ch.2

155 10 3
                                    

satu lagi manusia aneh temennya Finn.

Ray ---->

Dont be a silent reader guys, review dan vote kalian sangat berarti untukku, Happy reading :)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seekor anjing entah jenis apa, dengan bulu berwarna putih dan mata yang seperti menghipnotis semua orang untuk memeluk anjing lucu tersebut menampapkan dirinya. Ia menatap sekeliling dengan raut wajah ingin tahu. Kemudian matanya tertuju pada makhluk pirang yang sedang menatapnya dengan mata terbelalak.

Ray tampak bingung dengan reaksi manusia ajaib didepannya saat ini. Beberapa menit sebelumnya ia menarik-narik jaket Ray hanya untuk melihat ada apa dibalik jaket kulit Ray tersebut. Dan kini Finn hanya menatap anjing yang ada digendongganya dengan mulut terbuka.

“Finn?” kalau suara bisa menghasilkan sebuah benda padat mungkin suara Ray sekarang akan berbentuk tanda tanya besar.

Saat tanda tanya besar fana masih mengambang di udara, orang yang ditanya masih memandang setengah kaget anjing di dekapan Ray. Menelisik di ruang-ruang penyimpanan ‘memori Finn’-nya Ray menginggat apakah sahabatnya ini alergi dengan anjing.

“Hei, Finn kenapa kau bengong seperti itu? Menakutkan sekali.” Ray sedikit bergidik takut melihat perubahan ekspresi Finn yang tiba-tiba itu.

“Prince? Apa kau bangkit dari kubur?” Finn menatap anjing putih itu dengan tatapan serius.

“Oke, kau mulai aneh.” Ray mundur beberapa langkah, “kau kerasukan sesuatu kah Finn?”

“Ray, apakah kau bisa membangkitkan mayat dari kubur?” mata Finn menatap serius.

“FINN!!!!!” Ray menjerit ketakutan, menyakini bahwa Finn benar-benar kerasukan sesuatu.

“Hei, jangan berteriak seperti itu!”

“Bagaimana aku tidak berteriak, kau menanyakan hal yang menyeramkan seperti itu.” Ray masih mundur beberapa langkah menjauh dari Finn.

“Aneh darimana? Jelas-jelas anjing yang kau gendong itu adalah Prince.” Finn menunjuk anjing putih yang hanya bisa diam melihat dua jenis anjing aneh yang bisa  berdiri dengan dua kaki dan mengucapkan bahasa yang ia tidak mengerti.

“Prince? Prince? Prince? Siapa itu Prince kau benar-benar melantur Finn.”

“Prince itu anjing yang sedang kau gendong.” Finn mulai tampak tak sabaran melihat reaksi temannya itu.

“Dia bukan Prince!!”

“Tunggu sebentar,” Finn mengeluarkan handphonenya tampak sedang mencari sesuatu, “lihat dia Prince bukan?”

Finn menunjukan foto seekor anjing yang benar mirip dengan anjing yang sedang digendong Ray. Ia yakin 100% anjing tersebut benar-benar Prince. Anjing daddanya yang telah meninggal saat ia berumur lima tahun. Prince adalah anjing kesayangan Kian, dapat dilihat dari album keluarga yang selalu mengikutkan anjing kecil tersebut sebagai salah satu objek fotonya.

“Finn, kapan kau mengambil gambar anjing ini? Rasanya aku baru menemukannya tadi, atau jangan-jangan kau yang membuang anjing ini?” ekspresi kesal mulai tergambar di wajah Ray,menduga bahwa sahabatnya ini yang telah membuang anjing ini.

“Membuangnya?? Jangan bercanda mana mungkin aku akan membuang Prin....” kata-kata Finn terhnti seketika, diiringi dengan wajah penuh kebingungan Finn.

The CarpenterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang