Levin sedang bermain basket bersama teman-temannya di halaman rumah Levin, setelah selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh Pak Ardi mereka memilih untuk bermain bersama dirumah Levin.
Walaupun mereka terkenal badboy dis ekoah tapi ia tetap mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru-gurunya, karena prinsip mereka adalah "Tak perlu menjadi pintar, cukuplah menjadi orang rajin, karena usaha tidak akan mengkhiantai hasilnya."
Mereka pun memutuskan beristirahat setelah merasa lelah sambil meminum jus jeruk buatan pembantu Levin, tak jarang mereka mengobrol dan bercanda mengenai kejadian yang telah terjadi hari ini disekolahnya.
Obrolan mereka terhenti ketika melihat mobil sport berwarna biru yaang sangat mereka kenali berhenti di rumah yang bersebrangan dengan rumah Levin.
Mereka masih memperhatikan mobil terebut dan menunggu sang empunya keluar dari mobilnya, mereka ingin memastikan bahwa mobil yang ia lihat memang orang yang mereka kenali. Mata mereka melotot sempurna ketika sang empunya keluar dari mobil sport biru.
"David!!!" teriak mereka bersamaan, namun tidak terdengar oleh David yang berada disebrang sana.
Mata mereka melotot sempurna lagi ketika seorang perempuan keluar dari dalam mobil David kecuali Levin yang memang sudah mengetahuinya.
"Karin!!!" teriak mereka secara bersamaan lagi kecuali Levin
Mereka masih memandangi David dan Karin yang sedang mengobrol di depan pagar rumah Karin, sampai David telah masuk kedalam mobil sportnya lagi dan meninggalkan Karin yang telah memasuki rumah yang berada disebrang rumah Levin.
Angga, Bima,dan Dafa segera menoleh ke arah Levin yang sedang meminum jus jeruknya dengan santai.
"Vin kenapa lo gak ngasih tau gue kalau Karin tetangga baru lo?" tanya Bima.
Levin menaruh gelas jus jeruk yang ia pegang ke meja yang berada didekatnya "Emang penting banget yah." jawabnya santai.
"Penting lah Vin, kan kita bisa sering-sering kesini kalau gitu, bener gak?" Bima dan Angga mengangguk semangat mendengar ucapan Dafa.
"Itu sebabnya gue gak mau ngasih tau ke kalian semua." ujar Levin.
"Wah jahat lo sama sahabat sendiri." protes Angga.
"Lah bodo amat, udahlah sana lo pada pulang, udah mau maghrib nih." ujar Levin mengusir Angga, Bima,dan Dafa.
"Wah ngusir kita-kita loh." ujar Bima
"Tuh tau, bagus deh kalau nyadar diri." celetuk Levin
Dafa segera berdiri dari duduknya dan mengambil jaket di sampingnya "Gue balik dulu yah nyet, awas jangan kangen."
Angga dan Bima menyusul Dafa yang telah menaiki motor ninjanya"Kita balik dulu, titip salam yah buat ayang beb Karin." ujar Bima. Levin hanya bergidik jijik mendengar ucapan Bima.
Suara knalpot motor ninja memenuhi halaman rumah Levin, setelah mereka mengklakson motor mereka dan melambaikan sebelah tangannya, mereka melaju pergi dan meninggalkan rumah Levin.
Setelah sahabat-sahabatnya sudah menghilang dari pekarangan rumahnya, Levin melangkah menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti ketika melihat banyak hidangan makanan tertata rapi diatas meja makan, tidak biasanya Mamanya akan menyiapkan makan malam sebanyak ini, pasti akan kedatangan tamu malam ini.
Levin menghampiri Mamanya yang sedang memasak dengan Mbok Yem yang merupakan di dapur, aroma masakan lezat langsung menguar di indra penciuman Levin. Dengan langkah pelan Levin menghampiri Mamanya untuk mengetahui siapa yang akan berkunjung ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Karin
Teen FictionSudah satu tahun semenjak kepergian Mamanya, Karin tidak pernah merasakan kebahagian lagi. Bahkan Ayahnya yang selalu menghibur Karin di saat sedih, juga di landa kesedihan sama seperti dirinya. Tidak ada lagi tawa yang menggema di rumahnya, tidak a...