Nee-chan

782 104 16
                                    

Halo halo, author kembaleh~
Niatnya mau publish fanfic ini hari minggu, tapi- *author memulai curhatannya*
Jadi gini, hari minggu author jalan2, abis itu senin sekolah, terus pas pulang sekolah sakit T^T hari selasa sakit, hari rabu masih sakit, ya bersyukur hari kamis udah mendingan :'v #TheEnd

Oke daripada baca bacotan author yang PENTING BANGET *author direbus*, mending langsung baca aja~

Narukami Arashi x Readers
Fandom: Ensemble Stars
Requested by: MorisawaHikaru
Warning: Siapkan kantung plastik untuk jaga2 kalo misalnya muntah *author muntah duluan*

_-_

"Nee-chan kembali~,"

Seluruh pemuda yang berada di ruangan itu sweatdrop. Menatap pemuda yang datang tanpa diundang atau ketuk pintu terlebih dahulu dengan tatapan jijik.

"Ya, terserah," ucap yang bersurai oranye kemerahan tampak tak peduli. Dengan riangnya, pemuda yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Nee-chan', memasuki ruangan itu.

Kemudian terjadi keheningan di ruangan itu.

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

Pemuda yang bergaya seperti perempuan alias Arashi Narukami mengedipkan matanya dengan bingung.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?" tanyanya sembari memiringkan kepala. Yang lain masih diam seakan telinga mereka tuli mendadak.

"Hey, jawab pertanyaan Nee-"

"Latihan lah, bodoh." Yang sudah jengah mendengar kata 'Nee-chan' pun memotong sebelum kata 'Nee-chan' itu sendiri selesai diucapkan. Arashi membulatkan mulutnya menyerupai huruf 'o' ke arah pemuda bersurai abu-abu itu.

"Yasudah, ayo mulai saja daripada telingaku sakit," ucap Leo Tsukinaga selaku ketua. Entah ketua atau ketuaan. Member lain hanya mengangguk sebagai persetujuan.

.

.

.

.

.

Beberapa jam kemudian, mereka mengakhiri latihan mereka. Mereka pun duduk di lantai dengan posisi yang tidak beraturan.

"Suruh [Your name] buat beliin minum gih," perintah Izumi Sena seenak jidat. Tapi sepertinya tidak ada yang ingin menanggapi perintahnya. Siapa dia siapa aku, mungkin begitu pikir anggota lain.

"Suruh saja sendiri," pemuda yang lebih memilih untuk tidur daripada minum kembali melanjutkan tidurnya setelah mengucapkan kata-kata yang membuat simpang empat muncul di dahi Izumi.

"Sudah sudah, selaku Nee-"

"Oke aku saja yang suruh," potong Izumi dengan wajah masamnya. Seketika Arashi pundung di pojokan.

"Gak jadi, males. Kau aja yang suruh," Izumi malah ikutan tidur bersama Ritsu Sakuma. Sehentak dengusan keluar dari hidung Arashi.

"Yasudah, Nee-chan pergi dulu~," Arashi segera bangkit dari posisi tidurannya. Semuanya hanya membalas 'Hmm' dengan malasnya. Sementara pemuda bersurai coklat muda itu hanya mengangkat bahu tak peduli dan pergi keluar ruangan.

Seusai berjalan beberapa langkah, akhirnya dia menemukan seorang gadis bersurai [Hair colour] tetangkap di matanya.

"[Your name]-chan!"

Merasa namanya terpanggil, gadis bernama [Your name] itu menengok. Menatap pemuda yang menyebut namanya dengan bingung.

"Umm, ada apa?" tanya [Your name]. Yang ditanya masih mengatur nafasnya yang menjadi tak beraturan karena berlari di sepanjang koridor.

"Itu... bolehkah aku meminta tolong? Tolong belikan para anggota Knight minuman," ucap Arashi to the point. [Your name] menganggukkan kepalanya.

"Ha-hai'!" Kali ini giliran [Your name] yang berlari. Arashi memutuskan untuk duduk terlebih dahulu sambil menunggu kembalinya gadis bermanik [Eyes colour] itu.

Selang beberapa detik, gadis itu kembali. Arashi sweatdrop.

"Cepat sekali," gumam Arashi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini dia minumannya, Nee-chan!"

Di sela-sela kelelahannya, seketika tatapannya berubah horor. Tersentak kaget ketika pemuda yang belum menerima pemberiannya itu menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"E-ettoo, k-kenapa?" tanya [Your name] dengan takut. Sementara Arashi masih menatapnya dengan tatapan dingin. Membuat gadis yang merasa tak punya salah apa-apa itu bergidik ngeri.

'Apa dia tidak suka dengan minuman yang kubeli?' tanya [Your name] dalam hati mengutuk kebodohannya dalam memilih minuman.

"Aku tidak suka jika kau memanggilku dengan sebutan seperti itu," perkataan yang barusan terlontar membuat [Your name] menganga. Sebuah kejadian langka jika seorang Arashi Narukami menolak panggilan kesukaannya itu.

"Khusus untukmu, panggil dengan sebutan 'My Prince' atau 'My Husband' atau 'My Boyfriend' saja. Kalau 'Nee-chan', kesannya nanti seperti kakak-adikzone."

Seuntai kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya kemudian diikuti dengan tawa nistanya sontak malah membuat mulut [Your name] makin menganga. Dengan wajah memerah padam, [Your name] segera melarikan diri sembari menyerahkan belanjaannya kepada Arashi. Arashi mengerjap bingung.

"Hee? Apa aku salah? Aku benar kan?"

~Owari~

Masih kepo bintang apa yang ada di pojok bawah? Pencet coba :v *author digoreng*

Nee-chan [Arashi Narukami x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang