Part V

6.4K 338 2
                                    

  Ku angkat, "hei! Cepat datang ke Rumah Sakit XXX di ruangan 312! Kakak mu kecelakaan!!" suara perempuan entah siapa di telepon. "OKE!" Panik sekali aku saat mendengar hal itu. Aku tak bertanyatanya lagi siapa perempuan itu, aku langsung bergegas ke rumah sakit, sebelumnya aku meminta sekretarisku untuk membatalkan jadwalku pada hari ini dengan alasannya. Sesampainya di rumah sakit aku langsung menuju ke kamar dimana kakakku di rawat. Ada mama disitu, tak ada papa, mungkin masih di kantor. Satu kata yang terlintas di kepalaku saat melihat kakakku terbaring tak berdaya di ranjang. Parah. Di perban di bagian mata, dan di perban di tangan. Kaki disangga, kanan dan kiri. Tiba-tiba tulang-tulangku sangat sakit. Sakit sekali. Hingga aku meringkuk di lantai. Mama terlihat kaget, tetapi ia tak bergeming, hanya menatapku. Tulangku seperti remuk menjadi kepingan! Sakit bukan main! Aku hendak keluar kamar. "mau kemana kamu! Kakakmu sedang sakit begini, kamu bukannya menyapa, malah main datang dan pergi begitu saja" Aku menahan rasa sakitku, dan duduk di bangku dekat kasur. Aku tetap meringis kesakitan. Mama memandangku aneh. "apakabar kak?" "bodoh! Sudah jelas ia sedang sakit!" Aku hanya tersenyum kecut sambil menahan sakit. - 4 bulan kemudian – Semenjak hari itu, tulangku sering terasa sakit yang amat sangat. Oh ya, kakakku sudah mendingan tetapi dokter mengatakan bahwa kinerja matanya hanya 7%. Kakakku di vonis buta. Akibat kecelakaan itu Aku memutuskan untuk periksa ke rumah sakit. Terdengar aneh bukan? Seorang calon dokter spesialis tulang malah bertandang ke rumah sakit spesialis tulang. Tapi mau di kata apa lagi aku ga bisa periksa tubuhku sendiri, itulah sebabnya manusia tidak bisa tinggal dan hidup sendiri. Manusia tetap membutuhkan orang lain untuk menjalani hidupnya. Dan betapa kagetnya aku setelah mendapatkan hasil tesku. Sungguh, lemas aku di buatnya. Ya Tuhan, apalagi yang mau kau beri kepadaku? Cobaan apa lagi? Semenjak itu aku seperti tak selera hidup. Kerjaku di rumah sakit juga sedikit terbengkalai karena aku lebih suka melamun sampai aku hampir kena pecat karena kerja ku yang kurang baik pada pasien. Tapi aku akan mencoba untuk tetap konsisten.   

"APA KAMU GAY!? JAWAB!!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang