Chapter 6 - Dilema

1.6K 145 22
                                    

Sehun's penthouse

Sehun tersenyum lembut melihat Luhan yang sedang sibuk menyiapkan makan malam. Rusa cantik itu sepertinya belum menyadari kehadirannya karena kalau dia sadar, dia pasti diam terpaku dan gugup.
Membayangkan wajah gugup Luhan mau tak mau membuat Sehun tertawa kecil.

"Sehun?"panggil Luhan

"Sehun?Kau sudah pulang?"lanjut Luhan lagi saat melihat suaminya yang tak bergeming

Tersadar dari lamunannya, Sehun langsung mengubah kembali raut wajahnya menjadi datar seperti biasa.

"Kau sudah menyiapkan makan malam?"tanyanya datar

"Sudah"jawab Luhan lalu tersenyum

DEG

Sehun terpaku di tempat.Benarkah itu Luhannya?Luhan yang dia paksa naik ke pelaminan?Yang selalu menghindarinya di rumah?

"Sehun-ah?"panggil Luhan saat melihat Sehun melamun lagi

"Apa sayang?"

DEG

Giliran Luhan yang terdiam sekarang.Dia tak salah dengar kan?'sayang'?Sehun tadi memanggilnya apa?

"Mau sampai kapan kau diam di sana,sayang? Aku lapar" goda Sehun

"A-ah iya aku siapkan"

*****

Setelah makan malam dalam suasana canggung itu berakhir,Luhan langsung pura-pura sibuk membereskan piring dan peralatan masak.
Sehun tersenyum dan menghampiri Luhan yang sedang sibuk mencuci piring.

GREP

"Se-sehun?"panggil Luhan terbata

"Apa sayang?"jawab Sehun sambil menciumi tengkuk Luhan

"Ke-kenapa k-kau memelukku?"tanya Luhan

"Aku tak boleh memeluk istriku sendiri?"balas Sehun

"Bo-boleh t-tapi"

"Diam dan ikuti saja,sayang"bisik Sehun di telinga Luhan

Mendengar suara rendah Sehun di telinganya membuat Luhan menegang.Tubuhnya membeku dan otaknya tak dapat berfikir apa-apa.

"Lu" bisik Sehun lagi sambil sedikit meniup telinga Luhan

"Sshh" tanpa sadar Luhan mendesis

"Kau terlalu sensitif sayang"

"Apa yang mau kau lakukan?"tanya Luhan datar padahal jantungnya berdetak tak karuan bahkan ia yakin Sehun bisa mendengarnya

Bukannya menjawab, Sehun menggendong Luhan dan membawanya ke kamar. Membuka pintu dengan sedikit kesulitan dan menutup pintu dengan tendangan kaki, Sehun berjalan menuju ranjang mereka. Luhan sama sekali tak berontak. Entah mengapa dia justru menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ya, Luhan sudah memutuskan untuk mencoba untuk menerima pernikahan ini. Mencoba menerima Sehun menjadi suaminya.
Dia selalu membayangkan kehidupan pernikahan yang bahagia dengan suami yang mencintainya dan anak-anak yang menggemaskan. Dia hanya akan menikah satu kali jadi yang bisa dia lakukan adalah mencoba mewujudkan pernikahan impiannya.

Luhan tersadar dari lamunannya saat merasakan punggungnya menyentuh ranjang dan Sehun yang berada di atasnya menindih dan memandang wajahnya dengan tatapan memuja.
Tidak,jangan salahkan Luhan.Itu memang tatapan memuja.

"Lu"panggil Sehun pelan

Luhan tak bergeming

"Lu,kau pasti tau apa yang sedang kucoba lakukan bukan?"

You Change My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang