Tiga

887 8 5
                                    

Keesokan harinya di taman kampus, Ekky sedang termenung. Tiba-tiba Oxcel dan Caroline datang dan menghampiri Ekky...
Oxcel : "Hi Ky... kok sendirian, mana Rayyi? Biasanya kan kalian selalu berdua."
Ekky : "Tau tuh, katanya sih mau ke kantin. Katanya ada urusan penting. mau bantuin ibu kantin bersih-bersih kalee.. hehehe."
Caroline : "Daripada sendirian ikut kita aja yuk?"
Ekky : "Kemana?"
Caroline : "Ke kantin, laper nih."
Oxcel : "Ya, sekaligus nyamperin Rayyi, kan katanya dia di kantin."
Ekky : "Ok deh. Tapi traktirin ya."
Oxcel : "Ok lah, kalau cuma orange jus ama bakso aja, kecil..."

~~

Di kantin Felish sedang duduk sendiri sambil merenung.
Felish : "Ah... boring banget nih, tiap hari gue selalu sendiri. Kenapa sih nggak ada orang yang mau temenan ama gue?"
Tiba-tiba Rayyi menghampiri Felish...
Rayyi : "Hai, boleh gabung?" (Sambil menarik kursi yang ada di depan Felish)
Felish : "Eh... lo cowok yang kemaren kan? Mau apa lo? Cari gara-gara lagi, mana temen lo yang nyebelin itu?"
Rayyi : "Sorry kalo gue ganggu, gue cuma pengen berteman kok. Karena gue Tau lo tu kesepian."
Felish : "Nggak usah sok akrab deh, dan ga usah sok tahu. Siapa bilang gue kesepian?  Gue ga butuh temen. gue bisa hidup tanpa temen. Ngerti!!!" (berdiri hendak pergi)
Rayyi : "Kamu salah!! Kita itu ga bisa hidup sendiri, kita pasti butuh orang lain dan kamu juga pasti butuh itu, iya kan!!"
Felish mengumpat dalam hati, 'ini anak sama nyebelinnya kayak temannya. Bahkan lebih parah. Tiba-tiba aja datang, terus sok-sokan nyeramahin gue'.
Felish : "Memangnya kenapa kalau gue kesepian? toh nggak ada yang bisa ngerubahnya!! Ini bukan urusan lo dan lo nggak punya hak buat ngurusin kehidupan gue..."
Rayyi : "Siapa bilang ga bisa dirubah! Ini semua bisa dirubah kalau kamu mau berubah dan mau berusaha untuk merubah." (Dengan suara lebih pelan)

~~

Tak lama kemudian Kiara datang...
Kiara : "Apa yang dikatakan Rayyi bener Lish. Aku juga pernah kesepian kaya kamu. Tapi aku sadar aku nggak bisa hidup sendiri. Lalu aku coba untuk nyari teman, mencoba berbaur dengan orang lain. Dan lihat sekarang, aku lebih bahagia karena sekarang aku punya banyak teman."
Felish : "Kalian pikir gue terlalu primitif sampai nggak punya teman? Gue juga pernah nyoba nyari temen. Emang ada orang yang mau berteman ama gue. Tapi apa? mereka mau berteman ama gue hanya karena materi. karna harta yang gue miliki. Gue nggak pernah punya teman, sahabat yang... yang mau berteman ama gue dengan tulus, bukan karena materi." (Ucap Felish meledak-ledak hingga tanpa sadar telah mengungkapkan kekesalannya yang selam ini selalu ia simpan kepada orang lain yang baru ia temui)
Kiara : "Kita mau kok berteman denganmu. Asal kamu mau lebih membuka diri dan menjaga tingkah lakumu pasti banyak orang yang mau berteman sama kamu dengan tulus."
Felish : "Bullshit!!! Gue nggak percaya ama kalian semua!!! kalian tuh sama aja kaya yang lain. Kalian juga pengen manfaatin kekayaan gue, iya kan!"
Rayyi : "Kenapa sih lo selalu berburuk sangka? Jangan samakan kita dengan temen-temen lamamu yang brengsek itu. Disini kita tulus dari hati pengen berteman ama kamu."
Kiara : "Felish, percaya deh sama kita, kita nggak seperti teman-temanmu itu. Kita bener-bener tulus pengen berteman ama kamu."
Rayyi : "Jadi, bolehkah kita jadi temanmu?
Felish': "Entahlah"
Rayyi : "Masa mau berteman harus pake mikir segala. Udah deh, terima aja. Gue janji, setelah lo berteman ama gue dan Kiara, gue jamin lo bakalan punya banyak teman. Dan kalau nanti bakalan ada orang yang cuma manfaatin lo, gue dan Kiara akan jadi orang pertama yang bikin perhitungan ke mereka." (Sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya)
Felish : "Ehm... (berpikir sejenak) ya udah deh, akan gue coba."
Kiara : "Nah gitu donk. Sekarang kita teman ya." (Sambil menepuk pundak Felish)

~~

Tak selang berapa lama sejak Felish memutuskan untuk berteman dengan Rayyi dan Kiara; Ekky, Oxcel, dan Caroline datang...
Oxcel & Caroline : "Hai-hai semua apa kabar??
Oxcel : "Lagi ngobrolin apa sih kayaknya seru, boleh gabung nggak?"
Ekky : "Hi sob, eh ada Kiara, apa kabar? kok pada ngumpul, aku nggak diajak sih? Loh kok ada dia sih? ngapain lo di sini? (sambil nunjuk ke arah Felish)"
Felish hanya mendengus kemudian membuang muka.
Rayyi : "Tenang sob, yang lalu biarlah berlalu. Sekarang Felish jadi teman kita. Kalian berdua baikan ya? (dengan wajah memohon)"
Felish menghembuskan nafas panjang kemudian menatap Ekky...
Felish : "Gue minta maaf, soal sikap gue yang kemarin. Soalnya kemarin gue lagi bete."
Ekky : "Ehm... iya gue juga minta maaf. Nggak seharusnya gue berantem ama cewek cuma karena masalah sepele itu. Lagipula sekarang lo udah berteman ama sahabat gue, masa gue harus berantem ama lo, nanti dia bakalan marah ama gue (sambil menunjuk Rayyi) Teman?" (Sambil mengulurkan tangannya)
Felish : "Teman... (sambil berjabat tangan) Makasih ya kalian mau jadi temen gue..."
Caroline : "Eh tunggu deh... Kok kalian mau sih berteman sama Felish. Dia kan egois dan nggak pernah peduli ama orang lain!"
Oxcel : "Yuph... bener banget"
Kiara : "Siapa bilang? Buktinya dia baik sama kita. Kamu bilang kaya gitu karena kamu belum kenal siapa Felish sebenarnya. Kalau kamu sudah kenal dia, kamu pasti akan sama kaya kita."
Oxcel : "Betul sekali."
Caroline : "Cel, kamu tuh sebenernya belain aku apa mereka sih?"
Oxcel : "Betul!! Eh . . Sorry Lin, aku kebawa suasana. Pastinya aku belain kamu donk, karena kamu adalah sahabatku."
Ekky : "Menurut buku yang gue baca ya..." (sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu)
Rayyi : "Ceilee... Ekky baca buku? baru tahu gue"
Ekky : "Ih . . diam dulu donk! Menurut buku yang gue baca, sahabat bukan dilihat dari wajah, materi ataupun sifat mereka. Tetapi dari ketulusan untuk saling menyayangi."
Kiara : "Ya, yang diomongin Ekky bener. Sifat kita emang bisa dirubah untuk menjadi lebih baik. Tapi ketulusan itu susah dirubah karena katulusan itu datangnya dari hati."
Oxcel : "Kurasa mereka bener Lin. Kita bersahabat dari kecil sampe sekarang bukan hanya karena kita memiliki kesamaan tentang hal-hal yang kita sukai, tapi juga karena kita tulus dan saling menyayangi. Bukan karena materi ataupun kecantikan. Dan kurasa sahabat itu universal. Sahabat itu nggak pandang bulu. Tua muda, kaya miskin. Kalau kita mau kita bisa saling berteman, bukan begitu Lin?"
Caroline : "Cel, baru kali ini aku denger kamu berbicara sebijak itu. Belajar dari mana? (dengan wajah berkaca-kaca)"
Oxcel : "Ya dari internet donk, masa dari dosen kita... hehehe"
Caroline : "Kamu memang sahabatku yang paling baik Cel. (saling berpelukan)"
Oxcel : "Kamu juga sahabatku yang paling pengertian Oline."
Caroline : "Kalian memang bener. Sahabat emang nggak mandang siapa dan darimana mereka. Tapi bagaimana sahabat menyayangi dan mengerti kita."
Felish : "Ehm... Caroline, Oxcel... Apa kalian mau nerima gue jadi sahabat kalian?"
Oxcel : "Kita bakalan berteman dengan lo dengan satu syarat, janji lo yang kemarin harus lo tepati (memasang wajah serius). Enggak deng, bohong... kita nggak sematre itu. Tentu aja kita mau berteman ama lo, tapi tentu aja dengan satu syarat... kurangin judes lo."
Yang kemudian diikuti anggukan setuju oleh Caroline.
Caroline : "Iya, dengan senang hati kita mau jadi temen lo."
Felish : "Kalau soal itu tenang aja, bakalan gue tepatin. Gue bukan orang yang suka kasih janji-janji palsu, apalagi pada teman sendiri. Bahkan kalau mau, gue bisa buat kalian semua jadi pelanggan VIP di salon nyokap gue. Jadi, gue minta maaf atas semua sifat jelek gue pada kalian selama ini."
Oxcel : "Ya Lish, kita juga mau minta maaf. Dan temen-temen, apa kalian semua mau bersahabat dengan kami? Tapi tentu saja kalian jangan protes ya sama sifat kami nanti yang super cerewet, terutama soal penampilan."
Rayyi : "Kita selalu nerima orang yang mau berteman dengan kami. Ya kan teman-teman? Lagipula bersyukur juga gue bisa punya fashion stylis gratis yang bisa benerin penampilan gue jadi semakin keren."
Perkataan Rayyi diakhiri gelak tawa teman-temannya
Dalam hati Felish berbicara, "Akhirnya sekarang gue punya banyak teman dan gue nggak akan kesepian lagi. Emang bener kata orang, nyari musuh tuh gampang. Tapi buat nyari sahabat susah banget. Jadi, kita harus jaga persahabatan kita agar nggak retak. Gue harus jaga persahabatan ini dengan baik, gue nggak mau harus kehilangan sahabat lagi."

~~

Arti SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang