"Pokoknya gue gamau tau!" bentak Luke sebelum Aubree sempat mengatakan apapun. Cowok itu mengusap tengkuknya kasar, lalu berbalik menatap keluar jendela. Tipikal Luke jika sedang marah.
Sejujurnya Luke bukan tipe cowok yang pemarah atau over-protective, tidak sama sekali. Cowok bertubuh jangkung itu justru terkesan dingin, ia tak pernah melarang Aubree berteman dengan siapa saja. Namun kenapa sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat?
Aubree menggelengkan kepalanya bingung. Ia bahkan belum sempat mencerna apa yang baru saja terjadi. Coba kita putar kembali kejadian tiga puluh menit yang lalu.
Aubree mengaitkan kedua tangannya di pinggang Luke sekarang dan membenamkan wajahnya di dada cowok itu. Luke menyisir rambut Aubree dengan jarinya. "Manja." Goda Luke melihat sikap Aubree seperti sekarang ini.
"Bodo. Pacar sendiri ini." Jawab Aubree masih enggan mengangkat wajahnya dari dada Luke.
"Oh ya tadi pulang sama siapa? Naik taksi?" Tanya Luke tiba-tiba.
"Sama Niall. Kebetulan banget ketemu dia."
Serempak ketiga dari keempat orang di ruangan tersebut saling pandang. Dan diam-diam Luke mengepalkan kedua tangannya. "Ngapain dia ke kampus lo?"
Aubree mengerjapkan matanya, "Hmm jodoh kali. Hahaha,"
Luke hampir saja tersedak ludahnya sendiri jika ia tidak cepat-cepat menenangkan dirinya, tapi apa boleh buat..cowok itu sudah naik darah. Kedua tangannya kini terkepal erat dengan tubuhnya yg menegang.
"Luke? Kok badannya kaku sih?" Aubree mengangkat kepalanya dari dada Luke, dan merenggangkan dekapannya.
"Ikut gue."
Dan dengan itu tangan Luke menggenggam tangan Aubree dan menuntunnya menuju kamar dengan daun pintu berwarna putih tulang.Calum dan Michael hanya bisa melirik mereka melalu ekor mata tanpa berani bergerak sedikitpun. Mereka tahu benar, apa yang akan Luke lakukan jika miliknya sudah diusik.
"Jangan temuin Niall lagi." Ucap Luke setelah dirinya memerintah pacarnya untuk duduk diatas kasur.
"Kenapa? Niall baik kok, buktinya-"
"Shhhh," Luke meletakkan telunjuknya tepat di depan bibir mungil Aubree. "Dengerin gue sekali ini aja. Jangan temuin dia lagi." Ucap Luke seraya menatap manik mata Aubree.
"Tapi kenapa ga boleh Luke? Dia cowok baik-baik kok, lagian dia bilang dia temen lama gue. Apa salahnya gue bertemen lagi sama dia?"
Lo sama gue juga berawal dari temen! Teriak Luke dalam hati.
Dan itulah yang membuat Aubree sekarang bingung setengah mati. Cewek itu hanya bisa menatap punggung cowoknya. Ia takut untuk menanyakan alasan cowok itu melarangnya untuk menemui Niall.
"Janji sama gue, lo gak bakal ketemu sama dia lagi. Janji sama gue," Cowok itu perlu mendengar janji itu dari Aubree sendiri.
Aubree hanya termenung mendengar nada memohon yang tersirat dari ucapan Luke barusan, tak lama ia merasakan kedua tangannya dibungkus oleh telapak tangan orang lain. Gadis itu menemui tangan besar milik Luke, ia menatap sepasang mata redup milik cowoknya.
"Iya, gue janji." Aubree tersenyum, ia mencubit kedua pipi Luke dengan gemas.
"Sakit, setan!"
"Bodo, genderuwo!"
Luke terkekeh geli, lalu menarik Aubree kedalam pelukannya.
--Rewind--
Jajaran novel-novel fiksi dengan penulis ternama tersusun dengan rapi sesuai dengan rating penjualannya di toko ini. Clarissa mengikat rambutnya asal-asalan sebelum ia memilih novel mana yang ingin ia beli. Ia tersenyum lebar ketika matanya menangkap satu novel karangan penulis favoritnya, lantas ia mengambil dan membaca sinopsis singkat yang tertera di bagian belakang novel.
"Masi lama oi?" Tegur seorang cowok yang dari balik rak novel.
"Shhh, kak Niall jangan kenceng-kenceng ngomongnya."
"Ck, bosen gue. Buruan beli gih, gausah dibaca satu-satu."
"Ih enak aja, mau beli ya dibaca dulu dong sinopsisnya."
"Yaelah repot, bocah. Suka tinggal beli, yuk ah gece." Niall menghampiri Clarissa dengan wajah ditekuku bosan.
"Emang kak Niall mau bayarin? Uang Ica cuma cukup buat beli satu novel nih hehe,"
"Kalo minta beliin tuh bilang, hahaha iya ntar gue bayarin. Satu menit kelar ya, kalo ga gue tinggal, bodo." Ujar Niall sembari berjalan menuju tempat kasir.
"Eettt tungguin om, ini Ica masih bingung."
*
Ica mengetuk-ngetuk jarinya pada meja makan restoran sembari menyanyikan lagu favoritnya. Sepulang dari toko buku, Niall mengajaknya untuk mampir makan siang ke restoran langgananya. Tentu saja dengan senang hati Ica tidak akan menolaknya. Bahkan Niall sendiri yang memesankan makanan untuk mereka berdua.
Tak lama cowok itupun kembali dengan nampan berisi makanan dan minuman.
"Makanan datang yeay!" Seru Ica dengan bersemangat layaknya bocah berumur lima tahun."Fish and chips for lunch." Ucap Niall dengan tersenyum lebar.
"Favorit Ica!"
"Lo mah apa aja favorit, yeu." Niall terkekeh lalu melempar sepotong kentang goreng ke arah cewek di hadapannya.
"Bodo amat orang laper sih apa aja enak." Jawab Ica cuek lalu mulai menyantap makan siangnya. Niall pun menyantap makan siangnya tak kalah lahap.
"Oya kak, kemarin Ica ketemu sama cowonya kak Aubree. Siapa namanya? Luwek?"
"Luwak iya luwak white kopi." Niall terkekeh geli.
"Yeu beneran kak, siapa namanya? Luke? Oiya Luke!"
"Ya terus? Lo udah minta tanda tangan?" Tanya Niall yang terlihat malas menanggapi. Ia mencomot sepotong kentang goreng lalu memasukkan kedalam mulutnya.
"Om lucu ya HAHAHA. Serius nih, Ica liat Luke lagi jalan sama cewe masa."
"Terus?"
"Terus terus aja daritadi. Tau ah, mending Ica langsung beritau ke kak Aubree." Dengus Ica lalu meneguk minumannya.
"Jangan. Udah gak perlu ikut campur urusan mereka lu bocah."
"Urusin aja masa depan kita." Imbuh Niall dengan sebelah mata ia kedipkan genit.
+++
Zooooo zooorrrryyyy lama update wgwg.
Pls, readers gue yg kelewat pinter kalo gue blg komen rame itu bukan maksudnya lo ketik "rame" :")
Au ah pinter kebangetan nih sygkuAda byk iklan yg mau lewat, baca sampe abis!
Kalo mau update cepet baca ya wqwq1. Can you guys click the link below, and read some posts on it? Ga sampe 5 menit kok, tolong ya :)
http://dailymadnesslifestyle.blogspot.com/2016/03/djule-kofie.html
2. New 5sos ss series!
Its mikey's short story anyway hehehehe check out yea udah gue post3. What do you want for rewind's next chapter?
Karena jujur gue buntu wkwkwk4. Last but not least, sebulan yg lalu gue nemuin ada ss yg judulnya sama dg ss punya gue. "READ"
Alur ceritanya nyaris sama, tp castnya beda. I was like wow! Please respect yaa gue bikin cerita juga kaga segampang nyolek nutella trs jilatin. Apasi apasiYaudah sekian kultum dari w
Komen y komen jan kaga =)))))P.s this chapter has alot of typo's just drop it :p
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewind - Niall H.
Fanfiction[Book 2 of Read]: Tentang Niall yang berusaha mendapatkan kembali hati Aubree. Bagaimanapun caranya. Copyright © by mycaptainpotato