Tuhan, jika memang ini saat yang tepat untukku membalikan badanku membelakanginya akan ku lakukan itu. Jika memang aku tak pantas untuk tetap berada di sampingnya biarkan aku berada pada garis terluar kehidupannya.
Aku merenungkan, aku memang bukan sahabat yang baik untuknya. Aku hanya seorang sahabat yang egois bahkan teramat egois.
Sejujurnya aku tersiksa dengan keadaan ini, namun harus ku akui bahwa aku terlalu sulit untuk mengatakan maaf padanya. Karena bagiku itu adalah salahnya, aku tidak akan semarah ini jika sahabat ku berkata seadanya, aku tidak suka di buat menunggu lama tanpa kepastian.
Seandainya ia mencoba mengatakan lebih cepat, aku tidak akan semarah ini.
Terserah pada hatimu, apa yang ingin kau lakukan. Mungkin teman-teman kau saat ini lebih berarti dari kami, lebih besar pengaruhnya untukmu. Jika memang saat ini kau tak ingin melihatku, aku akan melangkahkan kaki ini pergi menjauh darimu tanpa mencoba berbalik.Mungkin engkau akan lebih nyaman dengan jarak seperti ini, kita layaknya orang yang tidak pernah saling mengenal sedkitpun, terasa sangat asing.
Ini bukan hal yang aku inginkan, namun aku hanya tak ingin membuat orang yang aku sayang merasa tidak nyaman. Aku sadar, keberadaan ku hanya membuat kamu risih. Aku akan pergi jika itu permintaan mu dan aku akan tetap tinggal jika itu kemauan mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan
RomanceKumpulan cerpen dengan berbagai cerita tentang hidup mulai dari keluarga hingga percintaan