Berapa lama lagi aku harus bertahan dengan rasa sakit ini?
•CHAPTER SEVEN•
Gadis pucat itu melangkah perlahan, mengendap-endap saat memasuki rumahnya. Ia selalu pulang terlambat, dan tak pernah ada yang menanti kedatangannya. Setiap malam, kesunyian yang menyambutnya, seakan menegaskan keberadaan yang terlupakan.
"Nona Park!"
Jihae terlonjak kaget mendengar suara yang familiar itu. Di sudut ruangan, seorang wanita paruh baya berdiri dengan pandangan khawatir.
"Anda baru pulang jam segini?" tanya wanita itu lembut, namun nadanya menyiratkan kekhawatiran yang tak bisa disembunyikan.
Jihae tersenyum kecil. "Ah, Ahjumma... Kau mengagetkanku."
"Ini sudah larut malam, Nona. Bagaimana jika penyakit Anda kambuh?" Suara wanita itu mulai menggetar, cemas.
Jihae menepuk pelan tangannya. "Aku baik-baik saja. Eh, tapi kenapa Anda belum pulang?"
Wanita itu tersenyum pahit dan mengelus lembut rambut Jihae. "Bagaimana mungkin saya meninggalkan Nona sendiri? Apalagi dengan kondisi seperti ini."
Senyum Jihae melebar, dan tanpa berpikir panjang, ia memeluk wanita tua itu erat-erat. "Terima kasih. Anda sudah seperti ibu bagiku."
Air mata mengalir perlahan di wajah keriputnya. Perasaannya terenyuh, membayangkan masa depan gadis ini yang begitu rapuh dan tak terduga.
"Baiklah, Nona. Sekarang tidurlah. Sudah larut," bisiknya, suaranya lembut namun penuh perintah. Jihae hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.
.
.
.Di tempat lain, langkah kaki tegas bergema di koridor sekolah. Jungkook, dengan wajah tanpa ekspresi, melangkah tanpa memperhatikan sekitarnya. Pikirannya tersesat pada satu pertanyaan yang tak kunjung hilang dari benaknya. 'Apakah gadis itu akan datang hari ini?'
Tiba-tiba, "Akhh..." Sebuah suara lirih terdengar, dan seorang gadis yang sengaja menabrak Jungkook jatuh terpuruk di lantai. Jungkook berhenti sejenak, memandang gadis itu tanpa emosi. 'Kenapa dia terjatuh hanya karena tabrakan sekecil itu?' pikirnya sinis.
"Ah, kakiku... rasanya ingin patah," rintih gadis itu lemah, sambil menatap Jungkook dengan mata memelas.
Jungkook mendengus dalam hati. 'Akting yang buruk,' pikirnya, jelas-jelas ini hanya trik untuk menarik perhatiannya. Tanpa berkata apa-apa, Jungkook berbalik dan melanjutkan langkahnya.
"Bukannya membantuku kau malah pergi begitu saja!!" teriak gadis itu kesal.
Jungkook menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan menatap gadis yang kini sudah berdiri. "Kakimu patah, tapi kau bisa berdiri. Kurasa kau baik-baik saja," katanya dengan nada dingin, lalu melanjutkan jalannya tanpa melihat ke belakang lagi.
-
Sesampainya di kelas, Jungkook langsung menemukan gadis yang mengisi pikirannya tadi—Jihae. Dia sedang duduk di dekat jendela, matanya mengantuk sambil menopang dagu, mencoba membaca buku di depannya. Jungkook mendekatinya perlahan.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanyanya, suaranya datar.
Jihae mengangkat kepala, tersenyum kecil. "Oh, Jungkook. Aku sedang mencoba menghafal bagian ini, tapi... kenapa otakku susah sekali menangkapnya?"
Jungkook tersenyum tipis. "Bagian ini? Begini caranya..." Ia mulai menjelaskan dengan sabar, sementara Jihae memperhatikannya dengan serius. Tatapan fokus gadis itu membuat Jungkook merasa nyaman, sesuatu yang jarang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae(미안해)✓
FanfictionMIANHAE SERIES I [END] Happy Reading!!! Biarkan aku menyerah... Biarkan aku pergi tanpa beban... Setiap kali aku menatap ruangan putih kosong ini, rasa hampa yang menyiksa terus menghujam hati... Apakah aku boleh berhenti mencoba? Apakah aku bisa be...