Kerja Kelompok

51 1 1
                                    

Author's POV

Jam pelajaran udah dimulai, tidak terkecuali kelas XI IPA1. Kelas yang dihuni oleh siswa-siswa kelas tersebut, salah duanya ada Dania dan Candra. Saat ini kelas XI IPA1 sedang melakukan pembelajaran hmmmm... pelajaran Biologi tepatnya. Yap, pelajaran utama anak IPA. Pak Putut, guru Biologi yang terbilang cukup kiler di sekolah ini.

Semua siswa yang diajarkan sama Pak Putut, hening dan menghadap beliau. Tapi entah dipikiran mereka masing-masing kayak gimana, tapi dari wajah wajah mereka, mereka gak fokus sama pelajaran ini. Ya, nasib diajar oleh guru killer tu ya memang gini. Posisi badan ada dikelas, tapi posisi pikiran ada dimana-mana.

Siswa yang berani dengan guru-guru kiler di sekolah ini termasuk Pak Putut adalah gangnya Candra. Yaa,, cowok-cowok badboy nya sekolah ini. Beranggotakan Candra, David, Vito, Rafael, dan Kevin. Highclass badboy, kata-kata yang sering diucapkan oleh siswa-siswa yang lainnya. Why? Karena gang ini beranggotakan 5 cowok ganteng, cool, bergaya, orang-orang menengah atas, bertalenta, dan intinya banyak penggemarnya.

"Sekarang buka halaman 74. Baca baik-baik dan presentasikan didepan," kata Pak Putut sambil membenarkan kacamatanya yang sudah turun kehidung beliau.

Semua siswa XI IPA1 membuka buku, entah apa aja yang dibuka. Tapi intinya itu buku Biologi.

"Pak, dibaca?" Tanya David, salah satu anggota gang highclass badboy.

"Perintah saya tadi apa?" Tanya Pak Putut dengan wajah garangnya yang membuat seluruh siswa ketakutan jika melihatnya.

"Nomer 34, kemampuan leukosit keluar dari pembuluh darah dengan cara ameboid adalah," kata Candra dengan suara lantang. Wajah Candra datar kayak bayi yang tak punya salah, yang masih suci.

Seketika seluruh isi kelas tertawa tanpa terkecuali. Suasana yang semula hening kayak kuburan itu tiba tiba cair karena ulah gang highclass badboy itu. Yap, gang itu yang sering membuat onar disekolah.

"He kalian semua diam! Siapa yang nyuruh kalian ketawa? Siapa?!" Bentak Pak Putut sambil berdiri, mata melotot dari balik kacamatanya dan melihat satu persatu siswanya yang berada dikelas ini.

Seketika suasana menjadi hening ketika Pak Putut membentak, yap, suara itu membuat hati siswanya jadi gemetar hebat seperti jantung mereka mau copot. Tak terkecuali highclass badboy itu.

"Gak ada Pak, gak ada yang nyuruh. Wah kalian ini gimana sih, seenaknya aja ketawa-ketawa, padahal guru kita perasaannya lagi bete gitu. Kalian ini ngetawain apa sih sebenarnya!" kata Candra dengan nada sedikit tinggi seperti membela Pak Putut. Padahal maksud Candra bukan itu, maksud Candra itu hanya ingin mencairkan suasana aja. Yap, bukan Candra kalo suasana kelas dibikin tegang mulu.

"Hellow Candra,, lo gak usah sok belain Pak Putut deh. Yang buat kita ketawa siapa? Lo kan, lo jadi orang aneh sih. Pantes aja lalat suka sama lo. Tuh liat aja gaes,, diatas kepalanya Candra," kata Dania sambil mengerlingkan kedua matanya kearah depan sambil ketawa sinis.

Dan seisi kelas melihat keatas kepala Candra dan langsung ketawa lagi memecahkan suasana hening kayak dikuburan ini. 'Apaan sih? Yang aneh lo bukan gue, cewek aneh' batin Candra. "He bro, liat tuh diatas kepala lo, ada dua lalat yang kejar kejaran. Hahahaaa.." kata Rafael, yang juga anggota highclass badboy itu.

Reaksi Candra adalah langsung mendongak dan meliat keatas kepalanya. Dan benar saja, diatas kepalanya ada dua lalat yang sedang melakukan aksi kejar-mengejar. Dan itu persis diatas kepalanya. Tangan Candra langsung diangkat keatas kepala dan mengusir kedua lalat itu,, dan tidak menunggu lama untungnya lalat itu pergi dan keluar kelas. 'Yeaa,, kenapa lalatnya pergi sih? Kan itu aslinya lucu banget,' batin Dania sedikit sebal.

It's Love (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang