Prolog : The Other Xue Jian

368 33 4
                                    

Chuan Chen Xiang sedang duduk dalam mobilnya seraya memikirkan cara menemukan "kembaran" Xue Jian saat tiba-tiba sopirnya berkata, "Tuan Muda, bukankah itu Nona Yang?" ujar si sopir seraya menunjuk pada seorang gadis muda yang duduk di pinggir jalan dan menjual lukisan.

Spontan mata Chen Xiang melihat ke arah yang ditunjuk oleh si sopir dan benar saja, dia melihat Xue Jian mengenakan celana jeans berwarna biru yang robek di bagian lututnya dan kaos berwarna kuning cerah dengan rambut diekor kuda sedang duduk di pinggir jalan Nanjing Road seraya memangku sebuah buku dan asyik menulis sesuatu di sana.

"Yang Xue Jian. Apa yang dilakukannya di pinggir jalan seperti ini?" gumam Chen Xiang kesal saat melihat gadis yang pernah dicintainya duduk di pinggir jalan dan berjualan lukisan. Chen Xiang merasakan kekesalan di dadanya.

"Tuan Muda, lebih baik Tuan Muda turun dan membawanya pulang," usul si sopir. Chen Xiang mengangguk dan menyuruhnya untuk menghentikan mobil itu agar dia bisa turun menghampirinya.

Dengan cepat Chen Xiang menghampiri Xue Jian dan menarik tangannya, "Apa yang kau lakukan di sini, Xue Jian? Kenapa kau harus berjualan lukisan di pinggir jalan seperti ini?" ujar Chen Xiang marah.

"Hei, kau ini siapa? Aku tidak mengenalmu, Tuan. Lepaskan aku!" ujar si gadis marah seraya menyentakkan genggaman tangan Chen Xiang.

"Yang Xue Jian, apa kau sudah gila? Apa Jing Tian tahu apa yang kau lakukan? Ikut aku sekarang! Jing Tian harus menjelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya. Demi dia, aku rela mengalah. Tapi jika dia tak bisa menjagamu, lebih baik dia melepaskanmu dan biarkan aku menjagamu," ujar Chen Xiang kesal. Dalam hatinya dia masih tidak rela melepaskan Xue Jian, itu sebabnya dia bertekad mencari dan menemukan "kembaran" Xue Jian, Chen Xiang berharap gadis itu bisa menjadi pengganti Xue Jian.

"Kurasa kau salah mengenali orang, Tuan. Aku bukan Xue Jian dan aku tidak kenal siapa itu Jing Tian!" jawab si gadis menyangkal tegas.

"Apa kau bilang?" Chen Xiang terpana mendengar penyangkalan gadis itu.

"Seperti yang kau dengar barusan. Aku buka Yang Xue Jian, aku adalah..." belum sempat gadis itu mengatakan siapa namanya, tiba-tiba seruan keras seseorang membuatnya berlari ketakutan.

"Hei, para polisi itu datang lagi. Ayo cepat kita pergi! Jika tidak, mereka akan menyita semua barang dagangan kita," ujar seseorang dengan keras. Spontan gadis itu segera membungkuk dan mengemasi semua barang-barangnya dengan panik.

"Kau mau ke mana? Kau harus ikut denganku pulang!" ujar Chen Xiang, menarik lengan gadis itu dan memaksanya berdiri.

"Aku tak punya waktu mengurusi orang gila sepertimu. Pergi! Jangan ganggu aku!" ujarnya tegas lalu menendang selangkangan Chen Xiang sehingga mengenai kemaluannya. Chen Xiang terduduk di tanah karena kesakitan.

"Kau!" ujarnya kesakitan. Tapi gadis itu tak peduli, secepat kilat dia membereskan semua barang-barangnya dan berlari pergi menghindari kejaran polisi.

"YANG XUE JIAN, JANGAN PERGI!" teriak Chen Xiang disela-sela kesakitannya.

"Kuharap kita tak pernah bertemu lagi!" seru si gadis sambil berlari.

Spring Melody (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang