Matahari akhir akhir sangat terik dan menyengat padahal masih sepagi ini, guru SD-ku pernah bilang kalo matahari pagi itu sehat untuk kulit tapi kalo matahari seterik dan semenyengat ini sih aku gak yakin masih sehat untuk kulit
"Ca.... Eca..." seseorang meneriakkan namaku dan kuyakin itu pasti Dinda teman karibku. Aku berhenti berjalan menyusuri lorong kampusku dan menoleh kesumber suara
Dinda sedikit berlari kearahku"Ca kita ada tugas gak hari ini?" tanya dinda tepat disebelahku dan mengikuti berjalan menyusuri lorong kampusku
"Ada din tugas dari pak gary jangan bilang kamu gak ngerjain?"
"Serius ca, kamu kog gak bilang bilang sih ada tugas, kamu udah ngerjain belum?" tanya dinda Khawatir
"Udah dong din emang kayak kamu gak pernah ngerjain Tugas" ujarku santai dan menahan tawa melihat tingkah dinda yang khawatir
"Aku liat tugas mu ya ca, masih ada waktu setengah jam lagi sebelum kuliah semoga aja masih terkejar mengerjakannya" ujar dinda dan semakin mempercepat langkah kakinya
"Kan gak bisa sama din tau sendiri pak gary gimana dikit aja ada kesamaan langsung dilempar tuh tugas ke lantai apalagi ini kan tentang opini kita pasti beda lah" ujarku menjelaskan dan perlu kalian tau pak gary ini dosen paling killer dikampusku dan salah satu dosen yang cukup disegani karena disiplinnya sangat tinggi, dia udah lumayan tua tapi ingatannya sangat tajam dan pengetahuannya sangat luas.
Lima menit sebelum perkuliahan dimulai dia sudah masuk kedalam kelas dan kalo dia sudah didalam kelas tidak ada satu orangpun yang bisa terlambat dan kalo terlambat mending diluar aja deh daripada habis dimaki maki. Pak gary juga sangat benci dengan mahasiswa yang ngobrol saat dia memberikan materi kuliah apalagi ada yang tersenyum dilihatnya maka si mahasiswa itu siap siap dikeluarkan dari kelasnya untuk satu semester. Jadi setiap pak gary masuk semua mahasiswa akan mematung gak bisa bergerak dan tidak diijinkan untuk keluar dari kelas baik itu mau ke toilet atau urusan yang lain, yang membuat serba salah jika pak gary membuat lelucon kita harus tertawa sekalipun leluconnya tidak lucu karena jika kita tidak tertawa akan berabe urusannya. Dan satu lagi kalo sudah disuruh mengumpulkan tugas, sebelum kuliah berlangsung tugas sudah harus terkumpul jika tidak maka tugas kita tidak akan berbentuk lagi. setiap kali selesai kelas pak gary kami serasa baru keluar dari penjara dan bisa menghirup udara segar."Aduh gimana dong bisa bisa aku disate sama pak gary, aku duluan ya" dinda secepat kilat berlalu meninggalkanku menuju ruangan kelas kami yang berada dilantai lima.
Aku berjalan dengan santainya menaiki anak anak tangga untuk bisa sampai keruangan sesekali tertawa mengingat tingkah dinda"Pagi Eca" sapa seseorang yang setiap paginya menyapaku setiap kali naik tangga
"Pagi juga" jawabku pada laki laki itu menyelipkan sebuah senyuman diwajahku, aku tidak terlalu mengenal laki laki itu yang aku tau dia satu kampus denganku. udah beberapa bulan ini dia selalu menyapaku setiap kali berpapasan tapi aku tidak pernah mengetahui namanya." ecaaaaaaaaaaaa" teriak dinda dari ruang kelas melempariku penghapus papan tulis saat aku berdiri didepan pintu membuat ketawaku lepas
"Kamu bilang ada tugas dari pak gary padahal gak ada" gerutu dinda menjitak kepalaku melampiaskan kekesalannya karena aku kerjai
"Kamu aja yang bodoh masa mau aku bohongi" ujarku tertawa meletakkan tasku di meja
"Ihhhh dasar isenggg" ujar dinda mencubiti tanganku membuatku semakin tertawa dan sesekali meringis kesakitan karena cubitan dinda mirip jarum suntik"Gpp lah din sesekali juga hitung hitung pemanasan sebelum kita masuk penjara" jawabku tertawa
"Tapi aku udah mati ketakutan tau gak. kamu tau sendiri kan pak gary gimana" gerutu dinda
Lima menit kemudian pak gary memasuki ruang kelas, seketika kelas jadi hening yang tadinya ribut seperti ibu ibu yang berbelanja dipasar. Kami siap berubah jadi patung selama kurang lebih dua jam.Selesai kelas pak gary aku dan dinda langsung menuju kantin karena belum sempat serapan belum lagi habis kuliah dengan pak gary yang menguras tenaga yang banyak karena suasana tegang.
Aku dan dinda melahap makanan di meja kami, tadi sewaktu kelas pak gary tidak ada terasa lapar tapi setelah keluar baru terasa lapar.
"Din kenal gak sama cowok yang selalu nyapa aku" tanyaku pada dinda disela sela makan
"Laki laki yang mana?" tanya dinda mengernyitkan keningnya
"Ituloh, cowok yang sering nyapa aku ditangga" ujarku menjelaskan
"bobby maksud kamu"? Ujar dinda
" oh namanya bobby, tapi aku heran aja tiap papasan sama dia pasti selalu nyapa aku padahal kan aku gak kenal dia siapa"
"Suka kali sama kamu" ujar dinda menghabiskan es jeruknya
"Ya gak mungkin lah suka samaku"
"Kenapa gak mungkin"
"Secara dia tampan, tinggi, putih lagi"
"Mungkin aja kali ca kamu kan cantik" ujar dinda yang kujawab dengan senyuman gak iklas
Aku mau ngasih tau sama kalian nih sedikit tentang aku yang pasti aku tidak termasuk dalam kategori wanita cantik tapi kalo kategori wanita manis mungkin ia. Tinggi badanku bisa dibilang mungil lah sepertinya angkanya tidak perlu aku sebutkan berapa, berat badanku sesuailah sama tinggi badan, kulit sawomatang kulit indonesia asli, rambut ikal hitam yang panjangnya cuma sebahu, hidung mancung (kedalam), lesung pipi di pipi sebelah kanan yang terlihat manis jika aku tersenyum (ini dia alasan kenapa aku bilang mungkin masuk kategori wanita manis) dan satu lagi warna bola mataku coklat bening yang menurut orang orang sangat indah. Kadang saat aku ngobrol serius dengan teman temanku mereka sering gagal fokus yang membuatku bingung
"Ca kontak lensmu bagus ya beli dimana?" ujar temanku
"Hah? Aku gak pake kontak lens kali" jawabku tersenyum
"Oh ya tapi kelihatan kayak pake kontak lens"
"Ya udah copot aja kalo bisa" ujarku tertawa
"Ca warna bola matamu bagus ya coklatnya kayak bola mata orang luar negeri"
"Ca warna bola matamu keturunan dari papamu ya kog bisa secantik itu?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan lain akibat gagal fokus menatap bola mataku. Dan aku sangat menysukuri itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You
RandomSemua yang berlebihan itu tidak baik termasuk membenci seseorang secara berlebihan karena kamu tidak akan tau kapan rasa bencimu berubah menjadi Cinta Kebencianku pada gadis itu mengubahku menjadi orang lain, aku tidak akan semudah itu membiarkannya...