the first time

38 1 0
                                    

semalaman aku tertidur di tempat pasien dengan posisi di peluk erat oleh gadis yang tidak aku kenal.

"Kasihan gadis ini dia begitu menderita di usia mudanya, andai aku bisa menyentuh hatinya dan membuat ia bahagia, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan dan tidak akan membuatnya kecewa, yah meskipun peluang aku bisa dekat dengannya sangat kecil" ucapku dalam hati, sambil mengelus-elus rambutnya dan mengecup keningnnya sekilas.

Perlahan bulu matanya bergerak-gerak dan tangannya juga ikut bergerak mengeratkan pelukannya di pinggangku. Aku melihat mata coklat pekatnya begitu indah, tanpa kusadari mata kami saling berpandangan, ia yang baru bangun nenatapku  dengan tatapan yang tidak bersahabat dan spontan ia mendorongku sampai jatuh ke lantai dari tempat duduk pasien.

"Aooww.... aduhhhh!!!! Ini gadis kecil-kecil kuat juga ya" ucapku sangat pelan

"Anda siapa, saya dimana? kenapa saya bisa ada disini? Kenapa anda bisa seenaknya tidur disamping saya sambil memeluk saya" tanyanya prnuh dengan kecemasan

"eh kamu jangan turun dari tempat kamu, kamu masih sakit, Santai aja yah, aku bukan orang jahat, justru aku disini disuruh untuk jagain kamu cantik"

"Jagain aku, kok bisa" nadanya melemah sambil nunjuk batang hidungnnya

"Iya pasti bisalah, karena udah takdir" ucapku dengan pede

"Ih nggak lucu, terus kenapa kamu bisa tidur disini, sambil..".ia tidak melanjutkan kata-katanya.

"Sambil apa hayo, kenapa nggak dilanjutin? Ouh soal itu, kamu sendiri yang minta aku peluk, ya udah deh terpaksa deh mau nggak mau aku tidur disitu, kamu cantik-cantik agresif juga ya" ucapku nakal

"Jaga ucapanmu yah" ucap Lea sambil melempar bantal padaku

Tepat sasaran, bantal itu mengenai kepalaku

"Kok kamu main kasar, ok aku akan ngasih tahu gimana caranya main kasar" ucapku, aku bangkit sambil memegang bantal yang gadis itu lempar kepadaku, ia menatapku sinis.

"Apa mau kamu?"

Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku menyimpan bantal itu di tempat asalnya, lalu aku memegang pundak gadis itu, kutatap ia

"Akan aku ceritakan, asal kamu tidur ditempat ini, kamu jangan banyak bergerak, kamu masih dalam proses penyembuhan ok" ucapku hangat

Ia menuruti ucapanku tanpa mebantah

Flash back on

"Aka, mamah pulang yah udah malem kasihan papah sama ade kamu dirumah, mana  nggak ada yang.masak dirumah takutnya mereka belum makan" ucap mamah Rani

"Terus Aka nggak ikut pulang gitu?"

" Aka kamu disini yah, mamah juga  mau bawa  barang-barangnya Lea , tadi mamah nggak sempet bawa barangnya Lea. Besok pagi mamah kesini laginya yah"

"Mamah yakin, mau ninggalin Aka sama gadis ini,  mamah nggak takut kalo nanti Aka apa-apain gadis" ucapku dengan senyum evil

"Duhh anak mamah udah mulai nakal yah, ya udah mamah mau pulang dulu, kamu jagain Lea yah, jangan kamu apa-apain dulu, ya uda....  bye" ucap mamah sambil mengelus pipiku lembut lalu beranjak meninggalkan kami berdua.

00:23

Aku menutup pintu lalu duduk di samping tempat tidur gadis yang tengah berbaring itu, aku melihat ada guratan kesedihan di wajah cantiknya, kulihat matanya begitu bengkak terdapat kantung mata dan  hidung bangirnya merah.

dengan memberanikan diri aku mengelus halus rambut hitamnya yang terurai, tiba-tiba tangan gadis itu memegang tanganku.

Sontak aku kaget, jantungku berdetak lebih kencang, mataku melebar ia menggenggam tanganku sangat erat.

"Mah jangan pergi lagi, Lea takut mah, Lea kangen banget sama mamah, kenapa mamah tega ninggalin Lea lagi hahh kenapa? Baru sehari semalam aku dapat melihat wajahmu, kenapa mah?" Ucap gadis itu dengan mata tertutup namun pipinya dibanjiri air mata

"Ya ampun, gadis ini  begitu.." ucapanku terpotong

"Mah... peluk aku! Kumohon mah, mamah nggak pernah tahu, betapa rindunya Lea pada mamah" ucapannya sempat berhenti beberapa detik.

"Aku mohon mah, peluk aku yang lama biar ini menjadi pelukan terlama, meski ini yang terakhir kali" ucapnya lirih.

Telingaku terasa perih bila aku mendengar ucapannya, akhirnya aku melepaskan tangannya dan menyampingkan posisi tidurnya lalu sku berbaring di hadapannya.

"Ya ampun gadis begitu lemah" tak lama aku berbaring di kasurnya ia langsung menelukku begitu erat.

Kucium kening mulusnya, lalu kubelai rambutnya halus, tak terasa ada yang mengalir dipipiku, kurasakan pelukannya begitu hangat , wajah gadis itu tenggelam di dadaku yang datar
"Hahh aku menangis?"

Flash back Off 

Aku mencertitakannya sampai ia memelukku saja, kalau aku kasih tahu kejadian akhir bisa jadi masalah besar

Rindu Akan Puisimu @ekamut1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang