Pada suatu hari, ada seorang anak bernama Karto Tuyeng. Dia adalah seorang anak yang beranak banyak. Karto Tuyeng mempunyai satu misi di dunia ini yang belum tercapai seumur hidupnya, yaitu adalah memegang buah jambu air sambil mengendarai jangkrik berbehel bersama tentara kecil. Suatu hari Karto Tuyeng sedang memakan sayur anggur yang berperasa jeruk namun berbentuk seperti pisang berkarat. Tiba-tiba ia teringat akan misinya yang belum tercapai sampai saat ini. Akhirnya Karto Tuyeng berniat untuk menyelesaikan misinya tersebut. Pertama, ia mencari jambu air di seisi rumahnya yang terbuat dari kaki semut dan ekor penyu itu. Tetapi tak di temukan buah spesial itu di dalam rumahnya. Karto Tuyeng tidak menyerah dan terus mencari di luar halaman rumah. Di halaman rumahnya, ia tidak menemukan jambu air melainkan jambu rektenggel (rectangle)
Karto Tuyeng pun pergi ke pantai untuk menumbuhkan padi oranye. Sesampainya di pantai, Karto langsung menanamkan bibit padi oranye tersebut. Tak di sangka tiba-tiba padi itu langsung numbuh seketika dengan cepat melebihi kecepatan angsa yang sedang berlari. Tumbuhlah seekor sikat raksasa yang berbuah jambu. Karto Tuyeng langsung mendekat ke sikat itu untuk melihat penglihatan yang lebih baik terhadap buah jambu itu. Ternyata itu bukanlah jambu air melainkan jambu api yang terbakar dan membara. Karto Tuyeng pun mengambil jambu tersebut dan mencelupkannya ke dalam air laut sehingga jadilah jambu air asin.Lalu Karto tuyeng pun mematahkan tangannya.