Dasar wanita sialan"

Levi mengepalkan tangannya dan hendak melayangkannya ke wajah Petra, membuat Petra memejamkan matanya—bersiap untuk merasakan rasa sakit yang akan segera ia dapatkan dari pukulan Levi. Tetapi Farlan dengan sigap menangkap kepalan tangan Levi "Levi, cukup.... jangan kotori tanganmu dengan memukul wanita licik ini....selain itu, kau harus mengejar (y/n), aku yang tadi tiba-tiba menciumnya....dia sangat mencintaimu Levi" ucap Farlan sambil menepuk pundak Levi, sambil kemudian menunduk di kalimat terakhirnya.

"Tch. Apa kau bilang? Licik? Lebih dari itu.....dia itu iblis"

Terlihat bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipi wanita bersurai keemasan itu setelah Levi mengeluarkan kata-kata kebenciannya. Levi hanya berdecih dan berjalan meninggalkan Petra menuju pintu depan bar untuk menemui (y/n).

Sebelum Levi memegang handle pintu bar, Farlan memanggilnya. Membuat lelaki dengan surai hitam dengan potongan undercut itu menghentikan langkahnya sesaat.

"Levi, maafkan aku soal kejadian tadi.. aku-"

"Sudahlah Farlan...aku sudah memaafkanmu, lagipula ini semua terjadi karena kau telah dimanfaatkan oleh wanita iblis itu" potong Levi—menolak menyebutkan nama Petra. Sambil kemudian membuka pintu bar dan berjalan keluar.

Farlan menghela napas panjang dan menoleh kearah Petra yang sedang menangis tak terkontrol. Merasa dirinya diperhatikan Farlan, Petra segera menghapus air matanya dan perlahan menoleh kearah Farlan sambil memaksakan senyuman—sembari berharap dengan senyumannya itu Farlan akan memaafkan apa yang sudah dilakukannya.

"Farlan, aku-"

"Jangan minta maaf padaku, minta maaflah pada (y/n). Dialah yang sangat tersakiti disini! dan... jangan pernah panggil namaku lagi dengan mulut kotormu itu!" ucap Farlan sambil kemudian berjalan kearah pintu depan bar dan menutupnya dengan dentuman, cukup untuk membuat pundak Petra tersentak karena terkejut— dan (mungkin) menyadari ini semua adalah balasan setimpal yang harus diterimanya akibat dari perbuatannya.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang