3. Misi Bertopeng

287 10 4
                                    

Pagi ini Aril bangun pagi sekali, semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan cowok bertopeng saat tawuran tadi malam.

"Pagi bun,yah, kakak - kakak cerewet." Sapaku di pagi hari sebelum sarapan dan berangkat sekolah.

"Eh dek, gak biasanya kamu bangun sepagi ini biasanya harus di teriakin kak Rara dulu." Ucap mbak Maudy, membuat ku hanya tersenyum lebar.

"Malah bagus dong, kalo Aril bangun pagi mbak, kak Rara ayok pergi." Aku narik tangan kak Rara selesai makan.

"Ye sabar dong dek, kakak ambil tas dulu, kamu tunggu di mobil aja."
Kak Rara berlari ke kamarnya.

Selama dalam perjalanan menuju sekolah, kak Rara banyak cerita tentang Angel Wings Geng.

Kata kak Rara, Angel Wings Geng itu adalah sebuah Geng pertama yang paling terkenal tapi hanya di kalangan anak Remaja itupun hanya anak SMA. mereka punya misi setiap pertemuan walaupun gak sering banget sih misi nya.

"Oh iya dek, hari ini jangan lupa kasih tau temen kamu yang dua itu ya, kalo malem ini kita ngumpul di markas." Ucap kak Rara. Untung kak Rara ngingetin lagi.

"Sip deh kak."

Sampai di sekolah aku langsung masuk kelas. Aku melihat Devi sama Flora udah datang.

"Kalian lagi ngomongin apa sih ?" Tanyaku kepada mereka.

"Semalem gue itu liat ada dua orang Geng berantem tawuran gituh, masa iya tawuran tengah malam." Jelas Flora.

"Oh itu iya, aku juga liat kok serem banget yah, oh iya nanti malem kalian di ajak kak Rara buat temenin aku ke markas kita." Jelas ku langsung to the point.

"Hah?? Markas kita?? Maksudnya apa ??" Tanya Devi kaget, teriak untung gak ada yang denger.

"Tenang dulu dong, ini cuma buat kalian berdua orang yang beruntung, entar di jelasin disana." Jawab ku.

"Oke deh kami pasti dateng." Aku pun mengajak mereka bertos ria.

Tiba - tiba, Azka datang dengan muka penuh luka perban kapas. Kok aneh ya ?

"Eh lo kenapa, Ka ? Tanya Flora ketika liat waja Azka langsung membalik badan ke meja kami.

"Gakpapa kok jatuh dari motor." Ucapnya. Aku yakin dia bohong.

Kelas pun dimulai, dan kami sudah membagi tugas siapa saja yang menjadi ketua kelas,wakil,bendahara,sekretaris.

Dan akhirnya kelas mendapat Free Class, padahal baru berapa hari di sekolah ini udah free class aja.

"Aril, gue boleh pinjem pena lo gak ?"

"Nih ambil aja." Aku memberikan kotak pensil ku kepadanya.

"Makasih ya." Ucapnya sambil senyum tulus banget. Duh aku jadi meleleh banget liat senyumnya walaupun banyak luka di wajahnya.

Eh.. Apaan sih kok aku jadi bilang gituh, gak mungkin aku suka sama nih orang yang kayaknya bad boy sampe muka aja luka semua pasti tuh orang ikut tawuran mukanya sampe begitu.

Apa ?? Aku tadi bilang tawuran. Apa mungkin dia semalem ikut tawuran atau yang aku lihat itu emang dia.

Tanya aja deh. Siapa tau dia mau cerita sama aku. Hahaha pede banget. Aku ketawa sendiri.

"Ril, ngapa lo ketawa sendiri ?" Tiba-tiba suara serak berat dari seorang laki-laki membuyarkan pikiranku.

"Eh, Azka.. Gakpapa kok." Aku senyum aja deh daripada malu.

"Oh iya aku boleh nanya gak ?" Tanyaku. Semoga boleh.

"Lo mau nanya apa ? Jangan bilang lo mau nanya luka di wajah gue ini ?" Ucap nya dingin. Kok dia tau, tapi kenapa wajahnya jadi datar. Aduh salah ya aku nanya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Geng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang