---"---
Setelah kejadian tadi bel istirahat pun sudah berbunyi membuat ku segera mencari letak kantin karena dari pagi aku tidak sarapan dan perutku sudah mulai meraung-raung minta di isi.
"Hey kamu Elisa kan? " tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada disamping ku entah sejak kapan
"Ehh.. ngagetin aja, iya bener ada apa ya?" Tanyaku bingung
"Aku Laura, kita temen sekelas loh aku duduk paling depan "
"Benarkah? Tapi kok aku ga liat kamu tadi"jawab ku bingung
"Kamu kan jalannya nunduk tadi jelas ga liat aku. Oh ya mau ke kantin bareng ?" Ajak nya
"Boleh" kami berjalan berdua menuju kantin
Wahhh kantin disini luas sekali seperti restaurant. Kami mulai mengantri untuk mengambil makan siang kami.
"Lissaaa!!" Panggil seseorang dari kejauhan
Aku hanya bisa memicingkan mataku mencari sumber suara tadi
"Oyy Lis, gimana lu udah dapet temen belum?" Tanya Lios cowo yang mengantar ku ke kelas tadi
"Hahaha udah kok, ini kenalin Laura"
"Gua udah kenal kali hahaha dia pengurus OSIS juga" tawa lios. Wajah ku mulai merona malu karena perkataan ku tadi
" hahaha kamu lucu lis" tawa Laura pun pecah dan membuatku semakin malu
" Udah ahh lagian aku kan ga tau kalau kalian udah saling kenal" aku segera mengacuhkan mereka
"yayaya sorry abis lu ga nanya sih Lis" jawab Lios
"yaudah gua duluan ya, udah ditunggu temen. Ra lu jangan lupa pulang sekolah nanti kumpul di ruang serba guna ye. Bye gua pergi" lanjut Lios
"iya udah sana ganggu aja" usir Laura
"iya bye" aku dan laura mendapat giliran untuk mengambil makanan
Setelah bel istirahat berbunyi untuk kedua kalinya tanda istirahat sudah berakhir aku dan laura memutuskan untuk menuju kelas.
Ya aku ditinggal Laura katanya dia mau ketemu Lios dan teman OSIS lainnya.
Aku memasuki kelas, pandangan ku menuju seseorang yang aku tau dia adalah Evan cowo kasar dan angkuh itu. Kulangkah kan kaki ku menuju bangku ku dan tidak menghiraukan cowo disamping ku.
"Dasar cowo aneh bisa-bisanya bersikap kasar sama perempuan" guman ku dalam hati
"udah puas ngeliatnya??"
Deg
"Apaan sih" jawab ku cuek
" dasar cewe semuanya sama, lu liat muka gua sampe segitunya cihh"
"eng...ngga siapa yang ngeliatin. Geer banget sih" bohong ku
"gua mau tidur jangan ganggu gua. Satu lagi jangan liatin gua. Gua risih kalo diliatin"
"ck.. tidur ya tidur aja. kalau menurut lu gue ganggu tidur lu, sana tidur dirumah" decak ku
"cihh.." desisnya pelan
Hari ini sangat membosankan karena guru semuanya rapat, sampai bel pulang pun dibunyikan.
Kurapihkan buku ku kedalam tas sesekali melirik orang yang sedang tertidur pulas disamping tempat duduk ku.
Dia masih saja tidur ingin aku bangunkan tapi aku takut dia mengomel seperti tadi, tapi di kelas ini sudah sepi hanya tinggal aku dan cowo kasar itu, masa bodolah.
Akhirnya dengan keberanian penuh aku mulai membangun kan nya.
"Heyy bangun, lu ga pulang? udah bel pulang nihh" ku guncang-guncang kan tubuhnya
"......."
"Heyy bang-"
Tiba-tiba saja dia menarik lengan ku dan mencengkram nya
"akhh sakit bodoh" rontaku
"Udah gua bilang jangan ganggu gua dan jangan sentuh gua!! atau hidup lu ga akan tenang!!" omelnya sambil memberikan tatapan tajam yang sarat akan kebencian
" ck masih untung gue ingetin lu kalo ga lu bakal ke kunci di kelas ini" aku balik menatap nya tak kalah tajam
"Peduli apa lu sama gua hahh? lu cuma anak baru disini dan gua ga mau sedikitpun berhubungan sama lu walaupun cuma teman sebangku. Lu nyadar lu ga pantes duduk disamping gua! Bitch"
Aku sudah tidak tahan untuk menahan air mata ini, pertama kali ada seorang cowo memarahiku , apa salah aku sampai dia sebegitu marah nya? kutahan butiran air yang ingin menyeruak keluar dari pelupuk mataku.
"gue salah apa sama lu? sampai lu semarah ini sama gue? kalu cuma karena gue duduk disamping lu oke gue pindah tempat duduk" tangis ku yang sudah tidak dapat di bendung
"Fucking Bitch"
Dia melepaskan tangan ku kasar dan berlalu pergi meninggalkan ku. Aku hanya bisa menangis terisak dan segera keluar kelas.
--------"---------
Suasana di koridor sangatlah sepi mengingat seluruh murid sudah keluar 30 menit yang lalu.
"Dasar cowo gila bodoh nyebelin, seenaknya dia ngebentak aku dan tanpa ada satu kata ucapan maaf yang keluar dari mulutnya" umpat ku tidak jelas
Lama aku berjalan melewati koridor sekolah, tiba-tiba seperti ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang tapi ketika ku tengok tidak ada tanda-tanda kehidupan, membuat ku brigidik seram.
"Elisaaa!!" panggil seseorang
Aku hanya bisa mengernyit mendengar seseorang memanggil
"Laura??"
"iya, kok belum pulang?" tanya laura
"ini mau pulang, tunggu jemputan"
"ohh oke deh, tapi tunggu kenapa mata kamu sembab gitu lis kaya abis nangis?" tanya laura menyelidik
"siapa yang nangis, tadi aku ketiduran dikelas terus bangun-bangun mata ku udah kaya gini" bohong ku
"kirain kamu nangis karena di apa- apain cowo itu lagi"
"engga kok tenang aja"
"Yaudah kalau ada apa-apa jangan sungkan buat bilang sama aku ya Lis, selama aku bisa bantu pasti aku bantu"
"Iya Ra makasih ya" aku segera memeluknya
--Tbc--
Wah maaf yah baru bisa publish lagi abis banyak tugas sekolah sih 😂😂 maaf juga klo masih kurang Bagus ceritanya , tapi tetap akan saya usahakan agar lebih menarik lagi ceritanya... 😊 makasih untuk yg udah baca dan vote jangan lupa tinggalin jejak yahh riders 🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song (Evan & Elisa)
Teen FictionMembenci mu bukanlah keinginan ku, mencintai mu adalah kesalahan besar untuk ku... "Evan Alexander" Musik merubah semuanya, hidup ku, diri ku, dan cintaku. Tapi dia yang merubah takdir ku... "Elisa Cambert" Evan Alexander cowo dingin dan angkuh, ber...