2

34.4K 263 21
                                    

Thanks untuk coment dan votenya teman teman
Jadi semangat lagi lanjutin ceritanya
Tanpa panjang lebar lagi
Saya ucapkan
Selamat membaca

***********
Sejak menerima surat dan bunga yang kedua puluh lima aku berniat untuk memergoki pengirimnya barangkali dia orang yang aku kenal atau mungkin kerjaan orang iseng dan bisa jadi orang salah alamat.setiap hari aku mengawasi gerak gerik orang yang datang dan pergi di lingkungan kost ku untuk memastikan pengirim bunga misterius itu.

Karena rasa penasaranku
Pernah aku bertanya pada ray tentang surat itu dan dia tidak tau sama sekali begitu juga dengan dinda barangkali dia mengenali tulisan pengirimnya tapi hasilnya tetap nihil.
Tak lupa teman teman satu kostku juga aku tanyakan satu persatu yang kamarnya berdekatan denganku dan mereka tidak pernah melihat siapapun mendekati kamar kostku apalagi cowok karena cowok memang dilarang masuk hanya bisa masuk sebatas ruang tamu yang berada dilantai bawah.

Lama kelamaan aku merasa horror dengan pengirim surat dan bunga tersebut bagaimana bisa tak seorang pun melihatnya memasukkan surat itu kedalam kamarku.

Sepertinya dia tau aku menyuruh orang mengawasi kamarku selama kutinggal kuliah karena sudah tiga minggu surat dan bunga tidak pernah lagi kudapati dikamarku dan aku merasa tenang.
Semua bunga dan surat dari orang misterius itu aku simpan rapi disebuah kotak yang kuletakkan diatas lemariku.

"Hei melamun aja, mikirin apa sih?" tanya ray padaku selesai makan siang dikantin kampus
"Gpp kog kurang enak badan aja" jawabku malas
"Ya udah kita balik yok aku antar" ray menawariku pulang
"Gpp kog masih bisa kutahan lagian aku masih menunggu dinda kamu juga kan ada rapat bentar lagi"
"Yakin gpp nanti pingsan lagi" ledek ray
"Aku kan wanita Strong gak bakal pingsan kali hanya karna sakit" jawabku jutek yang membuat ray tersenyum miring
"Kamu ada ada aja" ujar ray mengacak acak rambutku
"Oh ia habis rapat kami mau latihan futsal mau lihat gak" tanya ray padaku
"Gimana mau lihat udah dibilang kurang enak badan" ujarku ketus
"Ia siapa tau karena liat cowok cowok ganteng disana langsung enak badannya" ray mencari alasan
"Yang ada makin sakit diledekin sama teman temanmu gak ada pula yang ganteng semua dibawah rata rata" ujarku bercanda membuat ray kembali mengacak acak rambutku
Aku dan ray meninggalkan kantin karena dia akan rapat bersama teman temannya sedangkan aku berjalan menaiki tangga demi tangga untuk sampai diruangan dimana dinda belajar.

Aku menunggu dinda didepan ruangan kelas. Kebetulan jadwal kami beda satu mata kuliah
Untuk menghilangkan rasa bosan sambil menunggu aku memasang headset di kedua telingaku memutar lagu lagu favoritku. Sesekali aku memandang jauh ke bawah dari lantai atas menyaksikan beberapa aktivitas mahasiswa yang sedang terjadi dilapangan sana. Beberapa mahasiswa ada yang main basket ada yang duduk sambil bergurau, ada yang belajar ditaman dan berbagai aktivitas lainnya.

Tapi dari semua aktivitas dibawah sana ada satu aktivitas yang mengganggu pemandanganku. Ada seorang lelaki yang menatapku sedari tadi tanpa henti. Aku mengalihkan perhatianku ke arah lain dan kembali memandang kearahnya dan dia masih menatapku dengan tatapan tanpa ekspresi.
Akhirnya aku memutuskan untuk duduk di kursi menunggu dinda.

Selesai kuliah aku dan dinda tidak langsung pulang kerumah. Dia memintaku menemaninya ke toko buku yang letaknya tidak jauh dari kampusku.
Kebiasaanku di toko buku pasti langsung nyari novel novel terbaru untuk ku koleksi.

Saat aku sibuk membaca sinopsis novel yang aku pegang tanpa sengaja aku mendapati laki laki itu lagi menatap kearahku sepertinya dia juga punya kepentingan di toko buku ini. Ingin aku tersenyum ke arahnya tapi takut aku yang kepedean karna dia juga menatapku tanpa ekspresi.

Crazy For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang