Buku dan Pensil

193 6 0
                                    

Aku dan dirimu bagaikan buku dan pensil.

Aku yang jadi bukunya.

Engkau yang menjadi pensilnya.

Engkau yang selalu menuliskan kenangan indah kepadaku.

Namun kini pensil itu hilang entah kemana.

Aku mencoba membeli pensil lagi, bahkan aku membeli ribuan pensil.

Ternyata tak ada yang bisa menuliskan kenangan indah sepertimu.

Tahukah engkau, dimana aku harus membeli pensil yang sepertimu?

Aku ingin pensil itu kembali, melanjutkan kenangan yang indah itu.

Kenapa setiap kata yang engkau tulis selalu terdapat kenangan?

Bila nanti pensil itu kembali, aku akan menjaganya baik-baik.

Tak akan aku biarkan hilang lagi, aku janji.

Rindu Yang Tak TerbalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang