S A T U

119 6 5
                                    

Adelia melangkahkan kakinya dengan santai. Diliriknya jam kecil berwarna biru yang bertengger dengan manisnya ditangan kirinya.

Masih setengah jam lagi sebelum bel masuk. Seharusnya ia tidak datang lebih awal.

Adelia terus berjalan melewati koridor sekolahnya yang sepi ini.

Hening.

Hanya derap langkah dirinya sendirilah yang ia dengar.

Jujur saja, Adelia membenci tempat yang sepi. Dia merasa lebih nyaman berada di keramaian.

Ketakutan menghampiri dirinya. Adelia memeluk tubuhnya sendiri, sambil berkata semua akan baik-baik saja.

Namun rasa takut itu semakin besar. Hingga akhirnya, rasa pening menghampiri dirinya.

Sontak Adelia menghentikan langkahnya.

"Tidak... Aku mohon jangan," ucap Adelia pelan.

"Ukh!" Adelia meringis kesakitan. Ia terduduk sambil memegang kepalanya.

Adelia terus berusaha menekan ketakutannya agar hal yang sangat tidak ia inginkan tidak terjadi.

Namun tampaknya ia gagal.

"Akh!"

Mata Adelia melotot. Warna matanya yang semula berwarna hitam, kini berubah menjadi biru.

Mata berwarna biru itu berkedip-kedip lucu.

"Ung.. Aku dimana?" tanya Adelia pada dirinya sendiri.

Adelia menatap tubuhnya sendiri dari atas hingga ke bawah.

"Ih! Kenapa aku pakai baju jelek gini sih!"

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Adelia.

"Delia? Ngapain kamu duduk di tengah koridor?" ucap Lidia Harietta. Teman sekelas, sekaligus sahabat karibnya.

Adelia memutar tubuhnya menghadap Lidia. Mulutnya mengkerucut imut, layaknya anak kecil.

Melihat sikap Adelia yang seperti anak kecil ini, Lidia memutar otaknya. Kemudian matanya membulat sempurna.

"Aku bukan Adelia!"

"K-kamu? Kyna?" Lidia shock. Bagaimana bisa Adelia berubah menjadi Kyna ketika disekolahan?

Tubuh Adelia yang kini menjadi milik Kyna mengangguk-angukan kepalanya.

"Kakak Lidia ngga kangen Kyna?" Dalam sekejap Kyna kini telah memeluk Lidia.

Lidia meringis, "Kyna ngapain disini? Kak Adelia kemana?"

"Huh? Kak Adelia lagi tidur."

Lidia menghela napas, "Yaudah deh, Kyna ngga mau pulang?"

Kyna menggeleng, "Nggak! Kyna mau jalan-jalan! Kyna udah lama ngga jalan-jalan."

Lidia kembali menghela napas. Kemudia ia tersenyum, "Yaudah, kita jalan-jalan."

"Yeaaayyy!" Kyna memekik senang, "tapi, kita pulang ke rumah dulu ya kak Lidia? Kyna mau ganti baju. Kyna ngga mau pakai baju jelek kaya gini."

Lidia menganggukkan kepalanya. Kemudia ia membawa Kyna pulang.

Yah, dia rasa ini adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan saat ini.

Nanti, sambil menunggu Kyna berganti pakaian, ia bisa menghubungi saudara kembarnya. Tentunya untuk memberi tahu tentang keadaan Adelia yang seperti sekarang ini.

***

Kyna menjilat eskrimnya. Ia merasa sangat bahagia. Sudah sejak 3 jam yang lalu ia dan Lidia bermain di taman bermain.

Kesempatan ini pun tidak Kyna lewatkan begitu saja! Ia menaiki semua wahana yang ada di taman bermain ini.

Mulai dari wahana anak kecil, seperti kuda-kudaan. Sampai wahana yang ekstrim, seperti crazy care coster. Tak ada satupun yang ia lewati.

Lain hal nya dengan Kyna yang begitu bahagia, Lidia justru merasa sengsara. Bayangkan saja! Ia harus menemani Kyna menjelajahi satu persatu wahana di taman bermain ini!

Demi apapun! Lidia menetapkan hari ini adalah hari terburuk sepanjang hidupnya!

Dalam hati, ia bersumpah akan mencekik Kyna, jika saja Kyna tidak berada didalam tubuh sahabatnya.

Ya. Adelia adalah seorang dengan kepribadian ganda. Atau alter ego.

Sudah sejak lama ia mengetahui Adelia mengidap penyakit ini. Tepatnya sejak SMP.

Mungkin, jika kalian memiliki teman seperti Adelia, kalian lebih memilih untuk menjauhinya. Namun, Lidia tidak. Begitu pula dengan kembarannya, Sabrina.

Mereka telah terbiasa dengan semua yang ada pada Adelia. Mereka menerima Adelia tanpa memandang apapun.

"Kak Lidia, kok diem aja sih?" ucap Kyna tiba-tiba.

Lidia tersentak, "Gapapa, emang kakak ngga boleh diem? Kakak harus bawel kaya kamu gitu?"

Kyna cemberut begitu Lidia menyebut dirinya bawel, "Ih! Kyna ngga bawel!"

"Masa sih?" Dengan jahilnya, Lidia mencolek icecream yang berada ditangan Kyna dan meletakkannya pada pipi Kyna.

"Kakakkkk!" Kyna menekuk mukanya, pertanda bahwa ia sedang merajuk.

Lidia hanya tertawa.

"Ih Kyna sebel sama Kak Lidia! Pokoknya Kyna ngga mau pulang!"

Seketika tawa Lidia berhenti.

---

Ditunggu ya teman-teman untuk kritik dan sarannya.

Vote juga gangan lupa heheh.

Senin, 3 mei 2016

Welcome To My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang