Chapter 1 - Pertemuan

1.9K 153 4
                                    

Luhan tak pernah menyangka keinginannya akan terwujud.Dia berhasil masuk ke Seoul International School,sekolah yang selama ini ia impikan.Dia bertekad akan lulus dengan baik dan membahagiakan orang tuanya.

******

Matahari mulai menampakkan wujudnya di cakrawala. Pagi yang cerah membuat semangat Luhan berkali lipat dari biasanya. Hari ini, dia akan mulai belajar di sekolah barunya. Hal ini tentu saja membuat ia merasa sangat bersemangat bahkan sampai tak bisa tidur nyenyak.

Saat ini ia sedang berjalan ke halte bis di dekat rumahnya untuk berangkat sekolah. Beruntung baginya, ia sampai di halte saat bis baru datang sehingga dia bisa langsung berangkat.

Luhan sampai di sekolah kurang lebih setengah jam kemudian. Ia turun dari bis dan merapikan seragamnya yang sedikit berantakan. Rok pendek berwarna abu-abu, kemeja putih, dasi, dan blazer hitam. Tak ketinggalan juga name tag dengan tulisan 'Xi Luhan' yang tersemat di blazernya.

Karena tak mengenal siapapun, Luhan hanya berjalan di koridor sambil berusaha menemukan ruang kelasnya. Saat sedang sibuk memperhatikan mading sekolah, dia tak sengaja menabrak seseorang.

"Ah, maaf. Aku tak sengaja." ucap Luhan

"Ck, jalan itu pakai mata." balas orang itu dingin

Luhan mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang ia tabrak, namun detik itu juga tubuhnya seketika membeku. Namja di hadapannya ini mungkin adalah namja tertampan yang pernah ia lihat. Rambut pirangnya yang dibiarkan berantakan, tatapan matanya yang  tajam, hidung mancung, dan juga bibir tipisnya. Luhan seolah tersihir oleh pesona namja itu hingga tak dapat bergerak.

"Hei Kenapa malah diam saja? Apa selain buta kau juga bisu?" ujar namja itu

Kkrrriiinnnggg

Bel masuk berbunyi. Luhan yang mendengar itu langsung membungkukkan badannya dan berlari pergi.

'Aku selamat' batin Luhan.

Si namja yang melihat itu hanya menyeringai kecil.

'Xi Luhan' ucapnya dalam hati.

'Aku tak akan melepaskanmu.'

****

Hari pertama di sekolah berhasil Luhan lewati dengan baik. Dia mendapat teman-teman baru dan juga guru-guru baru. Dia juga dapat mengikuti pelajaran yang ada di sana tanpa kesulitan berarti.

Sekarang ia sedang berjalan menuju ke tempat kerjanya. Luhan sudah bertekad untuk hidup mandiri, sepulang sekolah jam 2, dia akan bekerja sebagai pelayan kafe sampai jam 8 baru kemudian pulang ke rumah.

"Permisi, bisa saya catat pesanannya?" sapa Luhan pada pelanggan di meja 3

"Bibimbap." ucap salah satu namja di meja itu

"Ramyeon pedas." ucap namja lainnya

"Bulgogi." ucap namja yang ketiga

"Minumannya?" tanya Luhan

"Ice lemon tea." jawab namja pertama

"Semuanya?" tanya Luhan lagi

"Iya, cepatlah." jawab namja yang ketiga

Luhan pun pergi ke dapur untuk menyampaikan pesanan ketiga namja tadi. Setelah itu,dia kembali melayani pelanggan di meja yang lain.

"Luhan,antarkan ini ke meja 3!" panggil Key, salah satu koki di sana

"Ne." ucap Luhan dan segera berlari untuk mengambil makanannya.
Dia pun berjalan mengantarkan pesanan itu ke meja 3 sambil tersenyum.

"Ini pesanannya, silahkan dinikmati." ujar Luhan ceria

You Change My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang