Pt 4 - Cold Winter

229 35 6
                                    

Jungkook POV

Setelah membeli roti untuk eomma, aku segera bergegas ke rumah sakit. Aku terpaksa berjalan menuju rumah sakit tersebut karena salju mulai turun menyelimuti kota Seoul.

Ku eratkan jaket yang aku kenakan dan menggosok-gosokkan kedua telapak tanganku agar hangat. Cuaca yang dingin tidak akan menghalangiku untuk menemui eomma. Namun perasaan tidak enak muncul dibenakku.

Ada juga rasa menyesal sebenarnya. Mendekati musim dingin seperti ini aku jadi jarang menemui eomma dan juga belum bertemu dengan Tiffany sejak terakhir kita bertemu ditaman. Aku malu untuk bertemu dengannya. Apalagi eomma juga sering menggodaku. Aku hanya berhubungan lewat sms dengannya.

Aku pun mempercepat langkah kaki ku. Dinginnya udara saat ini terasa sangat menusuk. Ditambah lagi salju semakin lama semakin turun dengan derasnya.

Akhirnya aku sampai juga di rumah sakit. Aku beristirahat sejenak sambil memperhatikan suasana rumah sakit yang cukup sepi. Tak banyak orang yang terlihat di lorong rumah sakit.

Aku pun memutuskan untuk menuju ke ruangan Tiffany terlebih dahulu karena sudah lama tidak menemuinya. Aku naik ke lantai atas dengan menaiki lift. Tetapi perasaanku semakin gelisah. Apa mungkin terjadi sesuatu?

Sesampainya didepan pintu ruangan aku langsung mengetuk pintunya. Namun tidak ada jawaban. Aku terus mengetuk pintu sambil menelponnya tetapi ponselnya tidak aktif. Karena frustasi, aku langsung mendobrak pintunya yang ternyata tidak dikunci.

Kosong. Dia tidak ada didalam. Aku sudah mencarinya dimana-mana sambil terus memanggilnya. Dan tiba-tiba ponselku bergetar. Aku mengambil ponselku di saku celana. Ada sebuah pesan dan aku pun membukanya.

-*-*-

Author POV

Yeoja dengan sweater merah itu berjalan melewati tatapan heran orang-orang disekitarnya. Dia tidak mempedulikan itu saat ini. Ia segera mengambil ponselnya yang mati dan menghidupkannya. Air mata terus berjatuhan membasahi pipi yeoja tersebut. Dia mengetik sebuah pesan sambil terus berjalan walaupun kakinya sudah sangat lemas dan sudah tidak bisa menopang tubuhnya.

Ia sudah menekan send pada layar ponselnya. Entah bagaimana reaksi namja itu membaca pesannya. Siapa lagi kalau bukan Jungkook. Namja yang telah lama tak bertemu dengannya. Musim dingin seperti ini namja tersebut harus menerima kenyataan pahit ini.

Tiffany akhirnya sampai di depan ruangannya. Dia memutar knop pintu tersebut dengan perlahan lalu masuk kedalam. Langkah kaki Tiffany terhenti begitu melihat sosok namja yang sedang berada pikirannya.

Jungkook mematung menatap ponselnya. Tangannya terlihat bergetar. Tiffany juga terdiam karena masih terkenjut karena namja itu sudah berada diruangannya.

"Jungkook..."

"Jadi eomma telah meninggalkanku ya." Ia tersenyum getir. Tubuhnya bergetar hebat hingga dia tidak bisa menahan tubuhnya sendiri. Jungkook memegang lututnya dengan kedua tangannya sambil menunduk. Dia menangis. Sedangkan yeoja dihadapannya sudah sejak tadi tidak dapat menahan air matanya.

"Mianhae."

.
.
.
.
.

Haiii semuaa
Maafkan diriku ya please.. jangan gebukin author pake kaset dramkor gara gara lama apdet, oke?
Seharusnya udah lama yg ini selesai, tapi hape author malah rusak, jadi harus ngetik ulang lagi (T.T)

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang