Satu

824 33 3
                                    

Hay, salam kenal ya! Ini adalah cerita pertama aku. Semoga kalian suka ya!

Selamat membaca guys!
.
.
.
.

Perkenalkan namaku Nadia Anathasya Dhirganara, nama kecilku Dea. Umur ku 20 tahun dan sekarang aku kuliah di London. Disini aku hanya tinggal bersama kakakku. Aku tinggal disini baru beberapa bulan (5 bulan) sedangkan kakakku sudah 2 tahun lamanya. Dan orang tuaku tinggal di Indonesia lebih jelasnya di Jakarta untuk mengurus perusahaan yang telah di kembangkan oleh kakekku sejak dulu.
~Nadia Anathasya Dhirganara~

Aku Narendra Pratama Dhirganara, kakak dari Dea. Selisih umur antara aku dan Dea hanya 2 tahun (berarti sekarang umurnya 22 tahun). Aku dan Dea tinggal di apartement milik keluarga besar. Sekarang aku masih kuliah juga di kampus yang sama dengan Dea, tapi aku sudah semester terakhir yang tinggal menunggu wisuda saja.
~Narendra Pratama Dhirganara~

Dea POV

Aku pergi dari satu toko ke toko yang lain diantar oleh kakakku untuk membeli perlengkapan yang sudah di perintahkan oleh ketua panitia. Barang-barang itu pun akhirnya lengkap juga.

Aku sangat ketakutan untuk besok. Kenapa? Karena besok di kampus ku ada kegiatan kemah. Kemah ini memang selalu diadakan 2 tahun sekali yang bertempat dikampus itu sendiri.

2 tahun yang lalu, kakakku sudah merasakan yang namanya kemah di kampus, tapi dia bilang berkemah di kampus itu tidak menyenangkan apalagi saat berlangsungnya kemah itu terjadi hal yang tidak mengenakan.

Ternyata kampus ini adalah kampus yang paling menyeramkan dibandingkan kampus yang lain yang berada di London, tapi kampus ini adalah kampus yang paling bagus dibandingkan kampus yang lainnya. Jadi aku bingung deh harus pilih kampus yang mana?

~

Author POV

Pukul 06.15 waktu setempat Dea sudah berada di kampus bersama Stevani, Audry, dan Gabriel. Mereka mengobrol dengan asyik membicarakan tentang barang-barang tambahan yang mereka bawa.

"Bagi mahasiswa dan mahasiswi di harapkan segera berkumpul di lapangan" ucap ketua panitia melalui speaker.

Dea, Stevani, Audry, dan Gabriel pun segera menuju ke lapangan. Sesampainya di sana, mereka berbaris sesuai jurusan. "Perkemahan bertempat di Bukit Indralaya (anggap saja begitu ya) dan keberangkatan kita ke sana 15 menit lagi" kata ketua panitia.

"Yeay, untung kemahnya di Bukit bukan di kampus" ucap Stevani sumringah.

"Lho, kata abang gue biasanya kemahnya di kampus. Ini kok malah di Bukit sih?" tanya Dea kepada teman-temannya.

"Untung dong kalau kemahnya di Bukit daripada di kampus, kan serem" jawab Gabriel.

"Sssstttt.. Diem kenapa sih, kalian ribut banget. Ketua panitia lagi ngumumin tentang bis nih. Biar kita nggak salah masuk bis!" bentak Audry.

"Iya iya deh" ucap Dea, Stevani, dan Gabriel bersamaan.

~

15 menit kemudian, semua mahasiswa dan mahasiswi sudah masuk ke bis masing-masing yang sudah ditentukan.

Di perjalanan menuju bukit, Dea hanya diam memandangi pemandangan di sekitar sambil mendengarkan lagu melalui earphone. Sedangkan teman-temannya asyik berselfie ria.

Tiba-tiba bis berhenti. Stevani pun bertanya kepada pak sopir bis "Kenapa berhenti pak?"

"Gini mbak, kayanya ban bisnya pecah deh. Sebentar ya coba saya lihat dulu" pak sopir langsung keluar untuk mengecek bisnya.

My Boyfriend Is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang