#1 Malam itu

27 6 6
                                    

Kembali pada diriku 8 tahun yang lalu, kejadian itu masih melekat di pikiranku sampai sekarang, awal dari semua perubahan dalam hidupku.

Sepulang liburan dari luar negri, aku membenahi semua pakaian yang ada di koper dan juga oleh-olehnya. Karena sedang liburan sekolah, orangtuaku mengajakku liburan ke Jepang, buat refreshing katanya. Tak ada satupun yang mengira tragedi itu akan terjadi, apalagi setelah liburan yang menyenangkan kemarin.

Malamnya, setelah beristirahat dan juga membenahi pakaian, aku dan orangtuaku berkumpul di ruang tengah, kami memilah oleh-oleh yg akan kami bagikan pada teman-temanku, saudara-saudaraku, dan juga untukku sendiri, maksudnya untuk dipakai sekeluarga. Setelah capek memilah oleh-oleh, kami tidur di kamar masing-masing. Pukul 22.05 ada bau asap kebakaran yang membuatku terbangun. "Bau apa ini?" Pikirku seketika, mama lari ke arahku dari kamar nya, mukanya panik dan pucat pasi.

"Nadia! Bangun sayang, rumah kita kebakaran, ayo cepat kita keluar dari sini" kata mama dengan lembut tapi masih dengan kepanikan yang cukup tinggi. Aku, mama, dan papa pun keluar rumah dengan hati-hati. Kalau salah langkah, bisa-bisa kita kejatuhan sesuatu atau malah terbakar.

"Ma, Pa, kenapa rumah kita banyak apinya? Nadia capek, mau tidur lagi" keluhku pada orangtuaku

"Ehm.. rumah kita-" kata-kata mama terpotong oleh seruan papa untuk mempercepat jalan "Nadia, mama ayoo! Setelah kita keluar, nadia bisa tidur lagi ya sayang" sela papa ku tiba-tiba

Dan.. saat kami berjalan keluar rumah, tiba-tiba lampu besar jatuh dan menimpa kedua orangtuaku

"Busssh- Bruk!!"

"NADIA! cepat keluar, pecahkan kaca jendela dan cepat ke pos satpam, minta bantuan pada pak joko. CEPAT NADIA!! CEPAT! Dan maafkan papa mu ini ya nak :)" bentak papa sambil menahan rasa sakit yang teramat

"Nadia, cepat.. keluar sayang, maafin mama dan.... papa ya :')" pinta mama dengan terbata dan menahan sakit tentunya

"Mama!!! Papa!!!" Kataku berteriak dan juga menangis histeris

"Cepat sayang! CEPAT!" Bentak papa

Aku pun segera keluar rumah setelah melihat orangtuaku menghembuskan nafas terakhir, segera berlari ke pos satpam dan tidak ada pak joko di sana. Semakin histerislah aku tidak melihat Pak Joko di tempatnya berjaga. Salah satu pembantuku langsung memelukku saat bisa sampai pos satpam, dia mencoba menenangkan tapi siapa pula yang bisa tenang setelah melihat kedua orangtuanya terbakar di depan matanya?

Hai hai^^ maaf ceritanya masih berantakan + aneh + banyak kata" yang gaje. Kemungkinan update setiap rabu sama sabtu

Nb : selama nggak ada halangan, updatenya bakal teratur

Bring Me To HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang