TOD 1 - awal

12.7K 91 0
                                    

Saat aku terbangun dari tidurku yang tak terasa dari kemarin sampai pagi seperti ini, kurasakan berat diperutku dan rasanya kenapa kasurku jadi sempit. Saat aku menengok ternyata ketiga kakakku tidur dikamarku, kak alvian dan kak alvino tidur dikasur disampingku dan kak alvaro dikursi meja belajar dengan laptop yang masih menyala. Aku siap siap berteriak untuk membangunkan ketiga kakakku ini

"1..2..3..kaaaaaaak banguuuun,  udah pa.." kataku terpotong karena tangan kak alvian membekap mulutku dan tangan kak alvino mengeratkan pelukan diperutku.

"Diem atau mulut lo gue bekep terus" kak alvian mengancam,  aku hanya manggut manggut.

"Diem dek" kata kak alvino dengan lembut.  Akhirnya kami berempat tidur lagi dengan posisi yang sama, bedanya kak alvaro sekarang ikut nyempil dikasur ku yang imut ini.

Rasanya seneng punya kakak kakak ganteng yang perhatian gini sama adeknya, walau kadang usil. Saat aku terbangun untuk yang kedua kalinya, aku lihat kamarku sepi

"kemana semuanya?" Kataku lirih.

"Ma, pa, kak, bi nirah" kataku berteriak

"non udah bangun, bibi udah siapin bubur ayam kesukaan non" kata bi nirah - asisten rumah tangga dengan lembut dan sopan

"iya bi,  makasih .. kakak,  mama, papa dimana?" Kataku bingung dengan penampilan acak acakan khas orang tidur

"Udah pada berangkat non, tadi pas mau pamit non nya masih tidur, jadinya mereka nggak tega bangunin non" kata bi nirah menjelaskan

"lah, fira gimana bi? Fira nggak sekolah dong?" Tanyaku dengan oon nya

"non kan masih sakit non, den alvian sudah ijinin non ke bu gurunya non" kata bi nirah sambil tersenyum lembut

"yaudah deh bi, saya mau mandi dulu abis itu sarapan" kataku mencoba turun dari kasur dibantu bi nirah.

Rasanya badanku sakit semua "arghh" kataku menahan sakit

"ati ati atuh non" bi nirah menuntun dengan sabarnya " makasih bi,  bibi pergi aja aku nggakpapa" kataku setelah sampai dikamar mandi

"non kalo butuh apa apa,  panggil bi nirah aja. Permisi non" bi nirah pergi meninggalkan kamarku dan menutup pintu kamarku lirih dan sopan.

Setelah selesai mandi dan bersih bersih,  aku berjalan lirih menuruni anak tangga menuju meja makan. Kak alvino yang baru masuk rumah pun berlari kearahku

"Dek,  kalo nggak bisa turun panggil bibi kek biar dibantuin, sok kuat deh" kata kak alvino sambil menuntunku dengan lembut

"Biarin deh kak, bibi palingan lagi repot lagian sambil ngelatih otot yang sakit ini" aku nyrngir sambil mencium pipi kakakku itu

"Lo selalu keras kepala, belum makan?" Dia tersenyum lembut sambil mencium puncak kepalaku

"Belum, suapin" kataku dengan manjanya dan memasang puppy eyes andalanku

"Lo tuh ya, yaudah sini .. gue suapi adek gue yang paling cantik ini" katanya sambil mengambil makanan untukku

"Kakak nggak kuliah? Kan ini masih pagi kak, masih jam 10 kok udah dirumah?" Heranku sambil melihat jam dinding di ruang tengah dan meneriman suapa pertama makananku

"Kakak udah nyelesain tugas trus langsung pulang tadi,  abisnya lagi males banget kuliah, pengen jagain kamu aja" katanya lembut nan perhatian

"Yeeee, adikmu ini udah gede kak. Kuliah mah jangan ditinggal tinggal gitu ah kak, aku kan masih ada bi nirah" heran dengan kakakku yang satu ini

"Dih, tadi aja turun tangga turun sendiri, kalo nggak ada gue turunnya bisa sejak kemudian trus lo diatas kelaperan lagi" kak alvino tersenyim jahil dan tetap menyuapiku dengan sabar

"Yadeh kak" kataku dengan pasrah

"Kak, kok tadi nggak dibangunin sih? Kangen nih sama mama papa,  dari tadi malem nggak ketemu tauk" kataku dengan manjanya, padahal baru beberapa jam saja tak bertemu mama sama papa

"Duh,  adek kakak satu ini kangenan banget ya? Nah kakak nggak dikangenin?" Katanya malah menggodaku

"Beneran nih kak gue" kataku sambil mengunyah suapan terakhir

"Beneran gue dek. Hehe. Tadi mama sama papa kerja pagi pagi banget, tadi malem setelah ditelfon kak alvaro juga langsung pulang,  lo aja kebo" kak alvian menaruh piring dan sendok tempatku tadi makan di meja makan

Bi nirah datang setelah bersih bersih dan langsung membereskan piring kotor di meja makan "aden sudah pulang? Tadi non nanyain terus" kata bi nirah jahil

"Apaan deh bi? Kan nanyain mama papa bukan bang vino" kataku cekikikan

"Biarin deh yang nggak ngaku" kak vino ikut tertawa
"Yok dek ke sana, liat tv drpd bosen atau nggak main game sama gue" kata kak alvino sambil menuntunku dan bi nirah ikut membantu

"Game aja yok kak? Bosen tauk liat tv" kataku sambil menyamankan posisi dudukku

"Yok, TOD aja gimana?" Bang alvino mulai deh idenya aneh aneh

"TOD mah bukan game kak" kataku cemberut takut terbongkar atau suruh ngelakuin yang aneh aneh

"Lo takut ya dek?" Kata alvini menggoda iman #eh :3

"Nggak. Yaudah,  ayok! Siapa takut" dengan gaya sok nantang

Bang alvino langsung ngambil pulpen yang agak gede terus muter pulpennya kayak gasing. Dan hap! Pulpennya nunjuk gue

"Yah, gue diboongin" kataku nersula

"Tanya sama pulpennya kenapa nunjuk lo dan lo pilih T atau D? Kata kak alvino penuh kemenangan

"T aja deh" kataku pasrah dan tersenyum terpaksa

"Oke. Pertanyaan pertama .. eh bentar, lo mau ditanya apa cerita sendiri?" Katanya memancing dan tersenyum jahil

"Cerita apaan deh bang, terakhir bukannya gue udah bilang gue masih susah move on sama nirvan ya bang" kataku nerocos. Nirvan - mantan dan first lovenya fira dulu

"Trus sekarang lo lagi sama siapa?" Matanya menatap mengintrogasi

"Bang, gue kan nggak pernah nyembunyiin apa apa dari lo, kenapa mesti pakek permainan gini kalo cuman mau nanya tentang gue" kataku penuh kemenangan

"Siapa tau lo nyembunyiin sesuatu, dan oh iya, siapa itu kelvin?" Dengan senyum misteriusnya,  dia bertanya seakan kelvin itu siapa siapa ku

"No. Dia temennya bang vian kan? Apaan dah sama kak kelvin?" Kataku biasa saja

"Yadeh yang nggak mau cerita sama abang sendiri" katanya sambil ngeloyor ke dapur

"Bang,  kemana? Tungguin adekmu yang sakit ini" kataku sok mendramatisir suasana

"Lebay lo, nih gua bawain coklat kesukaan lo" sambil meminum coklat miliknya, kak vino memberiku segelas juga

"Jadi, gue aja yang cerita? Lo bang?" Kataku mengintrogasi

"Gue kan jomblo del, cerita paan?" Katanya cuek

"Yadeh yang nggak bisa move on dari kak vera" kataku jahil. Vera - mantan terakhir kak vino

"Lu tuh ya" tangannya yang besar menjitak kepalaku tapi tidak sekeras jitakan kak alvian

"Argh kak, duh pusing nih" kataku sok manja

Kak alvino malah tertawa dan belum sempat melakukan pembalasan, suara kak alvian menggema diseluruh ruangan. Tumbenan kak alvian teriak teriak,  batin ku.
"Alvian ganteng pulanggg, any body home?" Teriaknya sok cakep dan sok inggris diikuti gelak tawa sesorang. Tunggu, tawa? Berarti kak alvian nggak sendiri dong? Jangan bilang ....

Because Of "Truth Or Dare "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang