Pemantik baru

38 2 0
                                    






Pencernaangagal mencerna

Bukan karena tak bisa mencerna

Imbalance materi terbungkus

Raungan tandai usaha sang pencerna

Kegagalan membuang waktu dan merusak semua

Cernaan keluar lagi, nol orang sudi mencerna lagi

Terisak Bersama tonjolan alas

Siapasalah?

Pengontrol menyesal

Kesenyapan kereta, yang sedari tadi menjadi latar akan pertemuan mereka berempat,mulai menghilang setelah jack mulai membuka mulutnya

"Kalian semua tak mengantuk?"ucap jack dengan nada terputus-putus

"dan kamu masih menanyakan hal konyol itu pada mereka yang beberapa detik lalu masih mencerna keanehan yang mereka semua alami?"saut bill.

"Aku hanya heran saja dengan ilias yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya dan si kecil yang tatapannya berputar-putar"jawab jack

"jack, biarkan mereka memperbaiki mental dan pikiran mereka yang sesak dengan pertanyaan atas semua kegilaan ini."ucap bill

"kegilaan?"Tanya ilias yang berhasil membuattatapan bill, dan jack teralihkan.

"maksutku, kalian adalah orang kiriman yang bertugas menjemputku dan bocah ini kan? Bukankah kalian sudah terbiasa dengan hal ini?"lanjut ilias dengan menekan tombol kunci di handphonennya.

"kamu konyol ilias.Kamu bertanya seperti itu tanpa mempedulikan dirimu sendiri.seolah tak terjadi apa-apa pada dirimu."

"aku biasa dengan hal aneh,hampir sebanding kalau aku berhasil mencapurkan unsur-unsur menjadi senyawa baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Aku mengalami banyak keanehan dalam bekerja.Aku bosan dengan memikirkannya yang ujung ujungnnya jawabannya adalah menemukan keanehan itu sendiri.jadi ya, aku menikmatinya."

"Tak heran dia memilihmu Ilias. Setiap reaksimu menunjukkan kamu tak berbeda dengan kebanyakan orang ketika kusergap tadi.Namun seperti ada hal lain sehingga membuat genggamanku pada senjata goyah.Ialah denyut nadimu yang tetap stabil.Tenang.Tak beruah ubah."

"hm, aku tak tersanjung."ucap ilias dengan mendekati bocah cilik yang menekuk kedua kakinya sambil menyanggakan kedua tanggannya saling bersedekap diatas lutut lecetnya.kepalanya menatap kisi kereta, dengan leher tak kuat menyangga kepalanya.

Kondisinya itu membuat tangan ilias bergerak untuk mengelus punggungnya.Ilias berpikir juga bahwa akan buruk jika yang dielus adalah kepala si bocah ini, sehingga sela sela jari tanggan tempat biasannya ia menjepitkan alat alat kecil di laboratoriumnya itupun juga bernafsu untuk juga ikut menjepit sisa sisa rambut tak lebat dari 29 yang bisa bisa membuat ia gundul dan sulit untuk dikenali sebagai pasien stadium awal lagi.

Kasih sayang ilias tergambar jelas diwajah,jemarinya, dan irama lengan atas dan lengan bawahnya yang seperti tersinkronisasi dengan suatu ritme, alunan lagu berkemampuan untuk membuat mata mata pendengarnya tertutupi oleh jendela kulit bertirai hitam merubah pandangan menjadi kelam, gelap mengantarkan ke alam bawah sadar yang kadang bisa diraih, atau kadang tidak samasekali.

Suara terdengar dari gesekan kulit,baju, dan tangan ilias membuat si 29 semakin tertunduk kepalanya dan matanya terpejam,bagi bocah seumur itu, jam segini sudah waktunya untuk tidak kemana mana dan tidur, atau mereka akan diculik hantu hasil rekaan orangtua bodoh yang ingin anaknya segera tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saka SimetriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang