Menjalin hubungan sesama jenis memang tidak mudah. Terkadang banyak yang mendukung dan banyak juga yang mencela. Jika cinta, kepercayaan, kepedulian serta saling melengkapi begitu rendah maka jangan berharap hubungan itu akan terjalin erat bersama. Jangan ada keraguan tapi harus selalu ada kepastian
.
.
.Sasuke menikah dengan Naruto bukan dengan paksaan tapi mereka saling mencintai. Tapi saat Naruto mengatakan padanya bahwa Naruto hamil, Sasuke merasa frustasi tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia akan memiliki anak. bukan, Sasuke bukan tidak mau mempunyai anak tapi bagaimana pandangan orang-orang pada Naruto. Dia takut Naruto sakit hati.
Dan mulai saat itu Sasuke mencoba menjauhi Naruto. Tapi setiap malam saat Naruto terlelap Sasuke akan menemuinya dan memeluk erat tubuh orang yang sangat dicintainya. Walaupun hanya pada malam hari dia dapat memeluk tubuh itu tak apa asalkan Naruto tetap di sisinya.
Sasuke ingin menata hatinya kembali untuk keluarga yang sesungguhnya. Sepertinya hari ini saatnya.
.
."Suke, hari ini kau akan pulang telat lagi?" Tanya Naruto pada Suaminya Uchiha Sasuke yang ditanggapi cukup dingin.
"Ah baiklah, tapi aku mohon pulanglah lebih awal Tou-san dan Kaa-san akan kemari untuk menjenguk Menma"
"Hn, kalau aku tidak sibuk" Ucap Sasuke seraya berjalan meninggalkan Naruto.
Naruto menatap kepergian Sasuke dengan sesak entah sejak kapan Suaminya berubah dingin kepadanya tidak sehangat dulu.
Naruto berjalan ke kamar anak semata wayangnya Uchiha Menma , anak hasil buah cintanya bersama Sasuke. Memang sejak Naruto diberi kelebihan oleh Kami-Sama yaitu dapat mengandung atau dengan kata lain Naruto seorang Male-pregnancy tentu saja kelebihan itu disambut baik oleh keluarga Uchiha dan Uzumaki. Tapi sepertinya tidak dengan Sasuke, karena sejak Naruto memberitahu kabar bahagia itu Sasuke hanya menanggapinya dengan dingin tanpa tersirat kebahagiaan.
Kalau dihitung sudah hampir 4 tahun (usia Menma 3 tahun) Sasuke bersikap dingin padanya. Mengingatnya Naruto sangat sedih apalagi sekarang Menma sedang sakit. Walaupun hanya demam biasa tapi Naruto ingin Sasuke memperhatikan anaknya juga.
CEKLEK
Dengan perlahan Naruto membuka pintu kamar Menma. Terlihat anaknya itu tidur dengan pulas setelah tadi diberi bubur dan obat penurun panas.
Naruto membelai rambut anaknya dengan penuh kasih sayang sesekali Dia mengecup kening Menma dan menghapus keringat dikeningnya.
"Cepatlah sembuh baby, nanti setelah Menma-chan sembuh kita liburan kerumah nenek ya. Supaya Tou-san mu itu merasakan bagaimana kalau dirumah ini sepi tampa adanya kita"
Tes
Tes
Tidak terasa air mata Naruto mengalir begitu saja di kedua pipinya. Ah, memikirkannya membuat Naruto merasa jadi seorang perempuan yang sensitif karena kurang perhatian dari suaminya. Tapi bukankah itu memang kenyataannya bahwa suaminya yang tidak peka itu benar-benar tidak memperhatikan dirinya dan juga anaknya.
.
..
.Ting
Tong
Ting
Tong
.
Dengan cepat Naruto menghapus air matanya dan segera berlari kearah pintu depan, Naruto dengan membukakan pintu rumahnya.
"Hai, menantu ku yang manis" Sapa Mikoto seraya memeluk erat tubuh Naruto yang menurutnya tambah kurus.
Mikoto dan Fugaku adalah kedua orang tua Sasuke. Mereka sering menjenguk Naruto dan Menma, menantu dan juga cucu kesayangan mereka. Entah perasaan mereka saja atau memang sikap Sasuke berubah sejak cucunya lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Uchiha To Be ........
FanfictionSaat keraguan Uchiha Sasuke membuat gemas Nara pencinta puppy. Keraguan yang terkadang membuat kenyataan menjadi menyakitkan. Penyelasan memang ada tapi kalau ada waktu untuk merubahnya kenapa tidak.