Perpisahan

44 4 0
                                    

Pelangi akan muncul setelah hujan. Ada saatnya bertemu dan ada saatnya berpisah. Kadang berada diatas kadang berada dibawah. Ini lah hidup. Jalani dan bersyukur. Rencana Allah SWT selalu indah.

*****

Rasanya berat, jauh dari orang yang dicintai. Meskipun perasaan ini belum diungkapkan, namun terucap dalam setiap do'a. Jodoh pasti bertemu. Burung akan pulang ke sarangnya.

Bintang bertebaran di langit malam. Pentas seni perpisahan ini, pertemuan terakhir dua insan. Sang hawa yang masih belum menyadari akan pemilik hati. Sang adam yang selalu mengucapkan namanya disetiap do'a.

"Khadijah?", panggil Isa didepan lobi sekolah.

Khadijah Humaira melihat Abigal Nur Isa yang berlari ke arahnya.

"Khadijah...", Isa menggoncang tubuh mungil Khadijah.
"Salam dulu, Sa"
"Iya, assalamu'alaikum, Dijah"
"Wa'alaikum salam, kenapa mesti lari? Ada apa?"
"Khadijah, kamu harus jawab jujur"
"Iya, kenapa sih? Kenapa?"
"Danta debat sama Kak Erwan di Ruang OSIS!!!"
"Hubungannya sama aku apa?"
"Pokoknya kamu harus ikut aku"
"Gak, gak mau"
"Ayo, ikut!!"

Isa menarik Khadijah. Tapi, Khadijah tetap tidak mau berjalan. Sampai, akhirnya suara laki - laki berteriak memanggil Khadijah.

"Khadijah!!", teriak Kak Erwan.
Kak Erwan berdiri disebelah kanan Khadijah.

Suara laki - laki lain memanggil Khadijah. Dan, laki - laki itu adalah Danta. Danta disebelah kiri Khadijah.

Danta dan Erwan mendekat ke arah Khadijah. Isa berada dibelakang Khadijah. Khadijah bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi.

Perasaan Khadijah berkecambuk. Khadijah menatap Erwan. Erwan menunduk. Khadijah menatap Danta. Danta tersenyum.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Sehingga kalian berdebat?"
"Aku tidak mendebatkannya, Danta saja tiba - tiba yang datang kepadaku ak----"
"Basa basi luh, kak. Khadijah, masalahnya itu ada dipilihanmu"
"Maksudmu, apa Danta? Pilihanku yang mana? Pilihan apa?"

Khadijah semakin bingung mendengar pernyataan Danta.
"Aku tidak terima kalau Kak Erwan mendekatimu", singkat Danta.
"Aku bukannya bermaksud mendekati Khadijah. Aku hanya ingin bersahabat dengannya. Aku tidak akan mendekati perempuan siapapun. Aku hanya mendekati perempuan yang dikirim oleh - Nya", jelas Erwan.
"Astaghfirullah, aku tidak memilih siapapun, untuk Danta simpan perasaanmu itu untuk perempuan yang halal bagimu. Untuk Kak Erwan aku juga menganggapmu sebagai sahabat saja. Aku tidak ingin pacaran. Pacaran itu perbuatan zina. Pacaran hanya mendatangkan dosa. Sekarang aku fokus ke pendidikanku dan karirku. Masalah jodoh itu sudah diatur oleh Allah"

Khadijah meninggalkan Erwan dan Danta. Langkah Khadijah diikuti oleh Isa.

*****

(Line)
21.00 WIB

Pradanta Al Fatih : "Assalamu'alaikum, Khadijah Humaira"

Khadijah Humaira : read

Pradanta Al Fatih : Khadijah aku minta maaf, tadi aku terbawa hawa nafsu, maafkan aku

Khadijah Humaira : read

Pradanta Al Fatih : Aku tidak ingin kamu dimiliki laki - laki lain

Khadijah Humaira : read

Pradanta Al Fatih : Ku mohon maafkan aku

Khadijah Humaira : read

Pradanta Al Fatih : Jangan hanya diread saja, Jah, ya aku tau kalau Rasullah selalu menyuruh kita untuk Iqro, bacalah

Khadijah Humaira : read

Pradanta Al Fatih : Oke, 15 menit lagi aku ke rumahmu

Khadijah tidak menghiraukan chat line Danta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang