Author's POV
Dania Aldrienna Ferandra, Dania panggilannya. Perempuan yang manis yang mempunyai kulit kuning langsat, rambut panjang bergelombang, iris mata coklat terang, dan lesung pipit dikedua tulang pipinya.
Tak hanya manis yang terlekat pada diri Dania. Dania adalah anak yang cukup pandai dan berprestasi, banyak prestasi yang ia dapatkan ketika mengikuti berbagai lomba. Dania sangat aktif dalam bidang non akademik, entah itu mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler. Tak kalah dibidang akademiknya, Dania cukup jago. Nilai nilaipun cukup memuaskan jika kita liat, dinilai raportnya tak ada warna merah dan hampir semua nilai jauh diatas nilai rata-rata.
Dania anak kedua dan anak terakhir dari dua bersaudara. Yap, dia mempunyai kakak, tepatnya kakak laki-laki yang kira-kira berjarak 2 tahun dengan dirinya. Daniel, tepatnya Daniel Nicollas Ferindra. Orang yang menurut Dania paling jail dan usil.
-----
Dania POV.
"Mah,, seragam Dania kok gak ada dilemari?" Teriakku dari dalam kamar. Sambil mengobrak-abrik seluruh isi lemari.
"Lhoo.. kemarin seragamnya sudah mamah kasihkan ke Dania lho. Jadi bukan salah mamah," kata mamah yang berdiri diambang pintu kamar.
"Biarin aja mah, biarin. Gak usah dibantu tuh anak. Biar telat ke sekolahnya," ejek kak Daniel dari kejauhan.
"Kak! Bisa gak sih sehari aja gak usah komen Dania," gerutku ke kak Daniel. "Mah bantuin mah,, Dania gak bisa nemuin seragam Dania," kataku penuh manja.
Mamah yang sedaritadi melihat Dania dari ambang pintu, melangkahkan kakinya menuju lemari pakaian Dania. Dan mulai mencari sesuatu yang sangat berharga. Gue bangkit dan duduk dipinggir kasur sambil melihat mamah membongkar seluruh isi lemari pakaianku.
Tak lama kemudian mamah memperlihatkan sesuatu. "Ini ketemu. Dania kurang teliti sih nyarinya," kata mamah penuh dengan kesabaran dan senyum diwajahnya, sambil menunjukkan seragam osis putih abu-abu lengkap.
"Lhoo.. kok mamah bisa nemuin sih. Perasaan daritadi udah Dania cari tapi gak ketemu ketemu," kataku penuh dengan rasa kebingungan.
Itulah namanya "the power of emak emak". Pass kita nyari barang yang bener bener kita butuhin gak ketemu ketemu. Pass mama kita dateng dan bantuin kita, ehh langsung ketemu. Itu para mama dapet ilmu apa sih aslinya? Cepet amat nyari barang yang ilang. Kalo nyari hati yang ilang bisa gak ya? Wkwk
"Dah, dah. Gak usah dipikir. Dania cepet pakai seragamnya, langsung berangkat ke sekolah. Oke," kata mamah sambil memberikan seragamku dan berjalan menuju pintu kamar.
Langsung dengan secepat kilat, aku berganti pakaian dengan seragam kebesaran sekolah. Cuman seragam OSIS biasa dibilang seragam kebesaran. Apalagi seragam yang dipakai khusus hari Kamis. Hahaaa gak sombong, gak sombong kalo aku aneh.
-----
"He dek, lu kurang lama ganti bajunya. Dah jam berapa nih? Entar gue telat kuliah. Intinya kalo sampe gue telat kuliah. Lo harus tanggung jawab!" sewot kak Daniel sambil meminum susu didepannya. Dengar kata-kata itu aku sedikit geram, dan langsung duduk dihadapannya kak Daniel. Biar makin greget.
"Yee.. jangan salahin gue juga kali kak. Salahin ni seragam kenapa gak ketemu ketemu dari tadi," giliranku yang sewot ke kak Daniel. "Ehh,, lo kan hari ini libur kuliah. Terus, tumben kak Daniel pake pakaian rapi gitu. Mau ngedate ya," ejekku sambil memakan roti tawar yang ada ditanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love (?)
AcakDua sosok yang mengalami ketidakcocokan satu sama lain. Ketika bertemupun mereka tidak saling menyapa, apalagi berbicara selayaknya teman dekat. Hal apapun dapat mereka jadikan masalah, dan tak ada satupun yang dapat meleraikan mereka. Seiring berja...