13

1.5K 213 64
                                    

Angin berhembus pelan menghempaskan coat warna merah jambu milik Aubree, udara masih saja terasa dingin meskipun gadis itu sudah memakai sweatshirt di dalam coat. Sejurus dengan itu, ia segera merapatkan penghangat tubuhnya sembari menengok ke kanan lalu ke kiri. Cewek itu mendecih saat melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 4 sore. Itu artinya tepat 30 menit sudah ia menunggu Luke yang tak kunjung datang menjemputnya.

Sesungguhnya Aubree sudah menelpon Luke berkali-kali, tapi hasilnya nihil. Pasti lagi nge-game sama Calum, pikir Aubree sesaat setelah memasukkan handphone-nya kembali ke dalam saku. "Dasar pikun. Nyebelin." Dumal Aubree merutuki waktunya yang terbuang sia-sia.

"Yaudah sih, itu cocor bebek gak usah ditunjukin juga." Sela seseorang kemudian tertawa geli. Sontak membuat Aubree menengok ke arah datangnya suara.

"Niall? Ngapain lo disini?"

Cowo itu mengedikkan bahunya, "Nyamperin arab. Tapi dia lagi ada acara kampus."

Bibir Aubree membulat, serta kepalanya diangguk-anggukkan.

"Lo sendiri? Ngapain berdiri pinggir jalan? Di godain mas-mas jalanan ntar baru tau rasa."

"Yeee sialan hahaha, gue tadinya nungguin Luke. Tapi si kutu kupret yang satu itu gak dateng-dateng." Jelas Aubree dengan bersungut-sungut, yang membuat Niall harus menggigit pipi bagian dalamnya agar tidak tersenyum lebar.

"Yaudah, mau nebeng ga?" Tawar Niall dengan alis naik turun dan senyum tipis di bibirnya.

"Lo gak bakal ngapa-ngapain gue kan? Gak bakal culik gue kan?" Tanya Aubree berlebihan, entah kenapa ia selalu bersikap waspada pada setiap orang yang baru dikenalnya.

Oh seandainya kau tahu Aubree, Niall bukan orang asing yang baru saja kau kenal.

"Anjir, siapa juga yang mau nyulik cewek gendut banyak makan kaya lo ini? Bisa bangkrut penculiknya." Pipi Niall menngelembung berwarna kemerahan menahan tawa.

"Kampret. Udah ah yuk anterin gue kalo gitu." Tak mau ambil pusing, Aubree lantas menggapai lengan Niall dan menarik cowok itu kearah parkiran.

"Tau rumah Luke kan? Anterin gue kesana yah." Aubree mengerjapkan matanya merajuk pada Niall.

Sedang cowok itu hanya menahan geramannya di dalam hati, sambil tersenyum miris. "Tau kok. Jangan lupa pakai seatbelt tuan putri, kita akan segera meluncur."

Aubree tertawa renyah mendengar dirinya dipanggil tuan putri. Sebagian dari dirinya menyukai panggilan itu. Tapi, entahlah.

--Rewind--

"BANGKE LO LUM! Gue jadi kelupaan jemput Aubree kan, ah bangsat!" Luke mengacak-acak rambutnya lalu berlari ke dalam kamarnya. Sedangkan Calum hanya menatap Luke menghilang dibalik pintu kamar, kemudian menampakkan cengiran kudanya pada Michael.

"Bodo amat, pacar-pacar siapa. Ye gak?" Celetuk Calum yang disambut cekikikan geli yang lolos dari bibir Michael.

"Temen macem apa si lo? Kok kek anjing hahaha," Tawa Michael pun akhirnya pecah, menggema di penjuru ruangan.

"PIRANG PIKUUUUN!!! KEMANA DIA?!" Teriak Aubree tepat setelah ia menghempaskan tubuhnya keatas sofa.

"Jir, dateng tiba-tiba." Sergah Michael mengusap-usap dadanya berlebihan.

"Dah gitu bikin nyaman, eh ntar tiba-tiba ngilang." Celetuk Calum tanpa ekspresi.

Michael dan Aubree pun saling pandang, hingga keduanya sama-sama tertawa keras. Calum memang suka bicara gak jelas, kadang ia sendiripun gak sadar apa yang barusan ia katakan.

"Jangan curhat lu ler," Michael melempar bantal tepat mengenai muka Calum.

"Bree?" Luke yang sudah berpakaian rapi pun berjalan menghampiri Aubree.

"Oi sob, lupa lagi ye jemput gue?" Sapa Aubree dengan cengiran khasnya. Ia mengulurkan tangannya mengacak-acak rambut Luke yang awalnya tertutup beanie.

"Maaf ya," Ujar Luke dengan senyum menyesal.

"Jan mau, Bree. Minta traktir pizza dulu 10 box." Sela Calum yang matanya sedang terfokus pada layar di depannya, dengan berlebihan stik PS-nya ia gerak-gerakkan ke kanar dan ke kiri.

"Kompor lu, sat. Udah ah, maafin gue ya Bree. Janji ga bakal lupa lagi."

Aubree tertawa geli, ia sudah mendengar janji itu berkali-kali. Tapi memang Luke saja yang pelupa. Ia tak pernah ingat jadwal kuliah Aubree. "Iye gue maafin, tapi bikinin gue makan yah. Laper banget, Luke." Aubree meletakkan kepalanya di bahu Luke. Membuat cowok itu tersenyum lembut lantas meraih telapak tangan Aubree.

"Hmm, laper ya? Mau makan apa, nyet?" Tanya Luke lembut, namun tetap memanggil Aubree dengan panggilan menyebalkan.

"I wanna eat you," Bisik Aubree lirih di telinga Luke, ia tahu benar cowok itu benci sekali di goda seperti ini. Dan sekujur tubuh Luke kini merinding.

"Shut up. Jangan bercanda, mau makan apa?" Ujar Luke menepuk-nepuk pipi Aubree dengan sebelah tangannya.

Aubree mengaitkan kedua tangannya di pinggang Luke sekarang dan membenamkan wajahnya di dada cowok itu. Luke menyisir rambut Aubree dengan jarinya. "Manja." Goda Luke melihat sikap Aubree seperti sekarang ini.

"Bodo. Pacar sendiri ini." Jawab Aubree masih enggan mengangkat wajahnya dari dada Luke.

"Oh ya tadi pulang sama siapa? Naik taksi?" Tanya Luke tiba-tiba.

"Sama Niall. Kebetulan banget ketemu dia."

Serempak empat dari ketiga orang di ruangan tersebut saling pandang. Dan diam-diam Luke mengepalkan kedua tangannya.

+++

Mayan lah ya sehari bisa langsung update wkwkw, maap kalo banyak typo soalnya males edit waks

Comments rame gue bakal fast update lagi :")

Who's naubree shipper?

I'm a laubree tbh wqwq



Rewind - Niall H.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang