Bocah

802 44 1
                                    

"Nggh... Ahh ... Ahnn"

Entah bagaimana Zavan bisa berada dibawah tindihan pemuda bersurai coklat diatasnya ini. Yang ia ingat tujuan awalnya datang kesini adalah untuk menemui partner adiknya, namun malah disalah sangkai seperti ini.

"Kumohonn... Ahhh lagihh..." pemuda diatasnyapun dengan senang hati menuruti. Di hentakan dalam dalam penisnya ke lubang Zavan. Ia mengeluar masukan penisnya dengan cepat dan mengenai tepat ke titik prostat Zavan.

Zavan kalap, air liurnya menetes, rambutnya berantakan, bibirnya merah dan bengkak, serta puluhan kissmark yang tersebar di leher, perut bahkan paha bagian dalam menambah kesan sexy untuknya.

Tak kuasa menahan nikmat, Zavan mencengkram punggung pemuda diatasnya lalu menarik lehernya untuk dicium olehnya.
Zavan mencium pemuda itu dengan rakus, ia memasukkan lidahnya ke mulut pemuda itu dan mengajak perang lidah lawannya.

Sedangkan pemuda diatasnya terus menggempur lubang Zavan dan memilin puting Zavan. Zavan sungguh kenikmatan. Ia melepas ciumanya dan mendesah sejadi jadinya

"Ahh...  Nggh... Fuck... ahckk... " sungguh pikirannya blank. ini terlalu nikmat baginya

"God Kau sunguh.. Ngh nikmat.." suara sexy pemuda diatasnya.
Kini mereka kembali berciuman dan meredam desahan keduanya. Kenikmatan ini begitu memabukan bagi mereka. Pemuda itu terus menghentak penisnya dengan kasar dan dalam. Namun, masih beraturan.

Pemuda diatasnya membalik tubuh Zavan menjadi tengkurap dan mengangkat sedikit pantatnya ke atas, lalu ia mulai kembali mengeluar masukkan penisnya kedalam lubang Zavan. Ia menghisap leher Zavan dan meninggalkan bekas

"Hngg... Anhh.." Zavan meremas kuat bantal didepanya. Tubuhnya terhentak ke depan belakang karena sodokan super cepat dari oemuda dibelakangnya. Ditariknya wajah Zavan ke belakang dan mereka kembali berciuman, awalnya hanya sebuah lumatan lama lama lidah pemuda itu menerobos masuk ke dalam mulut Zavan dan membelit lidah Zavan. Mereka terus bergulat lidah hingga liur mereka bercampur dan mengalir ke dagu Zavan.

"Lagihhh... Morehh please ah... " desah Zavan saat ciuman itu terlepas. Zavan benar-benar tak peduli apapun selain keinginan untuk menuntaskan ini semua

"...fuck me harder... Ngghh .... Bayuu please.."
.
.
.
.
Flashback beberapa menit yang lalu. Atau mungkin beberapa jam yang lalu?

Zavan Leovandara, lelaki berumur 24 tahun yang sudah menjadi pemimpin suatu perusahan yang bergerak dibidang perhotelan. Ia memiliki perawakan yang lumayan kurus namun terdapat sedikit otot yang timbul dilenganya serta bidang yang kokoh. Meskipun begitu ia masih mampu membuat para wanita terpesona dengan tubuhnya. Ia memiliki surai hitam pekat serta iris mata yang hitam kelam, tubuhnya pun pucat dan ia tidak terlalu tinggi.

Seperti saat ini, ia sedang berada di sebuah cafe dan saat baru memasuki pintu cafe ia sudah dihujani dengan berbagai macam tatapan dari para wanita. Namun, ia tak ambil pusing ia sudah terbiasa. Ia lebih memilih mengacuhkan mereka dan berjalan ke meja dekat jendela dan menunggu.

Sudah 15 menit orang yang ditunggunya belum hadir, ia jengkel. Sungguh seandainya ia tak peduli dengan adiknya dia lebih memilih pergi dan meninggalkan cafe ini namun, ia tidak bisa. Ia terlalu sayang dan lebih memilih mengalah dan menunggu.

Selang beberapa menit datang seorang lelaki yang tersenyum lebar ke arahnya . Namjn, Ia melempar pandangan sebal yang menandakan ia tak suka dengan ketelatan orang itu.

" heheh maafkan aku, tadi dijalan benar benar macet jadinya ya gitu.."  Ozil. Pemuda itu bernama ozil. Salah satu informan Zavan

"Kau ulangi lagi maka kau akan habis. Aku tidak bohong" ia berkata dengan nada datar.

"Huh iya ya.." Ozil akhirnya memilih duduk di kursi depan Zavan.
"...baiklah langsung saja, berdasar penyelidikankui Kurama saat ini sedang dekat dengan seseorang bernama David ia-"

"Tunggu! David? Apakah dia David asissten Kurama? " Ozil jengkel , pasalnya omonganya dipotong seenaknya oleh zavan. Namun ia tidak berani protes.

"Yak dengarkan dulu sampai selesai! Ya david yang ku maksud adalah asissten kurama yang bekerja part time itu. Berdasar penyelidikanku mereka dekat sejak 1 setengah tahun lalu dan berhasil menutupi hubungan mereka darimu bahkan mr.Leovandra sekalipun. Hebat bukan?
Oh iya David memiliki satu orang adik dibangku sma akhir, dan orang tua mereka meninggal sejak 5 tahun lalu sehingga david yang menanggung hidup adiknya "

"...namun adiknya juga ikut meringankan beban kakaknya dengan mendapat beasiswa sejak smp. Walapun sudah bekerja di perusahaanmu gajinya masih kurang karena ia hanya bekerja part time serta biaya kuliyahnya yang cukup mahal sehingga adiknya ikut kerja. Namun sekarang sudah tidak lagi karena David melarangnya."

"Shit.. Sudah selama itu dan aku baru tau! Aku kecolongan "

"Dan ini beberapa bukti foto kebersamaan mereka" Ozil mengeluarkan beberapa lembar foto kebersamaan adiknya dengan David. Ia geram

"Beri aku alamat rumahnya dan beritahu aku lagi seperti apa orang bernama David dan adiknya..."
.
.
.
Selang beberapa menit Zavan memutuskan pergi ke kawasan perumahan tempat tinggal David. Ia mencari rumah sesuai alamat yang diberikan ozil. Tak lama kemudian ia menemukan sebuah rumah yang baginya tidak pantas disebut rumah, rumah itu terletak di ujung jalan rumah itu sangat kecil dan tak ada pagarnya. Selain itu, rumah tersebut terlihat paling jelek dari rumah lainnya.

Ia turun dari mobilnya dan bergegas menuju pintu tersebut. Ia mencari bel namun nihil , akhirnya ia mengetuk pintu itu namun tidak ada yang menyahut. Ia ulangi lagi mengetuk pintu itu dengan sedikit tidak sabaran tentunya.

"Yak kurang ajar kau ozil! Kau bilang jam segini adiknya sudah dirumah! " ia mengumpat dan memutuskan masuk kemobilnya dan menunggu seseorang datang oulang kerumah itu.
.
.
Setelah sekian lama akhirnya pintu rumah itu terbuka, tentu saja pemiliknya yang membuka atau lebih tepatnya adik David.
Zavan pun keluar dari mobilnya dan berlari ke rumah itu.

"Hey kau adik David bukan?" ketika ia sampai didepan adik david itu

"Mm"  ia hanya membalas dengan suara datar dan dingin

"Apa aku boleh masuk? Aku sedang menunggu David kakakmu"

"Tidak"
"Yakk bocah kurang ajar kenapa aku tidak boleh masuk?"
Zavan jengkel dikiranya dia tidak bosan apa kalau harus menunggu didalam mobil terus.

"Siapa yang tahu kalau ternyata kau adalah pembunuh atau perampok?"
Harga diri Zavan terluka. Serius deh.

"Heh bocah aku sudah menelfon david dan dia menyuruhku kesini kok!"
"Benarkah?"

"Silahkan telfon kakakmu saja!! "  bodoh "kau bodoh zavan" batin zavan

"Ok" mati kau zavan, sejak kapan kau sudah membuat janji dengan david?
Haha

"Mm iya ini aku kak"

"............"

"Kukira kau tak serius"

"............"

"Oh baiklah sesuai permintaan ku ternyata."
".....baiklah kau boleh masuk, kenapa kau tak bilang kalau kau yang diberikan kakak untukku?" Zavan terkejut bagaiman bisa David seoalah olah tahu kalau ia akan berkunjung? Tunggu...

Mungkin dewi fortuna sedang berpihak padanya? tanpa buang waktu Zavanpun langsung masuk kedalam rumah itu, dan langsung menuju sova usang disana.

Yah sepertinya ia merasa ada yang janggal disini. Juga,sepertinya kata-kata pemuda tadi sedikit-
.
.
.
Aneh mungkin??

Bocah part 1 A selesai

I Miss The Old YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang