Bertemu kamu

58 6 1
                                    

Rein menyusuri setiap koridor kelas sampai tiba dia di kantin yang tidak terlalu ramai,karna siswa siswi pun sudah pada pulang,hanya murid murid yang kelewat rajin untuk nongkrong di kantin seraya menunggu jam ekskul dimulai.Berbeda dengan Rein,keberadaan dia di kantin hanya untuk menunggu kakanya

Karna bosan menunggu akhirnya Rein berniat untuk mengirim pesan pada kakanya

Fan lo masih lama ga? Gue udah lumutan nih nunggu lo

Sambil menunggu balasan dari kakanya,Rein pun mengambil headset yang berada di dalam ranselnya,belum sempat dia ngambil headset sudah ada pesan masuk

Iya bentar lagi,sabar kenapa

Yaa seperti itulah balasan dari kakanya

"Aduh ko gue laper yaa" gumam Rein "beli apaan yak? Nahh masih ada somay tuh,somay aja deh" Karna letak stand somay yang berada di ujung kantin jadi Rein harus memesannya sendiri,jika saja letaknya di dekat kursi yang Rein tempati sekarang maka Rein hanya berteriak saja. Tidak berteriak juga sih sebenarnya hanya modal melambaikan tangan

"Pak somay satu ya,somaynya aja jangan pake kecap" pesan Rein kepada bapak penjual somay

"Iya neng"
Tidak butuh waktu lama untuk menunggu,pesanannya pun sudah selesai

"Ini somaynya neng" ucap bapak penjual ramah

"Ahh,iya ini uangnya makasih ya pak" ucap Rein ramah pula

"Adudu kenapa enak banget yaa keliatannya nih somay" karena terlalu fokus sama somaynya Rein pun tidak menyadari ada seseorang dihadapannya hingga akhirnya mereka bertabrakan

"Aww,duh sorry-sor.." ucapan Rein terhenti ketika melihat seseorang yang ditabraknya tadi itu. Aldri anak kelas 11 ips 1 yang merupakan salah satu cowo ganteng di sekolahnya

"Maaf kak maaf,yaampun seragam lo basah" Rein melirik ke seragam yang dikenakan kak Aldri,lebih tepatnya sii ke nametagnya dan kini seragam itu sudah tercampur noda minuman

"Gue ganti minuman lo yaa kak" namun yang ditanya diam tak bergeming,kak Aldri hanya memerhatikan keadaan seragamnya dan sesekali membersihkannya. Percuma saja karna nodanya tidak akan hilang

"Oke,tunggu sebentar" ucap Rein seraya pergi ke stand minuman namun dia mengurung niatnya ketika kak Aldri bicara sesuatu

"Ga usah,gua udah mau pulang" ucapnya datar sedatar jalan tol

"Tapi minuman lo tumpah, udah gitu kena seragam lo" ucap Rein "gapapa biar gue ganti" lanjutnya

"Engga perlu" jelas singkat padat itulah jawabannya

"Tapi..

"Lain kali kalo jalan hati-hati" ucapnya seraya pergi

"Kak tunggu.." Rein mengambil handuk kecil berwarna biru tua di dalam ranselnya untuk diberikan ke kak Aldri. "ini pake punya gue,seengganya ini bisa lo lap ke seragam lo,daripada lo lap pake tangan" lanjut Rein

"Tolong ambil,anggap aja ini ganti rugi gue"
Kak Aldri memperhatikan handuk kecil yang diberikan Rein. "Tenang aja ini bersih ko" jawab Rein tiba tiba

"Oke" ucapnya seraya mengambil handuk kecil milik Rein

"Sekali lagi sorry"

"Iya" ucapnya seraya pergi

*******

Kini Rein sudah berada di rumahnya,lebih tepatnya kini dia sudah berada di dalam kamarnya. Rein tipikal cewe yang jika sudah masuk kamar akan lupa sama daratan,menurutnya gaada yang lebih menarik untuk dilakukan jika tidak di dalam kamar(?)jangan ambigu lohh yaa
Sedang asik asik nya streaming ehh kakanya datang dan sangat mengganggu

"Rein? Pinjem kabel data dong" ucap Refan dari luar kamar Rein
"Reinnnn" lanjutnya seraya menggedor pintu kamar Rein

"Iya sabar,ini lagi diambilin rewel banget si" balas Rein kesel,gimana ga kesel cuy mau minjem aja udah kaya ngerampok"nihh balikin lagi jangan lupa" ucap Rein dari balik pintu

"Sama kakak lo aja pelit,gimana sama yang lain hah? Gue balikin tenang aja"

"Bagus deh,oiya btw tadi lo kemana? Gara gara lo lama gue nabrak orang di kantin tadi"

"Lo nabrak siapa? Kenapa nyalahin gue?kan lo yang nabrak, jelas jelas gue ga disitu pas kejadian"

"Kalo gasalah di nametagnya itu al..aldi ehh siapa ya gue lupa,au amatan ahh"

"Aldri? Maksud lo Aldri? Lo jangan bergaul sama dia Rein,ga bener entar jalan hidup lo" ucap Refan menggebu gebu,terlihat dari raut wajah Refan yang menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap Aldri

"Kenapa emangnya?" Balas Rein penasaran

"Gue bilang jangan yaa jangan" dan Rein hanya mengangguk mengerti karna dia tahu persis seperti apa Refan,dia tahu betul jika kakanya itu wataknya keras susah dibantah,jika dia bilang tidak ya tidak

"Kenapa ya?" Ucap Rein dalam hati

*******

Maaf ya kalo gaje-_- baru pertamakali buat beginian soalnya

Like a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang