" baru pulang?"
.....
" kalo orang ngomong tuh jawab! "
" iya"
" kamu tuh maunya apa sih? "
" harusnya yang tanya gitu gua kak! Lu maunya apa? Kenapa lu ngrecokin hidup gua? Gua udah tenang selama ini, elu ngapain sih dateng ke gua? "
" Jadi lu keberatan kakak tinggal disini? Lu pikir kakak mau? Cih.. "
Brak...
Argh....
Males tau gak... Gua males harus direcokin anjing satu itu, nyusahin, nambah masalah aja, kalo lu tanya tadi suara apaan, itu gua yang banting pintu, for God sake hidup gua udah aman, nyaman, tentram tanpa ada hambatan sebelumnya, tapi dia malah balik ke rumah dan ngacauin semuanyaWalaupun dia kakak kandung gua, tapi dia gak pernah sekalipun gua anggep dia kakak, ralat gak lagi, gua manggil kakak kalo pas ada nyokap atau bokap, dan setelah bokap nyokap gak ada, gua free manggil dia anjing sekalipun
Daniel lama banget ke luar, tiga atau bahkan empat atau lima tahun, pamit sama ibu dan ayah kuliah di Praha dan itu karena beasiswa. tapi nyatanya setelah sekian lama dia pergi dan balik ke rumah dia jadi buron sama sekomplotan orang yang gua gak kenal, mulai dari situ gua benci sama dia
Akhirnya gua tau di luar sono dia kebelit utang gara-gara main judi, dan lebih anjirnya lagi, waktu libur summer kemarin dia pulang dan menetap di sini, seminggu kemudian mulai banyak orang yang datengin rumah pake baju serba hitam, dan guess what? Mereka adalah debt collectors.
For God sake! Hidup keluarga gua mulai ancur sejak dia datang, dia memang pembawa sial, kakak gua yang dulu jagain gua tapi sekarang dia malah bikin rusuh di hidup gua.
Banyakan mikir hidup sekarang ini bikin gua tambah pusing, oh iya gua jadi inget Rizal, dia lagi apa ya? Jadi inget Emm.. rasa bibirnya, manis kaya gula.
Apaan sih gua mulai ngoco banget dah..
_________Author's PoV's_____________________
Sejurus kemudian lelah yang menggelayuti Hammish membawanya ke alam mimpi, dia lelah, benar - benar lelah, apa yang dia alami hari ini benar melelahkan, marah dengan keadaan adalah hal paling menguras tenaganya.
Sementara itu, Rizal kini dalam perasaan yang tak menentu, entah sejak kejadian siang tadi ia semakin banyak memikirkan Hammish, dalam hatinya ada yang berkecamuk, seperti ada seekor anak ayam yang berlarian dalam dadanya, entah itu perasaan apa.
Dan tak di duga pula oleh Rizal, sedari tadi dia berpisah di perempatan dengan Hammish, tidak sejak dari Sekolah sebenarnya sudah ada yang mengikutinya, entah siapa Rizal pun tak tahu, sadar sedang di ikutipun tidak.
-time passed-
Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, yang terlihat berbeda adalah penampakan wajah dari Rizal, dia terlihat gugup hari ini, masih segar dalam ingatannya kejadian yang kemarin ia alami, bagaimana nanti dia harus menghadapi Hammish? Apakah dia harus menyapa duluan? Atau bagaimana? Semua terasa membingungkan sekaligus mendebarkan
"Zal lu kemaren gua tungguin juga pulsek gak nongol-nongol dari matahari bersinar cerah sampe hujan terus cerah lagi, lu kemana sih?"
Suara cempreng dari sahabat wanita Rizal tak mampu memisahkan Rizal pada pikirannya sendiri, ia masih bermain dalam kebingungan menngenai Hammish
"Woyy... Anjeeeeng!"
"Apaan sih Na?" Akhirnya teriakan Kiana berhasil menggugah Rizal dari lamunannya
"Lagian elu gua ajak ngomong juga..... ......."
"Maaf deh..."
"Lu mikirin apa sih Zal? Serius amat, sampe gua dikacangin, ini masih pagi lho...."
"Enggak..."
Rizal menggelengkan kepalanya, dalam benak Kiana merasa ada yang tidak beres dengan teman sebangkunya ini, tidak biasanya Rizal melamun di pagi hari
"Yakin lu gak apa? Lu bisa kok cerita sama gua? Suami lu ngambek?"
"Suami? Kiana Afrananta, lo gak usah lupa ya kalo alat kelamin gua belum berubah, gua masih Rizal! Gua cowok! Gak ada suami segala, lagian gua masih anak sekolah, kelas satu SMA Na.."
"Emang kalo lu lulus bakal jadiin Hammish suami lu?"
"Engg... Lu apaan sih Na, lu pikir Hammish apaan? Gak lah..."
"Ahh apaan yaaa?" Kiana memainkan dua alisnya naik turun untuk menggoda Hammish
"Tauk deh gua kantin aja, laper... "
"Tunggu gua ngikut" Kiana mengekor Rizal menuju kantin untuk mengisi perutnya yang kosong karena mamanya tidak membuatkan sarapan pagi ini
------------------------------------------------------------------------- ------------------
-- ---------------
--- ----------
---- ------
-----------Long time no see guys, mungkin kalian bingung kenapa nama gua ganti dan judul cerita ini ganti, hahaha
Gua pengen aja sih keliatan misterius gitu kwkwkwk, kan kemaren gua pake nama gua nah ini gua pake nama samaran gitu dahh...
Alasan gua ganti judul yaa pengen aja, kayanya judul yang ini lebih tepat buat cerita gua, soalnya kalo dokter-dokteran gua gak kuad ahh...E& 10an rek kalo harus mikir resep dan alat-alat kedokteran kwkwkwk
Yaudah mind to vote ya guys, see you next chap
Fxlzrdy-
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer
RomanceSemua akan menjadi sebuah teka-teki dari takdir tuhan yang nyata. My first story (not really) on wattpad and this is my first GAY story Homophobic and the twins just get rid off my story and shut your mouth up