Modus

48 15 0
                                    


Setelah melihat - lihat dan membaca semua postingannya, aku kembali ke  timeline ku dan kemudian membuka obrolan untuk melihat siapa saja yang sedang online.

Mata ku lansung melebar maksimal karena melihat ada nama Afkar disana, aku mencoba men-klik namanya tersebut,aku bingung aku harus ngomong apa,tapi aku sungguh ingin mencoba dekat dengannya,akhirnya aku mencoba dengan hal - hal yang sudah lazim.

Cecillia Anastasya : Assalammu'alaikum kak
Tanpa sadar jari - jari aku mengetikkan sapaan tersebut dan mengirimnya, aku yang baru sadar berpikiran buat ngehapus chat itu,tapi karena sudah terlanjur apa boleh buat. Munkin chat aku gak bakalan dibalas juga.

*5 menit berselang

Afkar Reymond Fidelyo : Wa'alaikumsalam

What?? Sumpah demi apa dia ngebales chat aku?? Aku gak mimpi kan?? Ha aku harus balas apaan yak? Ah biarin aja deh. Eh tapi kan aku udah terlanjur basah,mending lansung nyebur aja.

Cecillia Anastasya : Kak,apa masih bisa masuk ekskul rohisnya sekarang?

Eh,itu pernyataan macam apa? Masak aku malah nanya itu sih. But,biarlah aku juga bingung harus memulainya gimana

Afkar Reymond Fidelyo  : Hmm,boleh aja sih dek. Kamu ntar ikut aja forum Annisa' yang biasanya diadakan di hari jumat sepulang sekolah,nanti kamu izin ikut aja.

Ha gila,sekarang aku harus jawab apaan coba?

Cecillia Anastasya : Oh gitu ya kak,terimakasih atas info nya kak.

Hah ya gitu lebih baik kayaknya.

Afkar Reymond Fidelyo : Ya sama - sama.

Ini adalah chat singkat yang merupakan modus pertama ku,dan yang merupakan awal dari semua yang terjadi pada aku sekarang.

***

Keesokannya disekolah aku gak henti-hentinya tersenyum bahagia,Khayla yang menyadari gelagat aneh aku mencoba bertanya

"Eh sil,lo kenap sih? Perasaan dari tadi lo senyum - senyum gak jelas gitu? Kenapa ? Kenapa? Cerita dong,"  tanya Khayla menginterupsi ku.

"Hmm,mau tau aja atau mau tau banget?"  Balas ku bertanya balik tanpa mengurangi kadar bahagia yang aku lampiaskan lewat senyumam maut aku ini_-  *paan sih.

"Eh jadi lo gak mau ceritanya nih? Gak asik ah lo" Khayla yang mulai mangut- mangut.

"Oke,gue bakalan cerita,asal lo jangan shock dan buat malu gue" Jawab ku memberi syarat.

"Ah tinggal cerita aja apa susahnya sih,lo gitu amat dah" Khayla tak sabaran

"Ya deh iya,gini-- semalemguechatsamakakafkar" jawab ku cepat dalam 1 kali tarikan nafas

"Ah apaan? Gak jelas" tanya Khayla yang makin penasaran

"Ah budeg dah lo,gini--,semalem.gue.chat.sama.kak.Afkar" Jawab aku sekarang lebih percaya diri

"Ah sumpeh lo? Demi apa? Kok bisa?" Kini Khayla makin penasaran

"Jadi gini--" Aku pun menceritakan semua yang aku bicarakan sama Afkar dari awal sampai akhir hingga tak ada satu kalimat pun yang luput dari cerita ku.

"Sumpah nekat lo Sil,gue aja mana berani kayak gitu" Khayla menanggapi cerita gue perihal isi  chat aku sama Kak Afkar.

Setelah insiden chat- an tersebut,aku semakin kagum dan jatuh semakin dalam kedalam pesona seorang Afkar Reymond Fidelyo.
Selain tampan,ia sangat ramah pada semua orang,bahkan tak sedikit wanita yang mensalah artikan keramahannya tersebut,banyak yang bilang dia seorang PHP tapi menurut aku itu semua gak benar,cuma mereka aja yang terlampau kepedean dan mengangap keramahannya juga sebagai bentuk ketertarikan.Dia juga gak pernah sombong dengan semua yang dimilikinya yang jelas dia udah seorang yang sempurna dimata aku.

Semenjak insiden chat itu juga aku selalu menyempatkan waktu untuk melihat si doi dikelasnya. Berhubungan aku harus ngelewatin kelasnya untuk ke toilet.Bahkan saat aku bosan dikelas,gue  lebih memilih keluar dengan alasan untuk ke toilet.Aku rasa aku udah bener- gila karena seorang Afkar.

***

Yah,seperti pagi - pagi biasanya,aku  berangkat pukul setengah tujuh dan sampai disekolah pukul tujuh kurang lima belas menit. Namun,ada yang berbeda hari ini,sesampainya aku di gerbang sekolah ku,aku melihat penampakan seseorang eh salah maksudnya 2 orang,ya mereka adalah Abrar dan Afkar ,2 pria tampan kembar dan termasuk dalam deretan cowok most wanted di sekolah ku. Aku yang melihat dari kejauhan pun lansung mengejar mereka dan berjalan dibelakang mereka,jujur walaupun aku suka sama Afkar gue masih belum bisa membedakan antara Abrar dan Afkar.
Dari sifat sih,sebenarnya udah kentara jelas.

Abrar itu mempunyai sifat yang berwibawa tinggi,lebih kalem dari kak Afkar.

Sedangkan kak Afkar itu orangnya lebih santai,asik diajak bicara dan hangat,ya setidaknya itulah yang orang lain katakan dan juga gue rasakan.

Aku berjalan tepat dibelakang mereka,Abrar yang memiliki kelas berbeda dengan Afkar sudah terlebih dahulu masuk kedalam kelasnya,sekarang tinggal aku dan Afkar di koridor kelas ini karena suasana yang masih pagi dan belum banyak siswa yang sampai disekolah.Aku menjaga jarak kurang lebih 2 meter dibelakang Afkar,tatapan ku tak luput dari punggung Afkar,badannya yang tegap dan perawakannya yang ramah dan selalu membalas sapaan beberapa orang yang ditemuinya di sepanjang koridor kelas.

Tak lama setelah itu,gue melihat Khayla diujung koridor,dia yang juga ngelihat aku lansung menghampiri ku,aku yang berada dibelakang Afkar memberi kode ke si Khayla karena ada Afkar disana.Khayla yang mengerti maksud gue lansung meneriaki nama lengkap gue.

"Hai Sil,Cecil,Cecillia Anas..hhmmpff...apaan sih lo sil?"
Aku yang tau maksud Khayla meneriaki nama ku yang berusaha bikin Afkar tau siapa aku lansung berusaha membekap mulutnya.

"Kampreeett,lo bisa jaga mulut gak sih,jangan sampai Kak Afkar itu kenal gue" Cerocos ku yang kesal dengan tindakan Khayla

"Lah kenapa?kan bagus dia bisa kenal lo,siapa tau dia juga bakalan jatuh hati sama lo" Tanya Khayla bingung

"Ya,gak mungkin lah seorang Afkar bakalan suka sama gue,dan gue gak mau dia tau siapa gue,cukup gue mencintainya dari kejauhan,gue takut kalo dia udah tau atau lebih parahnya lagi kenal sama gue dia itu bakalan tau gue jelek dan dia gak mau lagi ngebales chat gue," Jawab aku sambil menunduk

"Ya ampun,lo kenapa bisa berpikiran kayak gitu sih? Gue yakin kak Afkar itu bukan orang seperti itu,lagipula siapa bilang lo itu jelek,Hellaw Cecillia Anastasia lo tu manis,dan manis itu lebih baik dari sekedar cantik,karena menurut gue cantik itu ngebosenin," Khayla berusaha menyemangati aku.

"Yah sekate - kate lo lah,yang jelas jangan ngelakuin hal kayak itu lagi,karena gue belum siap Afkar kenal siapa gue," jawab ku yang lansung pergi menuju kelas ku dan Khayla yang lansung mengikuti ku dibelakang.

***

Maaf kalo absurd,freak,garing atau apanya lah :)

Terima kasih buat kalian yang entah tersesat atau apa bisa baca cerita gue yang absurd ini.

Kalau ada kritik dan saran,jangan ragu buat grepe - grepe keywordnya ya ;)

Maaf juga buat typo nya

Vote and comment,please...

XOXO
immamal13

My Lovely StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang