ch.3

125 7 1
                                    

hollaaaaaaa akhirnya posting lagi!!

Finnian lagi!! Ray lagiii!! absurd lagi, gabut lagi xiixixi

maaf baru posting dikarenakan tugas yang udah kaya aer ngocor mulu kaga brenti -_- hehehe

so here my Finnian :3

happy reading and enjoy :3

and there disebelah adeknya Finn yang super iseng,

Ally ---->

Don't be a silent reader guys, komen sama vote kalian sangat berarti bagiku :*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Carpenter ch.3

 

           “FINN, sudahku bilang jangan panggil aku begitu. Aku sudah besar dan ada perlu apa kau menelepon ke rumah? Mom sedang pergi bersama dad?” gadis kecil itu memanyunkan sedikit bibirnya.

           “Galak sekali, tidak rindukah sama kakaknya yang paling tampan ini?” Finn tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.

           “Tidak, kau baru saja pulang Sabtu kemarin kan? Itu baru dua hari yang lalu.” Jawab Ally lugas.

           Finn tertawa, memang adik perempuan satu-satunya ini tidak bisa berbasa-basi. Pikirnya buat apa memutar-mutar pembicaraan kalau tujuannya hanya satu. Walaupun terkesan galak, dia partner yang cukup handal untuk mengerjai manusia es di rumahnya. Finn yang menjadi eksekutor dan Ally yang berperan sebagai tameng kalau sewaktu-waktu manusia es itu mulai kesal.

           “Kau sendiri di rumah??”

           “Hmmm, entahlah aku baru pulang sekolah,” Ally memiringkan kepalanya mencari tanda-tanda kehidupan lain, “Rossie sepertinya sedang keluar, aku tidak melihat mobil Kelly jadi dipastikan dia sedang pergi. Mungkin hanya ada Cii yang sedang berenang di lautan buku.”

           Finn tertawa mendengar pendeskripsian Ally tentang Ciaran, kakak tertuanya itu.

           “Apa yang kau inginkan kalau begitu, ingin mom membuatkan sesuatu untukmu?”

           “Tidak, ada yang ingin kutunjukkan tunggu sebentar.”

           Layar telepon rumah Ally pun berganti dengan gambar karpet merah yang ada noda kopinya. Mungkin Finn sedang mengambil sesuatu.

           “Nah, coba kau lihat ini All.” Tepat saat itu karpet merah berganti dengan anjing putih kecil yang sedang mengulurkan lidahnya. Dia tampak mengemaskan.

           GUK!

           “Prince!!!”

                                                                             *****

                “Ray, ayo! Kau mau berapa lama lagi?” Finn sudah berdiri di ambang pintu dengan tangan terlipat dua dan kaki yang mengetuk-ngetuk lantai.

                “Ray, ayo! Aku harus segera balik dan bukannya kamu juga sudah ada janji juga?” hazel Finn menatap pria berambut ikal yang sedang memeluk sesuatu seperti boneka.

                “Sebentar lagi Finn, aku masih ingin bermain dengan Prince.” ujar Ray yang sekarang sedang mengajari Prince untuk duduk.

The CarpenterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang