Jalanan terlihat ramai bahkan dihari sibuk seperti ini, disinilah aku berdiri di dekat tiang jalanan di musim dingin. Mataku melihat kendaraan mondar-mandir dengan santainya sampai aku berpikir pengendaranya mungkin saja tidak mengalami hiruk pikuk di dalam kehidupannya. Orang-orang yang berlalu lalang menatapku seakan aku ini orang yang tidak waras. Aku pun merasa begitu, bagaimana tidak baju yang ku kenakan sangat tidak cocok dipakai di musim dingin seperti ini. Sehelai t-shirt,jeans dan sneakers kesayangan ku. Tanpa jaket!
Terkadang aku berpikir Cinta itu gila,Cinta itu buta,Cinta itu tidak tahu malu,Cinta itu bodoh. Seperti aku sekarang, berdiri seperti orang gila,orang yang buta,orang yang tidak tahu malu dan seperti orang yang bodoh. Kalian tahu apa yang aku lakukan disini? Aku menunggu kekasih ku alex. Dia yang mewarnai hari-hari ku,dia yang membuat ku jdi seperti orang gila,dia pula yang membuat ku menjadi orang yang seperti tidak tahu malu. Haha,miris memang tapi inilah kenyataannya. Dia menelpon ku dan berkata akan bertemu di jalan ini dan aku yang sudah di butakan olehnya langsung saja berlari kesini dri kantor tanpa membawa mantel ku. Aku sudah gila.
Masih menunggu mataku tertuju pada dua orang yang ada di seberang jalan menunggu lampu menyebrang menyala. Mereka sepasang kekasih yang terlihat bahagia dengan saling berpegangan tangan lalu mereka mulai menyebrang ke arah ku. Aku membeku di tempat seperti orang bodoh dengan tatapan kearah dua orang itu. Mereka tersenyum melihat ku. Lalu berhenti dihadapanku.
"Hi apa kabar" dia menyapaku seakan tidak terjadi apa-apa. Iya dia si alex, pria yang sudah membuat ku menjadi wanita gila seperti ini.
"Kenalkan ini pacar baru ku" dia memperkenalkan wanita yang ada di sampingnya. Tangan mereka seperti tertempel lem tidak terlepaskan. Si wanita hanya tersenyum bahagia. Aku hanya bisa menatap mata alex, tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakannya. Aku masih membeku tidak berminat sama sekali untuk menggerakan tangan ku. Air mata ku mulai menggenang hampir jatuh. Aku berusaha menguatkan diriku. Dia mulai berkata lagi
"aku sudah lama ingin memberitahumu kalau kita putus saja tapi kau tidak pernah mendengarkan ku. Bagaimana mungkin aku masih ingin berpacaran dengan gadis seperti mu." Dia tertawa kecil dengan nada mengejek. Wanita di samping nya tampak tidak terganggu. Aku masih diam menahan diriku.
"Rose bisakah kau kesana sebentar, aku akan menyusul mu sayang." Wanita yang dipanggilnya rose barusan mengikuti kata-katanya. Dia pun berjalan di dekat tiang kotak pos dan menunggu disitu.
"Kau tau kenapa aku tidak bisa berpacaran dengan mu? Karena kau tidak mau tidur bersama ku. Apa susahnya hanya tidur bersama ku dan kau akan mendapatkan kenikmatan yang sama dengan ku." Tangan ku langsung melayang ke wajah nya. Aku bisa merasakan sakitnya tangan ku saat menamparnya. Liat saja pipinya memerah. Dan apa katanya barusan? Tidur dengan nya?? Aku bisa saja membunuhnya sekarang. Dia menatap wajahku seakan tidak percaya bahwa aku bisa menamparnya sekeras itu. Rasakan kau bajingan! Aku pun berteriak pada kekasih bajingan ini.
"Kau tau! Dia ini mengidap hiv aids jalang!" Mereka berdua tampak terkejut. Aku pun langsung berbalik dan berjalan secepat mungkin sambil menghapus air mata ku. Pria bajingan seperti dia tidak pantas untuk ditangisi. Aku pun tidak berbalik ke kantor ku tapi langsung pulang kerumah. Sepanjang jalan aku berjalan seperti Batu berusaha kuat menyeret kaki ku agar dapat sampai kerumah. Saat sampai didepan rumah, aku melihat rumah yang ada di depan rumah ku yang tidak lagi kosong. Saat aku memperhatikan rumah itu aku baru sadar kalau ada seorang pria yang sedang duduk berjongkok dengan hoodie yang hampir menutup seluruh wajahnya itu sedang menatap ke arah ku. Aku berani bersumpah matanya tepat menatap kearah ku! Aku berjalan ke arah rumah tersebut dengan tujuan mengajak tetangga baru ku itu berkenalan. Saat aku mendekat pria itu langsung berdiri dan masuk kerumah nya dan dia membanting pintu nya dengan keras. Aku langsung kaget saat mendekat. Apa-apaan itu! Sangat tidak sopan. Aku pun langsung masuk kerumah ku. Dan saat akan mengunci pagar kecil ku, aku melihat gorden di rumah depan itu bergerak seakan orang yang ada di dalam tersebut baru saja merebaknya. Aku pun langsung cepat-cepat masuk kerumah ku dan tidur. Aku berharap dapat melupakan semua kejadian yang terjadi hari ini.New part 1~
Yang kemarin kehapus tiba2 n maklum ngetiknya pake hp krn laptop rusak 😭😭
Enjoy my story guys n thanks a lot for reading 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You??!
Teen FictionMungkin hanya perasaan ku saja atau bagaimana, tapi tetangga baru ku itu terlihat aneh tapi juga misterius ntah lah. Aku berharap dia tidak bermaksud jahat dengan terus menatapku lalu masuk kembali kerumahnya dan Oh tuhan.... tidak bisakah dia melep...