satu

42 3 2
                                    

Terakhir kali aku menginjakkan kaki di jakarta adalah 6 tahun yang lalu. Tepat disaat ayahku masih bersamaku.

Entah mengapa sejak hari itu bunda mengajakku pindah ke yogyakarta tapi tanpa ayah.

Ya... Hari dimana pertengkaran hebat terjadi antara kedua orang tuaku. Hari dimana pertama kalinya, aku melihat bundaku menangis tak berdaya. Dan hari dimana aku harus meninggalkan rumahku dan juga ayahku.

Semenjak itulah aku harus melupakan rumahku,ayahku,dan juga indahnya senja di langit jakarta.

***

Hari ini adalah hari yang membuatku bingung. Entah apa yang ada dipikiran bundaku sehingga dia berniat mengirimku ke jakarta.

Kali ini aku pergi ke jakarta sendiri tanpa bunda. Padahal tidak biasanya bunda membiarkan ku pergi jauh tanpa dirinya. Sekarang aku bertanya-tanya untuk apa aku ke jakarta.

"bunda, kenapa aku harus ke jakarta sendiri?"
"Nanti kamu juga tau"
"Terus aku disana sekolah dimana? Tinggal sama siapa?"
"Tenang aja, ayah udah ngatur semuanya"

Ayah? Sudah 6 tahun yang lalu terakhir aku bertemu ayah. Bagaimana bisa aku harus berurusan dengan laki-laki itu(lagi). Ucap Raina dalam hati.

Seketika suasana menjadi hening.

***

Sesampainya di stasiun kereta api.

"Nda... Emang harus banget ya aku pergi ke jakarta?"
"Rere sayang, apa kamu ga kangen sama ayah?"
"Tapi nda...kenapa aku harus pergi sendiri?"
"Kalo bunda ikut Rere, nanti usaha bunda siapa yang ngurus?"
"Yaudah kalo gitu Rere gak mau pergi ninggalin bunda"
"Bunda mohon ya buat kali ini aja Rere nurut sama bunda"

Apa lagi yang harus Rere lakukan. Apakah Rere harus membantah permintaan bunda? Tentu saja tidak. Dia tidak ingin wanita yang paling ia sayangi merasa kecewa.

Akhirnya raina pamit dengan bunda. Ia mencium tangan bunda dan bundanya membalas dengan mencium kedua pipi dan kening Raina.

"Jaga diri baik baik ya Re,"
"Bunda juga ya"
"Jangan lupa minum obatnya nak"
"Siap bun,"

Raina pun menaiki gerbong kereta api. Dari jendela kereta Raina bisa melihat bundanya tersenyum sambil meneteskan air mata.

Tidak lama kereta pun berangkat,dan raina pun pergi meninggalkan bundanya dan yogyakarta.

Saat senja mulai hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang