01.komplotan
Shawn mendes -stitches
* *
Bunyi ringtone khas dari LINE yang berulang ulang kali berhasil membuat gadis ini bangun. Notif pesan di HPnya penuh dengan grup eskul hewir yang ada disekolahnya. ia lupa kalau hari ini hari kamis.
........................................................................
Ntan nurmalasari: Dimarana keneh woy? Geus siap?
Muh. Ismail : kela tungguan!
Riska alya : Aku otw, bentar lagi nyampe
Widi sinta : Bentar ih ayah akunya lama
Ido Marzuki : Mail dimana keneh?
Muh. Ismail : Do urang di hareupeun gang
Ntan nurmalasari : si Dandi meni lila ih!
Dandi fathurrahman : Sebentar atuh tayang, lagi manasin motor
Ntan nurmalasari : garila!
Dandi fathurrahman : yang penting ndi sayang ntan!
Muh. Ismail : tong bobogohan Heula eh, geus nyaho keur riweuh!
Heksa intan : Sebentar eh, dari tadi nge-LINEin Arin gadibales bales wae!
Ntan nurmalasari : SI ARIN KAMANA?!?
Dandi fathurrahman : molir keneh mereun
.............................................................
Jempol kanannya sibuk menggeser layarnya keatas dicampuri rasa gelisah menggelitiki perutnya. Lebih dari 45 pesan notifnya berasal dari grup geng komplotannya.
Dengan perasaan yang gakaruan matanya memutari dinding yang ada dikamarnya. Mencari dimana penunjuk waktu itu berada. Matanya melotot melihat jarum pendek keangka enam, dan jarum panjangnya ke angka dua belas. Ia sudah sangat telat.
"Mampus aing!" Ia langsung loncat dari kasurnya sambil melempar hpnya asal. Dengan cepat kilat ia mengambil handuk, masuk ke kamar mandi, gosok gigi dan mandi dalam waktu kurang lebih 20 detik.
Kali pertamanya gadis cantik yang bernama Larine verriel ini kesiangan pada hari-hari istimewanya. Hari apalagi kalau bukan hari kamis.
"Neng sarapannya sudah siap di meja makan loh dari tadi! Hari ini hari kamis kan non? Ntar kesiangan loh" teriak Bi Dena sambil mengetuk-ngetuk pintu kamarnya
Bi dena adalah pembantu kesayangannya
"iyaa bi bentarr"sambil menyisir rambutnya dengan jari tangannya ia mengambil spidol yang ada di meja belajarnya
"Udah 192 lagi, gakerasa." ucapnya sambil menaruh kembali spidolnya.Sudah menjadi kebiasaannya sebelum pergi sekolah ia menghitung hari dan ditulis di tembok meja belajarnya yang sengaja ditempel banyak post-it.
Hari-hari yang sangat Arin tunggu.
Arin berlari turun ke meja makannya. Niatnya sih tadi mau makan dulu, tapi
Called : Heksa intan
Tiba-tiba ada panggilan masuk dari Heksa. Ia mengurungkan niatnya untuk menyantap makanan paginya. Bukannya mengangkat teleponnya, dimasukkannya kembali smartphonenya kedalam saku seragamnya sambil berlari keluar rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
197 Days Out
Teen FictionMove on? Memang hal yang rumit. Kisah cinta monyet yang amat membekas membuatnya susah untuk memulai kisah percintaannya lagi. Namun takdir berkata lain. Hatinya mendarat jatuh pada pria itu. Pria yang tampak familiar, sosok yang sangat ia dambakkan...
