Chapter 4

1.8K 109 2
                                    

Jungkook's POV

Aku sekarang berada di koridor sekolah, tengah berjalan menuju gerbang sekolah. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Dan ini sudah jam 5 sore, sementara bel pulang sekolah sudah jam 3 berbunyi. Astaga! Apa tidak ada yang melihatku tertidur? Setidaknya mereka membangunkan ku kan? Atau...

....Aku tidak terlihat?

Memikirkannya membuat ku sedih. Huft.. aku juga tidak mau jadi seperti ini, tapi... yasudahlah, mungkin memang takdir ku menjadi seperti ini.

Samar samar aku mendengar seseorang memanggilku, tapi ku abaikan saja. Lalu aku memakai headphone ku, dan mendengarkan lagu. Saat di pertengahan lagu, tiba tiba ada yang menepuk bahu ku, dan itu membuat ku kaget. Kemudian aku menengok ke belakang sembari melepas headphone ku. Astaga... Alien..

"Yo, Jungkook! Aku boleh tidak main ke rumahmu?" Ya, dia Taehyung alias Alien Taetae.

"Gak" jawabku singkat, jelas, dan padat.

"Ayolah Jungkook, Kookie~"

Gzzzzz, aku mulai muak dengan alien ini. Hahh... sebaiknya aku mengiyakan nya saja, daripada otaknya tambah tidak beres. Toh, nanti ku bunuh juga.

"Ya baiklah"

***

Setelah sampai di rumahku, aku membiarkan Taehyung itu masuk ke dalam. Dan aku mengunci pintu rumah ku, yap... mungkin aku tidak akan langsung membunuhnya, tapi aku akan bermain dengannya. Khihihihihi.....

"Hei Jungkook, kau tinggal disini sendirian?"

"Iya, aku diberikan rumah ini, jadi aku bisa mandiri" Jawabku sambil duduk di sofa, lebih tepatnya di sebelah Taehyung.

"Kook, kenapa tv ini susah sekali untuk menyala? Lagipula disini perabotannya seperti sudah usang. Apa kau tidak mempunyai cemilan atau makanan? aku lapar..." Astaga! dia ini cerewet sekali, huh liat saja, permainan akan segera di mulai, Taetae~

"Ya aku punya, sebentar aku ambilkan" ucapku malas, dan segera beranjak ke dapur.

Di dapur aku mengambil beberapa snack, dan minuman. Hehe... minuman ini bukan minuman biasa loh~ Aku hanya menuangkan darah, tentu saja darah ini darah yang sudah ku awetkan dari beberapa bulan yang lalu. Kemudian aku menuangkan air dan gula, lalu ku tambahkan es batu. Dan minuman ala Jeon Jungkook siap diminum~

"Ini untuk kau Tae, aku membuatkan sirup, aku sudah kehabisan cola, dan ini snack nya" ucapku sembari meletakkan snack dan minuman di atas meja.

"Wah terimakasih Jungkook" dan Taehyung mulai memakan snacknya.

Suasana mulai sunyi, tv ini juga sudah sangat tua, jadinya tidak bisa di hidupkan. Aku juga hanya mengunyah snack ku dengan diam. Kemudian aku melihat Taehyung meminum minuman itu, oh astaga! aku benar benar tidak sabar menunggu reaksinya.

Saat Taehyung bodoh itu meminum satu tegukkan, aku bisa melihat ekspresinya, benar benar konyol, dan Taehyung membelalakkan matanya, kemudian memuntahkan minuman nya itu.

"Kenapa Tae? apa tidak enak?" tanya ku khawatir, tentu saja dibuat buat.

"Kenapa.... bau sirupnya anyir?" tanya Taehyung, bisa ku lihat wajahnya memucat. Pfft... rasanya ingin tertawa.

"Anyir? tidak mungkin, aku sudah mencicipinya sebelumnya. Lebih baik kau istirahat saja di kamarku, aku akan membawakan obat, kau terlihat pucat" jelasku kepadanya, kemudian beranjak dari sofa.

Taehyung mulai berjalan ke arah tangga, dan menaiki tangga tersebut. Sementara aku berjalan menuju dapur, bukan mengambil obat, melainkan pisau. Saat aku menaiki tangga aku mendengar Taehyung berteriak, menjerit lebih tepatnya. Aku menyeringai, kemudian buru buru menuju kamar ku.

"Ada apa?"

"M-ma-mayat!"

End of Jungkook's POV

Taehyung's POV

"M-ma-mayat!" teriakku kepada Jungkook. Astaga, kenapa ada mayat disini?! Tapi... kenapa mayat itu mirip sekali dengan....Jungkook? Apa jangan jangan...

"Kenapa Tae? Itu hanya mayat" apa dia bilang?! Hanya?! HANYA!?! Aku tidak habis pikir kenapa ia bisa setenang itu. Ini sudah menjelaskan, dia lah yang membunuh Jimin dan Sunbae beberapa hari yang lalu! 

Aku akan melaporkan ia ke polisi. Aku segera membalikkan badan ku, bermaksud untuk keluar dari rumah menyeramkan ini. Tapi baru saja aku mengambil satu langkah, Jungkook sudah memberhentikan ku dengan mengalungkan sebuah pisau di leherku. Ya Tuhan! Apa aku akan mati sekarang? Kumohon jangan! Masih banyak tugas tugas yang belum aku selesaikan!

"Apa yang kau akan lakukan pada ku, Kook?" Tanya ku dengan nada bergetar, aku ketakutan sungguh, keringat dingin mulai membasahi baju ku. Aku merasakan benda tajam nan dingin itu meneyentuh kulit leher ku.

"Apa kau ingin tahu, Tae? Yang kau minum itu darah loh~" apa?! Darah?!! Anak ini benar benar!

"Taetae hyung~ apa kau ingin mengatakan sesuatu sebelum aku membunuh ku?" astaga ia berbisik di telingaku dengan nada suara anak anak. Anak ini mengerikan.

"Polisi akan menemukan mu Jungkook! Dan kau akan masuk ke dalam sel penjara!" Teriakku kepada Jungkook, masa bodo Jungkook mau menangis karena bentakan ku atau tidak.

"Semoga polisi segera menemukan ku, ne? Oke, bye bye Kim Taehyung~ berkumpulah dengan Jimin di neraka"

JLEB

Aku merasakan sakit yang luar biasa, pisau itu berhasil menggorok leherku, dan penglihatan ku mulai memudar, aku merasa melayang ke atas, dan itu adalah akhir dari hidupku.

End of Taehyung's POV

Jungkook's POV

Aku sudah membunuh nya, membunuh Kim Taehyung, aku menyeret tubuh dinginnya ke luar rumahku, setelah memastikan tidak ada siapa siapa, aku membuang mayat Taehyung ke tempat sampah. Semoga saja ia tidak dimakan oleh belatung. kkkkkkkk~

Poor Taehyung~

~TBC~






















Psychopath NamjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang