(3)

257 12 6
                                    

[VINO POV]

"Congratulation," Ujar Marchel dengan tangannya yang terulur menyambut kedatanganku pagi ini.

"Telat sehari, tapi thanks," Jawabku sembari membalas uluran tangan Marchel tadi, Kemudian melangkah meninggalkannya.

Saat berjalan menelusuri koridor menuju kelas, aku melihat Briella yang sedang ngobrol dengan Kafa. Tanpa berpikir panjang aku menghampiri mereka.

"Eh, Bro.." Kafa menyambutku, dan kami berjabat tangan layaknya laki-laki pada umumnya.

"Lagi pada ngomongin apaan pagi-pagi? Serius amat?" Tanyaku penasaran.

Tanpa ada jawaban, mereka hanya saling melempar pandang dan mengajak ku untuk masuk kelas dengan alasan bahwa guru yang akan masuk kelas pertama hari ini ganas. Belum sempat melangkahkan kaki, kami dikejutkan oleh kedatangan Nata.

'Huft, kenapa pake muncul segala,' sindirku dalam hati. Entah mengapa suasana semakin menjadi ketika Nata datang.

"Pagi Vin," Sapa Nata sambil mengarahkan tatapan dan senyum manisnya padaku. Membuat Kafa menatap ku dengan pandangan heran. Sungguh aku tak tertarik padanya.

"Semanis apa pun dia, gak akan pernah gantiin posisi B--" Bisik ku pada Kafa, namun belum sempat menyelesaikan kalimatku Nata tiba-tiba saja menarikku untuk pergi ke kelas.

"Vin ke kelas yuk, duluan ya Bri, Kaf," Ujarnya masih sambil menarik tanganku.

Sedangkan Briella dan Kafa masih terpaku diam dan mematung di tempat. Yang aku tahu mereka hanya melambaikan tangan kearahku dan Nata.

[BRIELLA POV]

"Tadi gue gak sengaja liat Vino sama Marchel lagi ngobrol didepan, seneng liatnya, mereka bersaing secara sehat dalam hal-hal yang positif," Kataku pada Kafa.

"Ya bagus lah berarti ada kemungkinan bahwa perang dingin antara mereka akan berakhir Bri," Jawab Kafa yang mampu membuatku terkekeh geli.

"Eh, Bro.." Kafa menyapa seseorang dibelakangku, yang tak lain Vino. Mereka pun berjabat tangan layaknya laki-laki pada umumnya.

"Lagi pada ngomongin apaan pagi-pagi? Serius amat?"

Tanpa ada jawaban, kami hanya saling melempar pandang dan mengajak nya untuk masuk kelas dengan alasan bahwa guru yang akan masuk kelas pertama hari ini ganas. Belum sempat melangkahkan kaki, kami dikejutkan oleh kedatangan Nata.

"Pagi Vin," Sapa Nata sambil mengarahkan tatapan dan senyum manisnya pada Vino.

Vino berbisik pada Kafa,entah apa yang mereka bicarakan. Aku hanya menatap Nata yang masih berdiri menunggu jawaban Vino. Bukan apa, hanya saja aku selalu merasa awkward jika cewek ini muncul ditengah-tengah kami.

"Vin ke kelas yuk, duluan ya Bri, Kaf," Ujarnya sembari menarik tangan Vino dan berjalan meninggalkan ku dan Kafa.

Sedangkan kami masih terpaku diam dan mematung di tempat. Hanya melambaikan tangan kearah Vino dan Nata.

Sesaat setelah aku dan Kafa masuk kelas, Miss Angel datang. Dengan sigap kami pun merapihkan posisi duduk, dan beliau segera memulai pelajaran. Ditengah penjelasan Miss Angel, Asha mengendap masuk ke kelas dan langsung menuju mejanya. Semua mata tertuju padanya, sedang Miss Angel masih sibuk menulis materi di papan tulis.

Asha tersenyum lega saat berhasil mencapai bangkunya. Kemudian mengarahkan telunjuk di depan mulutnya, mengisyaratkan agar semua teman-teman kami tidak melaporkannya pada Miss Angel. Tapi semuanya sia-sia,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang