Chanyeol terpilih menjadi trainee di SM Entertainment. Haha, gila kan? Aku saja sempat tidak percaya -_- tapi Chanyeol menunjukkan surat resmi dari SM Entertainment. Ya mau tidak mau aku percaya.
GIRL’S GENERATION, SUPER JUNIOR, TVXQ, SHINEE! Aku tidak percaya chanyeol bisa lolos dari audisi salah satu agensi terbesar di Korea.
Ini berita bagus sih, tapi berita buruknya sangat parah: aku akan jadi forever alone lagi -_-
_____________________________________________________________________________________
“Mari~” panggil Eomma. Aku berhenti menulis. “ya?”
Eomma yang sedang berdiri di balik pintu masuk ke kemarku.
“Mwo?” aku bertanya malas.
“Mari, Eomma dengar Chanyeol menjadi trainee SM Entertainment? Apa itu benar?” Eomma langsung duduk di atas kasurku tanpa kusuruh (?) lalu mentapku penasaran.
aku menatap kosong. Oh tidak -_- beritanya sudah menyebar.
“Mari, jawab eomma~” Eomma mendorong pundakku (?)
“Apa sih? yayaya dia menjadi trainee! Bisa tidak kita tidak usah membicarakannya?”
Eomma menatapku aneh, “kenapa? Kau tidak senang sahabatmu menjadi trainee?”
“AAHH! Sudah jangan bicarakan hal itu. Aku mau tidur. Eomma di luar saja” aku mendorong Eomma keluar kamar.
Aku mengunci pintu. Pfft, ini kan cuma training. kenapa semuanya heboh?
Seseorang menggedor-gedor pintu kamarku.
“Siapa sih?” Aku membuka kunci dan seseorang dari luar langsung masuk ke kamarku.
“HAH, MARI EONNI DIMANA?!” teriak Yuri, adikku.
“apa sih? aku disini!” jawabku. Aku segera berdiri, dorongan pintu tadi membuatku jatuh.
“Katakan padaku! apakah berita itu benar? CHANYEOL OPPA MENJADI TRAINEE SM ENTERTAINMENT?!” Yuri heboh sendiri. Dia menarik-narik tanganku. “Jawab!”
“oke, begini, aku menarik tangan Yuri dan menyuruhnya duduk di kasurku. “begini, Yuri, berita itu benar tapi–” “TERNYATA SUNGGUHAN YA?! WAH DIA BENAR-BENAR DITERIMA?! HEBAT!” Yuri berkacak pinggang. “berarti dia akan satu managemen dengan Super Junior? Kyuhyun juga? ahh~ ><” lanjutnya, ia menutupi wajahnya yang memerah. “berarti ada kemungkinan aku akan dikenalkan dengan Kyuhyun oppa?”
“Yuri, Yuri! dengar dulu, Chanyeol belum benar-benar menjadi trainee. Dia baru akan resmi menjadi trainee besok. Jadi jangan terlalu heboh membicarakan hal itu”
Yuri merenung. “aku masih tidak mengerti, jadi di mana letak permasalahannya?”
“ya.. ya kan bisa saja dia batal jadi trainee. Kalau kau terlalu heboh membicarakan itu padahal dia dibatalkan sebagai trainee, pasti dia sangat malu. Kau tidak kasihan?”
Yuri berpikir lagi. “kasihan sih, tapi rasanya tidak mungkin juga tiba-tiba dibatalkan. Eonni kenapa sih? Chanyeol Oppa kan sahabatmu. Sepertinya kau tidak senang dia menjadi idol” Yuri menatapku dari atas ke bawah. entah apa yang salah -_-
“Justru karena di sahabatku -_- pabo” aku menjitak kepalanya.
“Aneh -_- ah sudahlah, aku ingin menelpon Chanyeol Oppa saja” Yuri keluar dari kamarku dan menuju meja telepon. Aku mendesah. Akhirnya anak itu keluar juga.
“EH? PINDAH SEKOLAH?” Suara Yuri terdengar sampai ke kamarku. Anak itu memang benar-benar tidak bisa mengontrol suaranya -_-
“oh~ Jadi itu alasan Eonni murung seharian? ckck”
YURIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!
aku segera berlari menuju meja telepon.
“Paboya! kenapa bilang begitu? lagipula kapan aku terlihat murung?!” omelku pada Yuri.
“apa-apaan? Eonni terlihat sedih sekali hari ini. Kerjanya hanya mengurung diri di kamar sambil menulis buku harian. Ck, memangnya kau pikir aku tidak tahu?” Katanya santai. Aku merebut gagang telepon dari Yuri. ”Jangan dengarkan anak ini” kataku buru-buru.
“eh? Mari? eh, annyeong–”
suara Chanyeol. Nah, tiba-tiba aku bingung, apa yang harus kukatakan?
“Mari? itu kau kan?”
“iya ini aku. Wae?”
“Mari, aku–”
“wae? ah, sudah ya kututup, dah!” aku memutuskan percakapan. Aku benar-benar bingung harus mengatakan apa -_-
“ey~ kenapa jadi canggung begitu? Pasti sedih sekali ya?” komentar Yuri.
“Apa sih -_- pergi sana!”
“iya iya, dasar sensitif” Yuri pergi ke kamarnya. Syukurlah.