The Mysterious

19 2 0
                                    


Sweeeeessssttt..

"Arghhh.." Suara rintihan pria yg menindihku ini . Ketika sebuah panah menancap dilengannya.

Dengan tidak membuang kesempatan ini. Aku mendorongnya dan ia terjatuh dan tetap merintih sakit pada lengannya. Aku tak tau dari mana asalnya anak panah itu. Yang ada diotakku hanyalah menolong Blush dan pergi melanjutkan perjalanan.

Ketiga teman pria itu pun terkena anak panah pula. Dan terkapar merintih di tanah. Aku pun dengan sigap menolong membopong tubuh Blush yg babak belur dikroyok 3 orang pria tadi.

Aku dan Blush pun meninggalkan tempat itu tergesa gesa. Syukurlah kami selamat. Entah siapa itu tadi yg menolong kami.

-----

Author'

"Arrghh pelan pelan." Rintih Blush ketika lukanya dibasuh oleh Enan.

"Maaf." Ujar Enan dan melembutkan basuhannya.

Enan dan Blush telah jauh melewati sungai Rerp. Sekarang ia tengah berada di lembah Wangs dan beristirahat sejenak mengobati luka Blush.

Enan yg melihat Blush terluka karena adu pukul tadi merasa bersalah karena Enan yg memaksa Blush mengajaknya ke Dettash.

"Maafkan aku. Karena aku kau terluka. Maaf aku terlalu keras kepala meminta pergi ke Dettash." Ujar Enan menundukan kepala.

"Heii ayolah jangan berpikir seperti itu En, ini juga karena aku yang mau." Ucap Blush mencoba menenangkan Enan.

Enan masih menunduk merasa bersalah.

"Oh ya. Tadi apa kau melihat orang yg menolong kita?." Tanya Enan.

"Tidak, yang penting kita selamat." Sahut Blush tenang

"Heii kita itu harus mengucapkan terima kasih padanya. Jika tidak ada dia maka aku pasti akan.. argghh.. aku tak berani membayangkannya." Pinta Enan sembari menggelengkan kepalanya ngeri.

"Memang, apa yg dilakukan pria itu padamu?." Tanya Blush memandang tajam.

"Dia mencium bibirku." Ucap Enan memegang bibirnya.

Mata hijau Blush membelalak sempurna.

"Apa dia menyentuhmu juga En?." Tanya Blush dengan nada panik.

"Belum. Untung ada orang yg menyelamatkan kita." Ujar Enan.

Blush  menghela napas lega karena Enan tidak diapa apakan walau hanya dicium oleh lelaki bejat itu.

Hari sudah semakin siang, perjalanan Mereka pun masih cukup panjang. Menyusuri lembah Wangs yg hanya terdapat tanaman bunga mawar disana.

Berwarna warni , dan harum. Batin Enan dan Blush seakan damai melihat semua bunga mawar yg terdapat disetiap sudut matanya memandang.

"Sangat indah." Gumam Enan sambil mengepakan kedua tangannya menikmati udara segar.

Blush hanya tersenyum melihat Enan menyukai hamparan mawar.

"Wahh ... bagusnya." Ujar Enan yg tengah memegang serangkai bunga mawar tersusun rapi berhiaskan dedaunan putih.

"Dari mana kau mendapatkannya?." Tanya Blush.

"Tadi kurasa ada sesuatu yg jatuh di hamparan mawar itu, setelah ku periksa ada serangkai mawar indah ini." Jelas Enan yg sesekali mencium mawar itu.

"Ehh tunggu ,lihat ini ada suratnya." Ujar Enan memamerkan gulungan kertas.  Dan Enan membukanya. Blush pun ikut membaca nya.
__________________________________
Sama - sama.        

Dari penolongmu - D
__________________________________

"D ? Siapa D?." Gumam Blush.

"Entahlah,tapi kurasa ia masih disekitar sini." Ujar Enan mengibaskan pandangan nya.

"Heii siapapun dirimu D , ku ucapkan terima kasih!." Ujar Enan dengan suara keras dan nyaring. Berharap sosok D tersebut mendengarnya. Namun tak ada suara apapun yg memberi jawaban.

"Sudahlah En, mari kita lanjutkan perjalanan kita." Ajak Blush.

Enan pun mengiyakan . Dan mereka melanjutkan perjalanannya ke Dettash.

-------

Apa ada yang penasaran apa itu Dettash?. Akan ada penjelasannya nanti.♡♡

☆☆☆☆☆☆☆☆






PROCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang