2. Geng Rahasia

276 5 0
                                    

"Dek!! Aril!! Cepetan deh, kamu lama banget." Teriak kak Rara.

aku keluar dari kamarku, aku menggunakan rok selutut warna putih, dengan baju kaos berlengan panjang warna pink.

"Adekku!!! Ngapain kamu pake rok ? Terus baju lo warna pink !? Ganti sanaaaaaaaa." Teriak kak Rara lagi. Emang ada yang salah sama pakaianku (?)

"Kakakkk, emang salah sama pakaian aku ??" Jujur aku bingung.

"Salah banget adekku, kita ini bukan mau ke kafe, ke mall ato sebagainya."

"Hah?? Terus kita kemana dong ?" Haduh makin bingung nih aku.

"Kita mau ke ... Cepettttt!!! Ganti bajunya." Kak Rara dorong aku ke kamar.

"Kamu pake baju ini, terus bawa kacamata ini." Kakak Rara milihin baju yang semua nya tertutup jeans warna hitam terus baju warna putih panjang di lapisi jaket kulit hitam serta pake kacamata warna hitam kayak mau jadi teroris.

"Kak, kita mau ngapain sih pake serba hitam ? Kakak ikut gerakan isis ya ? Ato kakak mau ngajak aku jadi teroris ? Ihh gak mau kak."

"Udah pake aja, gak usah bawel, kalo udah selesai langsung ke mobil aja dek."

"Iya kakak bawel." Bawel banget sih punya kakak mana nyuruh pake baju ginian.

***

"Kakak udah selesai, nih liat!" Aku udah kayak orang mau perang.

"Bagus, sekarang kita otw."

Di mobil kak Rara cuma diem aja gak ngasih tau aku sesuatu, tiba-tiba kami sampai di sebuah rumah yang tertutup banyak pohon di depannya, terus pagar besi yang tinggi, kayak angker tempatnya.

"Ayok buruan turun." Kak Rara turun dari mobil.

"Gak mau kak, tempatnya serem."

"Cepetan Aril!" Kak Rara narik tangan aku, dan aku hanya bisa pasrah.

Pas sampe di depan pagar yang tinggi, Kak Rara menekan passwordnya. Tuh kan bener kayaknya Kak Rara kena jaringan teroris deh.

"Kak, di dalem banyak teroris ya ?"

"Udah ikut aja." Kak Rara narik tangan aku lagi, aku hanya bisa pasrah lagi.

Akhirnya kami masuk kedalam rumah. Wow ternyata di luarnya aja yang kayak angker, di dalamnya kayak orang yang ngadain pesta.

"Wah, akhirnya kapten kita datang." Ucap salah satu cewek berpakain seperti aku dan Kak Rara. Kak Rara kapten ? Kapten teroris ?

"Biasa aja, nih gue sama penerus kita nanti." Kok Kak Rara bilang dia sama penerus mereka ? Hahh ? Yang sama kak Rara kan aku ?

"Kak maksudnya apa sih ? Kok Aril penerus nya ? Penerus apa coba ?" Bisik ku ke Kak Rara biar gak ada yang denger.

"Woy Rena, coba lo jelasih deh sama dia, tentang geng kita. Gue males, mulutnya banyak tanya, kan lo paling sabar." Kak Rara ngomong kasar ? Ke salah satu orang yang disitu. Kak Rara gak pernah bilang gituh, kak Rara kan cewek yang feminim banget dibanding aku malah.

"Siap bos." Ucap cewek yang kalo gak salah namanya Rena.

"Sini yok ikut gue ke taman." Aku di tarik sama dia ke belakang rumah ini.

Kami duduk di ayunan, ternyata taman nya cukup bagus penuh dengan bunga-bunga.

"Gue tau Lo adeknya Rara kan ? Nah Rara pengen lo jadi penerusnya nanti."
Ucapnya.

"Kenapa ? Aku gak tau apa-apa." Pasang muka polos.

"Lo tu emang polos banget ya, kalo disini lo harus hidup keras, lo gak boleh lembut, cukup di siang hari aja kita lembut dan ramah sama orang tapi malem jangan, karna kita kito Angel Wings Geng, kita Geng terkenal oleh seluruh SMA di kota ini." Waw aku gak nyangka kalo Kak Rara itu ketua dari geng tersebut dan aku penerusnya. Aku gak yakin bisa.

"Emang tujuan geng ini apa ?" Tanyaku.

"Geng ini punya tujuan karena kami disini punya misi buat ngelawan kejahatan yang ada di kota ini, so lo harus bisa bela diri, dan gue yakin lo bisa karena lo pernah belajar bela diri." Kok dia tau ya aku pernah belajar bela diri ? Hmm, mungkin karena emang kami seluruhnya belajar bela diri. Kak Maudy belajar Taekwondo, sedangkan aku dan Kak Rara hanya Karate.

"Aku gak yakin aku bisa jadi penerus kak Rara, kan dia itu mudah bergaul."

"Gue yakin lo bisa ngelanjutinya. Dan satu lagi, gue gak mau lo disini pake bahasa aku-kamu disini keras! Kecuali disekolah lo harus tetep pake aku-kamu biar gak ada yang curiga. Gue pergi dulu byee."

"Aku harus bisa! Ini demi kota ini, aku harus bisa mengubahnya menjadi gue." Gumam ku dalam hati dan mulai merenung.

"Dek!! Aril buruan kesini kakak mau ngomong!" Lamunan aku terbuyar karena kak Rara. Aku berjalan mendekati kak Rara.

"Mau ngomong apa kak ?"

"Oh iya, kamu punya 2 temen baru kan di kelas ?" Tanya kak Rara. Kak Rara tau karena pas sekolah tadi aku ke kantin bareng Devi dan Flora temen baru yang aku dapat di kelas itu.

"Iya emang kenapa kak ?" Pasti ada sesuatu nih.

"Hmm, besok malam kamu aja mereka ke markas." Ucap kak Rara. Walaupun disini harus pake gue-lo itu gak khusus buat kami berdua krena kami tetap menjalan kan aturan yang ada di rumah walaupun sekarang di luar. Tapi kenapa mereka ya ?

"Buat apa kak ?" Tanya ku.

"Buat kamu lah Adekku sayang, kamu kan disini gak punya temen. Jadi pokoknya besok kamu harus aja mereka kesini.okey ?" Oh jadi gituh mereka di ajak. Buat nemenin aku.

"Oke deh kak."

"Ya udah yok pulang! Kita pamit sama yang lain." Ajak kak Rara.

"Hey!" Teriak kak Rara dan aku hanya membututi di belakangnya.

"What's up ?" Salah satu dari mereka dan aku gak tau siapa.

"Gue pulang ya! Byee see you!" Baru kali ini aku liat kak Rara ngomong gitu, walaupun aku tau disekolah pasti di juga begitu.

Sekarang kami berdua di jalan karena terjadi kemacetan akibat ada 2 kubu geng yang tawuran.

"Ngapain sih kak, mereka pake tawuran malem gini, kurang kerjaan banget." Omel aku dalem mobil.

"Ya kakak mana tau lah."

Aku lihat siapa saja 2 geng yang tawuran nya. Mereka semua pake topeng menutupi wajah mereka. Tawuran itu menjadi tontonan yang gratis buat kmi.

Aku tetap menatap mereka yang masih tawuran, kok ada muka yang familiar sih kalo diliat dari samping ?

"Kamu kok natap mereka gituh banget sih." Untuk yang ini aku gak perlu cerita deh.

"Eh gakpapa kak, pengen liat aja."

"Ya udah." Untung kakak gak banyak tanya.

Akhirnya kami terbebas dari kemacetan setelah aksi tawuran dari 2 kubu yang gak tau siapa aja tuh orang. Aku gak perduli.

"Dek, ayok turun kita udah sampe rumah nih." Ucap kak Rara membangunkan aku dari tidurku.

Ternyata setelah terbebas dari kemacetan, aku tertidur sebentar karena kelelahan.

"Eh iya kak, udah nyampe yah ?" Aku melihat sekeliling ternyata benar udah dirumah.

"Sana cepetan masuk! Terus tidur di kamar. Mobilnya mau kakak kunci."

Aku langsung buru-buru masuk kedalam daripada aku harus tidur di dalam mobil tanpa ventilasi dan gak lucu kalo aku mati di dalam mobil cuma karena ingin melanjutkan tidur di dalam mobil.

Sesampai di kamar aku mulai memejamkan mata lagi. Eh tapi kok gak bisa ya ? Kenapa aku selalu kepikiran sosok makhluk yang ikut tawuran tadi.

Aku pun terus berusaha memejam kan mata dan hasilnya aku tertidur pulas dan berlalu dalam mimpi ku.

***

Makasih yang udah baca. Maaf kalo banyak typo, dan maaf kalo author slow update, otak author lagi pendek nih :v jadi maafkan lah kesalahan author.
Dan yey! Author update barengan sama who are you ? Juga😊

10 mei 2016

Secret Geng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang