Hari yang melelahkan

11.2K 102 2
                                    

Hai hai hai para readers wattpad yang baik hati dan tidak sombong, kasih vote dan comment kalian ya,  jangan jadi readers yang pasif lah
Oh iya, itu di mulmed gambarnya Asyafira tapi itu cuman gambaran aja ya
------------------------------------------------

Ini hari keduaku bersekolah di SMA tervaforit itu. Seperti biasa, pagi - pagi sekali aku sudah bangun dan sholat subuh setelahnya aku menyiapkan keperluanku nanti.

Setelah semua siap,  aku merasa mataku masih berat dan aku kembali berbaring di kasur ku yang paling nyaman ini

"Huaaaaah, masih pukul 05.00 pagi, tidur sebentar lah" aku berbaring dan tertidur lelap dalam kamarku yang ukurannya bisa dibilang besar dengan cat putih dengan sisi kiri ada jendela besar, meja belajar di sisi kanan kasur dan tertempel banyak foto di dinding sebelah meja belajar  sampai dinding di depan kasurku. Foto foto itu fotoku, foto keluargaku dan sahabat sahabat kerenku yang kuambil saat aku masih smp. Oh ya, tentu saja aku punya sahabat yang tulus,  saat aku smp banyak anak - anak smp ku memanggil geng ku dan sahabat sahabatku itu dengan sebutan geng paralel karena semua dari anggota gengnya pinter pinter. Haha, bisa bisa aja mereka itu.

Tiba tiba saat aku masih lelap dengan mimpiku,  ada yang menggoyang goyangkan badanku dengan kasar

"dek,  lo molor kayak kebo aja,  dah pagi itu,  lo kagak sekolah?" Kudengar samar samar ada suara yang sepertinya itu kakakku "Dek woooyyyy,  bangun atau gue siram!" Katanya lagi

"Ngantuk" kataku samar samar dengan suara serak khas orang bangun tidur. Tiba tiba ada cairan yang mengguyur kepalaku, dengan refleks aku bangun dan duduk dengan kagetnya "Apaan nih, banjir? Bocor? Eh eh" aku nerocos nggak jelas.

"Bhahahaha, rasain lu dek. Abis gue bangunin kayak kebo lu. Udah sana, mandi buru. Gue nggak tanggung kalo lo nanti telat di hari kedua lo" Katanya sambil tertawa dan menoyor kepalaku. Ya, siapa lagi kalo bukan kak vian jahil yang bangunin paket ngguyur air segala.

"Rese lu kak, sono jauh jauh,  gue mau mandi" kataku sambil mengambil handuk dan seragam lalu ngloyor ke kamar mandi.

"Kak,  dek buruan turun,  ntar telat" kudengar mam berteriak keras dari lantai bawah, kuintip dari pintu kamar mandi kak vian udan ngloyor ke meja makan.

Karena bangun kesiangan aku dengan seragam lengkap khas SMA ku yang masih kinclong ini dipadu rok berwiru berwarna khas, dengan rambut coklat ala bule tergerai panjang, softlens ungu, tas ungu dan sepatu ungu muda bermerk , aku turun ke meja makan dengan tergesa - gesa. Kulihat kak vian yang satu sekolah denganku sudah tidak di meja

"pagi ma, pa,  kak varo, kak vino. Kak vian udah berangkat dari tadi?" Kataku sambil meminum coklat hangatku dan mencomot roti dipiring bagianku.

"udah tuh dari tadi" kata kak varo dengan cueknya. "Rasain, telat kan?" Kata kak vino dengan jahilnya.

Setelah mencomot sedikit roti bagianku,  aku langsung berpamitan dan berlari keluar sambil berteriak "Fira berangkat,  Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam dek,  jangan ngebut - ngebut,  ati - ati di jalan" kudengar mamaku berteriak dari dalam,  mungkin dari dapur. Setelan 25 menit terjebak macet dijalan, aku sampai di depan gerbang sekolahku yang sudah tertutup rapat, kulihat pak Doni sedang berjalan kearahku

"non, non yang kemarinkan? Kok telat non? Ini kan hari kedua non?" Katanya dengan ramah. 

"Iya nih pak, bukain dong pak,  janji deh telatnya sekali ini aja,  masak anak baru dihukum juga sih pak, kan masih adaptasi" kataku sambil tersenyum sangat mani dan menggabungkan kedua tanganku seperti memohon sambil mengeluarkan jurus andalanku - puppy eyes ku.

"non ada ada aja, adaptasi mah adaptasi non tapi peraturan ya tetep peraturan" pak doni ternyata nggak bisa dirayu.

Terpaksa telfon kakak tercinta. Ku kelurkan iphone ku dan kupencet nomer kakakku yang tercinta itu, saat menunggu telponnya nyambung,  ada mobip sport hitam yang berhenti tepat didepan gerbang disamping mobilku, mungkin murid telat juga,  batinku.
Saat akan melihat siapa yang datang, telpon sudah nyambung dan terdengar suara jahil khas nya yang ngebass

"Kenapa dek? Telat? Kan tadi udah dibilangin jangan kebo,  rasain kan sekarang?" Aku cemberut, seolah olah kakakku itu tahu ekspresi ku

"rese banget sih kak, udah deh .. bantuin masuk napa? Adik lo yang cantik ini keburu kepanasan tauk" kataku sambil ngloyor masuk ke mobil agar tidak kepanasan,  aku merasa pemilik mobil sport hitam itu memandang ku tapi aku masa bodo lah yang penting sekarang harus masuk dulu.

"Lu mah telponnya pas butuh doang dek,  yaudah kakak bantuin deh. Kakakmu yang ganteng ini meluncur kesana. Bye dedekku" telponku langsung diputus sepihak sama kakak ganteng bin nyebelin yang tumben tumbenan baik.

Kulihat kak vian menuju pos satpam,  hanya dengan berbisik ,gerbang dibuka dan keluarlah kak vian , eh bukannya ngomong sama adeknya yang cantik ini malah ngomong sama pemilik mobil sport hitam yang sama telatnya denganku. Aku turun dari dalam mobil dan langsung ingin memaki kakakku itu

"Kak, lu kok .." belum sempet dilanjutin , dia membungkam mulutku "lu mah nerocos aja dek, temen gue ini. Udah sono , lu masuk keburu di ceramahin guru nanti" katanya sambil memutar badanku dan menyuruhku masuk ke mobil.

Jadi, dia temennya kak alvian, batinku dan aku langsung masuk, parkir dan menuju ke kelas tercintaku itu. Sampai di kelas kulihat sudah ada wali kelasku disana.

Tok .. tok .. tok ..,  aku mengetuk pintu agar terlihat sopan, tidak baik langsung masuk. Semua mata melihatku tak terkecuali bu vita.

"Maaf bu, habis dari toilet tadi" kataku tanpa mengaku bahwa sebenarnya aku telat.

"Tapi ibu tidak melihat mobilmu tadi,  apa kamu tidak bawa mobil?" Kata bu vita mengintrogasi.

"Em anu bu, tadi dipinjem sama kak alvian" kataku bingung mencari alasan

"hey, ibu tau alvian datang dari jm set. 7 tadi dengan mobil sport birunya" kata bu vita memandangku heran.

"Bu jangan keras - keras , nanti mereka tau saya adiknya kak alvian" kataku mengalihkan perhatian.

"jangan mencoba mengalihkan perhatian Asyafira Casandra Delano" kata bu vita menyebut nama margaku dengan jelas

"duh bu,  jangan keras keras atuh, ibuk mah" kataku dengan panik.

"Sekarang kamu keluar, lari keliling lapangan sampai ibu kesana" kata bu vita sambil menahan tawanya.

Duh, lari berapa kali nih gue , batinku. Sampai di lapangan semua mata melihatku dengan heran, mungkin karena aku anak kelas 10 yang baru hari kedua udah kena hukuman. Ternyata dilapangan sudah ada orang yang kalau tidak salah pemilik mobil sport hitam itu. Pantas saja semua melihat kke lapangan, batinku. Tanpa aba aba,  aku langsung berlari lari kecil mengelilingi lapangan.

Tiba tiba aku menabarak sesuatu yang keras dan ...

Because Of "Truth Or Dare "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang