siapa dia?

69 0 0
                                    

"Teg" dadaku terasa berdetak lebih kencang nafasku memburu panas.

Aku mencium aroma yang tidak kukenali, yang pasti ini parfum laki-laki begitu nyaman. Baunya begitu dekat seperti ada dalam dekapanku.

"Oh tuhan, mimpi apakah ini, kenapa aku bisa bermimpi yang tidak-tidak "

Aku mencoba menggerakkan tubuh untuk menguvah posisi tidurku, namun sayangnya tanganku terasa berat seperti ditindih badan seseorang.

Hati nuraniku berbisik,  "ini bukan mimpi Lea, kamu merasakan apa yang kamu fikirkan, kamu sebenarnya sedang memeluk seorang laki-laki tampan yang akan menjaga kamu, seumur hidup kamu" kurang lebih suara itu sayup-sayup kudengar.

"Benarkah ini bukan khayalanku saja? Apa benar aku sedang memeluk seseorang?"

Kurasakan sesuatu yang hangat menyambar keningku selama beberapa detik. Kurasakan dadaku sesak seperti kehabisan nafas, hal yang pernah kurasakan dulu lima tahun yang lalu.

"Ya robb, apa ini? Apa yang terjadi padaku? Bagaimana mungkin aku punya rasa pada orang belum aku kenal" batinku

Lalu orang itu membelai rambutku halus, rasa nyaman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, dadaku semakin terasa sesak.

Aku mencoba membuka mataku perlahan, benar saja aku sedang tenggelam di dalam dada seseorang, baunya ini ternyata bukan mimpi, lalu tanganku benar-benar tengah memeluknya sangat erat.

"Apa yang harus aku lakukan?" Degdegdeg.

Aku mendongakkan kepalaku,  aku melihat wajah asing, bibirnya tipis, hidung bangir, mata sipit, bulu alis tebal ditambah dengan wangi parfumnya yang mewah membuat ia semakin sempurna.

"Oh nooooo....!!!" Ia menatapku mata kami saling pandang.

****
"Ohhh" ucap Lea singkat dengan wajah datar.

"Maafin aku yang lancang, telah memel...."ucap Aka dengan bibir yang ditekan tangan Lea.

"Udah.... jangan diterusin, aku nggak mau denger dan kamu nggak perlu minta maaf yah, karena kamu nggak punya hutang budi sama aku, yang aku mau kamu tinggalin aku, aku pengin sendiri, faham?" Ucap Lea dengan penuh penekanan.

"Aku nggak bisa ninggalin kamu adik manis, lagian siapa yang mau nemenin monster kayak kamu, kalo bukan mamah yang nyuruh, tapi nggak apa-apa deng biarpun kamu monster, kamu termasuk jenis monster  cantik"

Lea  tidak membalas ledekannya, dia hanya menatapnya dengan tatapan sinis dengan mata belototnya.

"Ok ok fine, aku akan keluar, tapi kalo kamu butuh apa-apa tolong panggil aku yah, aku standbye diluar, aku akan nunggu kamu" ucapnya seraya ia keluar dari ruangan Lea.

"Huuuu... huuuu.... huuuu...." Aka mendengar suara tangisan dari balik pintu ruangan Lea.

"Ada apa dengan gadis itu? Sebegitu menderitakah dia sampai seperti itu? Sudah seminggu aku melihat kelakuannya yang tidak ada perubahan sedikitpun, apa yang sebenarnya ia alami? " Ucap Aka gelisah

dibalik tembok, Lea sedang meringkuk di bawah tempat tidurnya sambil memeluk batang besi penyangga, ia menangis dengan lirih".

****
Aka sedang duduk di lantai dengan wajah kusur

"Aka ngapain kamu disini, mamahkan nyuruh kamu buat jagain Lea, malah bengong disini lagi"

"Ehhhh, mamah udah dateng, aka disini, bengong? Aka nggak bengong kok, Aka baru aja diusir sama yang punya kamar ini" ucap Aka jujur sambil nunjuk pintu kamar rawat Lea

"Lho kok bisa? " Tanya mamahnya heran.

"Emmh mana Aka tahu mah" ucapnya sambil menaik turunkan bahunya.

"Ya udah kalo gitu mamah kedalam, mau Lihat kondisinya Lea"

"Jangan dulu mah, dia lagi nangis"

"Ohh begitu,, Aka udah sarapan belum? " tanya mamah dengan nada lembut.

"Aduh mah, mamah tau aja kalo perut Aka udah berdendang, minta asupan gizi hehe"

"Iya donk, pastinya mamah selalu sediain gizi yang pas untuk anak mamah yang satu ini" ucap mamah Aka sambil mengacak rambut Aka halus dan membuka perbekalannya Aka.

Dengan sigap tangan mengambil kornet yang diberikan mamahnya, namun tanpa diduga tangan Aka di sentil oleh mamahnya.

"Hei mau ngapain kamu"

"Kan disuruh mamah makan kan" ucap Aka sedikit manja.

"Kebiasaan buruk kamu itu ya, nggak bisa diilangin apa ya, udah berumur kepala dua juga"

"Emang apa yang salah mah"

"Lihat wajah kamu, tangan kamu, nggak enak di pandang banget yah, sana ke kamar mandi dulu"

"Iya iya tadi bila suruh makan sekarang disuruh ke kamar mandi" omel Aka.

Akapun pergi menuju kamar mandi, ia membersihkan wajahnya yang kusut. Lalu kembali menghampiri mamahnya yang sedang  kerepotan dengan barang bawaannya.

"Ya ampun mah, banyak banget barang bawaannya, kayak yang mau pindahan aja"

"Iya sayang, mamah sengaja semua barang milik Lea, kan dia yang mau pindahan"

"Hahhh gadis itu, dia mau pindahan kemana diakan masih sakit, lagian kalo dia mau pindah kenapa nggak sekalian aja semua barangnya itu kerumah yang mau ia tempatin, kenapa jadi mamah yang repot begini sih" gerutu Aka.

"Iya sayang berhubung mobilnya kecil dan barangnya Lea banyak sementara mamah akan berbenah di kamar inapnya, maaf ya kalo mamah sama papah belum sempet bilang ke kamu"

"Emang apa mah ?"

"Nanti aja mamah ceritainnya sekarang kamu sekarang sarapan aja dulu, tuh disana udah mamah siapin"

Aka mengangguk dan menuruti apa kata mamahnya.

Rindu Akan Puisimu @ekamut1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang